"MAK"

image hosted by imageshack.us

Sabtu, 11 Oktober 2008

artikel armansyah( 2015-imam mahdi )

(ARMANSYAH)

———————-

Senin 12 Nopember 2007 lalu, saya menerima sebuah kiriman copy buku dari salah satu rekan kita di Milis_Iqra, yaitu Sdr. Ardi Irawan dengan judul : “Ramalan Paling Mengguncangkan Abad ini, Oktober 2015 Imam Mahdi Akan Datang” yang ditulis oleh Jaber Bolushi terbitan Papyrus Publishing 2007 (versi e-booknya sendiri sudah bisa didownload bebas bagi anggota MI di http://groups.google.com/group/Milis_Iqra/web/2015-Imad.pdf > berbahasa Indonesia)

Pada kesempatan ini saya mencoba memberikan kupasan-kupasan atau analisa-analisa secara singkat tentang apa-apa yang dinyatakan didalam buku tersebut, tentunya berdasar apa yang bisa saya pahami dan simpulkan mengenainya. Oleh sebab itu, kajian singkat ini memerlukan berbagai analisa, diskusi, perdebatan atau pembelajaran lagi pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi dan luas.

Saya persilahkan semua jemaah Milis_Iqra@googlegroups.com untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran atau juga komentar terhadap tulisan saya ini atau juga isi buku tersebut sebagaimana bisa didownload secara utuh pada alamat tersebut diatas. E-Book tersebut bukan buatan saya namun kebenaran saya mendapatkannya dari salah satu situs dan untuk mempermudah proses kajiannya maka saya upload ulang disitus Milis_Iqra yang saya asuh. Saya tidak bertanggung jawab atas penerbitan buku tersebut kedalam format E-Book PDF yang dari signaturenya diperoleh data bahwa Author E-Book ini adalah AL-Kautsar.

Buku “Ramalan Paling Mengguncangkan Abad ini, Oktober 2015 Imam Mahdi Akan Datang” atau 2015-IMAD (Demikian saya menyingkatnya) berisikan berbagai ramalan Jaber Bolushi tentang hari akhir dengan merujuk kepada berbagai perhitungan-perhitungan tertentu didalam al-Qur’an dan mengkaitkannya kepada hadis, fatwa maupun ucapan-ucapan Nabi SAW, keluarga sucinya dan para pengikut mereka khususnya dari kalangan Syi’ah. Tidak lupa Jaber Bolushi juga menggabungkannya dengan sejumlah ramalan dari dalam kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru sehubungan dengan kehancuran bangsa Israel, pengusiran rakyat Palestina, terjadinya bencana di jazirah Arabia, runtuhnya kepausan di Vatikan, Perang dunia ke-3, penghancuran masjid al-aqsha dan turunya Isa al-Masih.

Hasil-hasil kalkulasi tersebut kemudian dirajut dengan kajian sains modern yang bercerita tentang Doomsday melalui berbagai prediksi jatuhnya meteor/ asteroid tertentu (pada lampiran penerbit halaman 285 s/d 294 dimuat sejumlah kutipan berita dari Kompas CyberMedia, selain itu juga disejumlah halaman dirujukkan pada pemberitaan dari situs http://news.bbc.co.uk/hi/arabic/news dan www.aljazeera.net)

Kalkulasi angka-angkanya sendiri oleh Jaber diungkapkannya dengan metode al-Jumal al-Taqlidi dan al-Jumal al-Saghir, yaitu sebuah mekanisme hitung-hitungan yang berkembang dalam tradisi bahasa Arab. (lihat hal 13)

Jaber juga merujuk pandangannya pada hasil penemuan dari Bassam Jarrar yang telah menulis mukjizat angka 19 didalam al-Qur’an (lihat hal 41) dan juga hasil penelitiannya sendiri terhadap fenomena angka 11 (lihat hal 195)

Analisa kita ini akan dimulai dari tinjauan singkat fenomena angka 19 dan angka 11 terlebih dahulu.

Pertama : Fenomena yang bukan fenomena

Bahwa konsep matematika 19 alias interlocking 19 system sendiri bukanlah murni penemuan dari Bassam Jarrar yang merupakan direktur dari Noon Centre For Qur’anic Studies and Researches (http://www.islamnoon.com) akan tetapi lebih dari sebuah pengadopsian saja dari hasil penemuan Rashad Khalifah dari Tucson Amerika yang menyatakan dirinya sebagai Rasul Tuhan diawal tahun 1980-an.

Gambar

Setelah membaca buku ini dan juga sedikit searching di Internet, saya melihat bahwa apa yang dinyatakan oleh Bassam Jarrar yang dikutip oleh Jaber Bolushi, tidak jauh berbeda -jika tidak mau dikatakan hampir benar-benar mirip- dengan apa yang pernah dinyatakan dan dipublikasikan secara luas oleh rasul gadungan dari masjid Tucson tersebut (tentang Rashad Khalifah sendiri dan bantahannya sudah saya kupas tuntas dalam buku kedua saya berjudul “Jejak Nabi Palsu” terbitan Hikmah Mizan Publishing 2007, cover buku lihat bagian lampiran email ini).

Disamping itu, fenomena keajaiban angka-angka didalam al-Qur’an, pun sudah dibahas puluhan bahkan mungkin ratusan kali oleh para sarjanawan Muslim dunia, beberapanya dari Indonesia seperti Arifin Muftie melalui “Matematika alam semestanya”, Abah Salma Alif Sampayya dengan “Keseimbangan Matematika Dalam Al-Qur’an”, KH. Fahmi Basya dengan seri-seri FlyingBooknya atau juga Rosman Lubis dengan “Keajaiban angka 11”-nya (Rosman bahkan telah mendahului analisa Jaber Bolushi dari tahun 2001).

Langkah-langkah kalkulasi Jaber Bolushi yang menggunakan hitung-hitungan ayat-ayat al-Qur’an untuk menebak masa depan dunia bahkan sampai memastikan tanggal, bulan dan tahun kedatangan Isa al-Masih, Imam Mahdi, tabrakan asteroid, penghancuran Israel dan lain sebagainya ini mengingatkan saya dengan Michael Drosnin, seorang wartawan berkebangsaan Yahudi yang terpengaruh oleh penyelidikan dua ahli matematika Israel bernama Eliyahu Rips dan Doron Witztum mengenai konsep “The Bible Code” dimana Al-kitab khususnya “Pentateuch” (kelima kitab Musa) di Perjanjian Lama diyakini oleh mereka telah mengandung kata-kata sandi yang meramalkan banyak kejadian pada masa kini dan akhir jaman. (Ini juga sudah pernah saya muat bantahannya di Milis_Iqra beberapa bulan yang silam)

Terlalu dini atau bahkan bila boleh saya menyebutnya dengan istilah terlalu konyol bagi umat Islam untuk bisa menerima kebenaran dari pembenaran Jaber Bolushi atas kepastian yang dia sampaikan, even sepanjang sejarah kenabian atau kerasulan secara gamblang sudah dipaparkan dalam al-Qur’an bila masalah masa depan dan akurasi kepastian kejadiannya tidak dibukakan sedemikian detil bagi siapapun termasuk dalam urusan kiamat. Sehingga tindakan Jaber Bolushi ini seakan hendak menyatakan bila kedudukan pengetahuannya berada diatas para Rasul Allah yang sejati.

Fakta :

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari akhir; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Luqman [31] :34)

Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : “Kapankah terjadinya ?”. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS AL-A’raaf [7] :187)

Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak ada adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS AN-Nahl [16]: 77)

Adalah hal yang sah-sah saja apabila kita menduga-duga dan memprediksi apa-bagaimana-bilakah kiamat akan terjadi, namun seyogyanya semua asumsi-asumsi tersebut tidak dijadikan sebuah bentuk pemastian mengenainya apalagi untuk hal yang diatasnamakan agama terlebih dasar pijakannyapun masih sangat layak untuk diperdebatkan dalam forum-forum ilmiah serta keagamaan.

Untuk mengetahui lebih jauh pandangan saya terhadap fenomena ramalan, silahkan membaca juga tulisan saya tentang “Bagaimana dengan mempelajari ramalan, fengshui dan sejenisnya ?”


Kedua : Kekonyolan sejumlah hitung-hitungannya

Perhitungan Jaber dihalaman 67 mengenai masa depan Irak dari ayat ke-6 surah al-Israa’ yang katanya berjumlah 67 lantas dinisbatkan pada tahun 1967, juga sebuah kekonyolan, karena angka 67 disamakan dengan 1967, jika memang ayat tersebut menubuatkan tahun 1967, harusnya jumlah yang didapat memang 1967 bukan sekedar ujungnya saja yang 67. Jelas ini sebuah pemaksaan alias pembenaran sepihak dari Jaber Bolushi untuk mengukuhkan pendapatnya.

Halaman 57, Jaber mengkaitkan tahun berdirinya Israel (1948) dengan jumlah ayat dari surah al-Israa’ ke-2 sampai ke-6 pada hitungan ke-55 (yaitu ayat dengan bunyi al-Kuro alias giliran) sehingga diperoleh angka 2003 dan dinisbatkan sebagai tahun kehancuran Irak ke-2 adalah tidak sesuai fakta. Irak baru bisa dikatakan hancur pada tahun 2005 atau tahun sesudah Saddam Husien (yaitu pimpinan utama Irak) tertangkap dan melemahkan semua sentralisasi perlawanan militan dari pemerintahan yang sah dan terkhusus lagi pada tahun 2006 saat Saddam Husien dihukum gantung. Sementara tahun 2003 adalah awal invasi saja dari Amerika yang dibackup Zionis atas Irak dan bukan tahun kehancuran Irak itu sendiri (bahkan Irak tidak pula tepat disebut sudah hancur sekarang ini).

Halaman 178, Jaber mengkalkulasikan tanggal 1-1-1440 H dengan rumus yang tidak jelas (1+1+0+4+4+1 sehingga didapat hasil = 11) yang menurutnya adalah tanggal keruntuhan menara kembar WTC yaitu tanggal 11 untuk tahun Masehi. Hitungan seperti apa ini ?

Pada halaman yang sama Jaber kembali memaksakan melalui penambahan tahun Hijriyah 1440 secara gutak-gatiknya sehingga diperoleh 1+4+4+0 menjadi angka 9 yang oleh Jaber dinisbatkan sebagai bulan 9 atau September, sehingga kloplah menurutnya hitung-hitungan ini sebagai inisial 9/11. Sekali lagi Hitungan seperti apa ini ?

Yang lucu adalah Jaber bungkam seribu bahasa mengenai tahun terjadinya (2001), mungkin semua kalkulasinya error untuk prediksi tersebut padahal Jaber begitu hebat memprediksi tahun-tahun berbagai kejadian lainnya.

Pada halaman 128, Jaber mengklaim jumlah ayat sejak awal surah AL-Baqarah hingga akhir surah AL-Isra berjumlah 2133 ayat yang dirujuknya sebagai jarak antara 3 kota, Mekkah-Kufah-Yerusalem yang olehnya Mekkah sebagai tempat munculnya Imam Mahdi, Kufah sebagai pusat pemerintahannya dan Yerusalem adalah tujuan dari misi kedatangannya.

Pendapat ini jelas terlalu dipaksakan, sebab penisbatan 3 kota dan memasukkan nama Kufah didalamnya secara tekstual menentang hadis yang dipercaya berasal dari Nabi sendiri tentang 3 kota suci Islam yaitu Mekkah-Madinah dan Yerusalem. Kenapa lalu Jaber Bolushi memasukkan kota Kufah kedalam ramalannya itu tidak lain karena dia punya satu keyakinan tentang kekaromahan kufah dari masa lalu dimana Imam Ali bin Abu Thalib pernah mendirikan pusat pemerintahan Islam disana setelah kisruh dengan Muawiyah dan ‘Aisyah. Kota kufah juga mendapat tempat tersendiri dihati para penganut Syi’ah karena makam Imam Ali berada disana. Sehingga rujukan pembenaran Jaber Bolushi kepada kota ini dalam ramalannya bukan sesuatu yang aneh ditinjau dari latar belakang kepercayaan yang dia anut.

Ada banyak lagi perhitungan lainnya yang ingin saya kritisi, tetapi InsyaAllah mungkin bisa kita bahas bersama-sama nantinya.

Inti dari ini semua yang ingin saya sampaikan adalah kalkulasi-kalkulasi konyol Jaber Bolushi yang mengambil ayat-ayat al-Qur’an lalu dicocokkan dengan penanggalan masehi maupun Hijriyah, tidaklah bisa dijadikan pegangan. Apalahi untuk penentuan penanggalan Hijriah sendiri setiap bangsa atau umat Islam didunia memiliki perselisihan satu dengan yang lain bergantung metode penetapannya, terbukti dari perbedaan pelaksanaan ‘Iedul Fitri maupun 10 Dzulhijjah sepanjang jaman sehingga akurasi suatu peristiwa dalam ramalan Jaber Bolushi yang mengkaitkan dengan penanggalan tertentu dalam hitungan Hijriah adalah lemah.

Belum lagi dengan penisbatan kalkulasinya pada perhitungan kalendar Masehi yang diambil berdasarkan peredaran matahari, karena secara saintifikpun metode almanak yang satu ini sudah diakui sangat tidak akurat, terbukti Paus Georgery VIII memperpendek penanggalan pada kalendar Masehi dan menetapkan tanggal 4 oktober 1582 jadi tanggal 15 oktober, yaitu memperpendek sebelas hari, didasarkan pada pergantian musim yang berlaku tidak cocok lagi dengan penanggalan Julius Caesar, dan bahwa waktu dalam tahun musim telah semakin berkurang. Tepatnya waktu itu ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Akibat dari kalender Georgery ini, maka Inggris dan daerah kolonialnya di Amerika merubah tanggal 3 September 1752 jadi tanggal 14 September, hingga kelahiran George Washington yang mulanya dicatat tanggal 11 Pebruari 1731 harus dirubah menjadi tanggal 22 Pebruari 1731. Sementara itu timbul pula perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Jesus yang dinyatakan 25 Desember, ada yang menyatakan 4 tahun sebelum tahun Masehi yang berlaku, hingga tahun 1990 kini haruslah ditulis tahun 1994. Sehingga bila kita memang mau menyikapi ramalan Jaber Bolushi dari sisi kalendariah Masehi, maka semua ramalannya memiliki perselisihan angka yang tajam dan sangat tidak akurat.

Ketiga : Pemastian kedatangan Isa al-Masih

Dihalaman 169, Jaber menulis secara khusus mengenai kedatangan Isa al-Masih yang akan jatuh pada tanggal 11-9-2018 atau 1-1-1440 (tentang ini bisa dilihat hal. 178), adapun perhitungan ini berdasar kalkulasi Jaber atas surah al-Fatihah, an-Nisa, al-Maidah dan al-Isra (hal. 170)

Dari semua gutak-gatiknya terhadap peramalan tentang turunnya sosok Isa al-Masih itu, yang ingin saya soroti adalah sebagai berikut :

1. Tafsir Jaber atas surah al-Isra ayat 15 (hal. 172)

2. Kaitan misi kedua Isa dengan perkataan ahli kitab (hal. 173)

3. Tafsir surah al-Isra ayat 105 (hal. 174)

4. Hidupnya Khidr (hal. 174)

Mari kita mulai :

1. Tafsir Jaber Bolushi atas surah al-Isra ayat 15

Isi ayat ini adalah :

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. 17:15)

Atas ayat ini Jaber mengatakan bahwa dia berkaitan dengan turunnya Isa al-Masih, bahwa Rasul yang dimaksud pada akhir ayat tidak lain dari Isa Ibnu Maryam yang dikaitkannya pula dengan Fushilat ayat 13 dan adzab yang dimaksud itu adalah benturan Asteroid pada tahun 2019.

Jika mereka berpaling maka katakanlah: “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud.

Jelas Jaber Bolushi sedang bermain akrobatik ayat, karena surah al-Isra ayat 15 merupakan pemberitaan Allah tentang masa lalu dimana adzab atas umat-umat terdahulu itu tidak diberikan dengan tanpa peringatan sebelumnya karena kepada mereka telah diutus para Rasul Allah, akan halnya masa kini dan masa depan, kerasulan jelas sudah tertutup dengan keberadaan Muhammad sebagai Khatamannabiyyin yang praktis tidak akan muncul Nabi-nabi lagi dalam wujud dan bentuk apapun sesudahnya.

Adapun ayat 13 Fushilat sama sekali tidak bercerita tentang al-Masih akan tetapi peringatan untuk kaum yang memusuhi dakwah Muhammad dan al-Qur’annya, sebagai bukti maka kita bisa membaca ayat-ayat sebelum maupun sesudahnya.

Penisbatan kata azab diayat 15 surah al-Isra sebagai jatuhnya Asteroid ditahun 2019 pun sebagai sesuatu yang nyeleneh karena azab yang dimaksud pada ayat ini adalah azab-azab yang telah diturunkan kepada umat-umat para pengingkar kenabian masa lalu sebagaimana diceritakan oleh al-Qur’an sendiri.

2. Kaitan misi kedua Isa dengan perkataan ahli kitab

Halaman 173, Jaber mengatakan bahwa maksud dari kata Ahli Kitab pada surah an-Nisa ayat 159 adalah terbatas untuk Yahudi dan Nasrani sehingga kepada merelah adzab Allah berupa asteorid ini akan dikenakan. Ini hal yang juga tidak masuk diakal, sebab jumlah dan komunitas umat Yahudi lebih-lebih Nasrani diseluruh dunia ini begitu banyak dan tergabung dalam kelompok-kelompok umat yang lainnya termasuk umat Islam, sementara asteroid yang diramalkan jatuh tersebut bila memang menjadi kenyataan, tentu akan menghantam bumi dan manusia secara global, artinya tidak hanya kepada umat Yahudi atau Nasrani saja namun juga umat manusia lainnya secara umum.

Dus, para pengingkar kenabian Isa al-Masih didunia modern ini tidak hanya terletak pada kaum Yahudi maupun Nasrani saja namun juga mencakup kaum atheis dan para pemeluk agama lain seperti Hindu, Budha, Konghuci dan sebagainya. Adapun halnya secara fakta penisbatan Yahudi dan Nasrani yang disinggung oleh al-Qur’an dalam cerita-cerita kenabian Isa al-Masih tidak lain karena misi kenabian beliau alaihissalam memang terbatas untuk umat tersebut pada masanya !

3. Tafsir surah al-Isra ayat 105

Halaman 174, Jaber menghubungkan kata dalam al-Isra ayat 105 “wamaa arsalnaaka illaa mubasysyiran wanadziiraa(n)” sebagai bentuk umum kepada seluruh manusia disaat kedatangan Nabi Isa yang kedua.

Hal ini tidak benar, karena seperti yang diakui oleh Jaber sendiri pada halaman yang sama, kalimat diayat tersebut merujuk pada kaum Isa al-Masih dan itu terjadi pada masa hidup beliau dimasa lalu.

Saya menantang siapapun untuk membuktikan didalam al-Qur’an satu ayat saja yang menyebut misi kenabian Isa al-Masih mencakup seluruh manusia, lintas agama dan etnis !

Sebaliknya saya akan membuktikan pula dengan hujjah yang kuat bahwa misi kenabian Isa al-Masih HANYA terbatas pada umat Israel saja dimasa kehidupan beliau. Adapun misi kenabian yang universal hanya ada pada pribadi Muhammad dan bapaknya para Nabi yaitu Ibrahim alaihissalam.

Sepanjang al-Qur’an, tidak akan ditemukan kalimat penisbatan misi kenabian Isa untuk seluruh manusia sehingga dogma kedatangannya yang kedua untuk itu tidak bisa diterima kebenarannya, lebih-lebih dalam ramalan-ramalan versi Jaber Bolushi ! Saya juga sudah memberikan sanggahan-sanggahan tentang ini pada buku saya yang berjudul “Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih : Sebuah pelurusan sejarah & jawaban untuk Dinasti Yesus” terbitan Restu Agung 2007.

4. Hidupnya Khidr (hal. 174)

Mitos tentang masih hidupnya Khidr memang sudah menjalar hampir diseluruh umat Islam dunia, sama halnya dengan isu tentang masih hidupnya Isa al-Masih dilangit antah berantah. Dalam penisbatan pendapatnya tersebut, Jaber Bolushi tidak memberikan dalil rujukan kepada kita sehingga dapat dijadikan penganalisaan tersendiri.

AL-Qur’an sendiri secara tegas mengatakan : wamaa muhammadun illaa rasuulun qad khalat min qablihi (al)rrusulu (Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya para Rasul. - Surah 3 ayat 144) atau juga wamaa ja’alnaa libasyarin min qablika (a)lkhulda afa-in mitta fahumu (a)lkhaaliduun(a) (Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Surah 21 ayat 34)).

Masih kurang jelaskan pernyataan al-Qur’an diatas untuk kita meyakini bahwa tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang hidup sesudah Muhammad dan kematiannya ?

wakuntu ‘alayhim syahiidan maa dumtu fiihim falammaa tawaffaytanii kunta anta (al)rraqiiba ‘alayhim wa-anta ‘alaa kulli syay-in syahiid(un)

Artinya : Dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Meyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al-Ma’idah 5:117)

Seandainya Musa atau ‘Isa masih hidup, maka tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali mengikutiku. - Riwayat Abu Ya’la, Hadis yang serupa dengan ini bisa dilihat dalam Musnad Imam Ahmad dengan catatan pinggir Muntakhab Al-Kanz. Adapun hadis dalam musnad Imam Ahmad ini tidak menyebut nama Nabi ‘Isa : “Kalau seandainya Musa itu masih hidup, niscaya tidak ada kemungkinan/alasan lain baginya selain mengikuti aku” namun ini tidak menghalangi pemberitaan AL-Qur’an yang tegas dan pasti mengenai sudah terjadinya kematian Isa dimasa lalu.

Intinya adalah, jika Musa dan Isa saja, 2 Nabi dan Rasul yang cerita mengenai mereka menghiasi sebagian besar halaman al-Qur’an dinyatakan telah berlalu dan wafat, lalu bagaimana mungkin Khidr yang kisahnya hanya dimuat sepenggal itu bisa dikatakan masih hidup ? kemana saja dia selama ini ? dimana dia sewaktu Muhammad berdakwah, Muhammad berperang dan Muhammad kesulitan ? apalagi jika Khidr dirujuk sebagai salah satu Nabi atau Rasul Allah, maka tidak perlu ditolak lagi jika dia sudah wafat, sesuai nash al-Qur’an yang ada tersebut.

Jika masih ada yang mengingkari kenyataan ini maka sesungguhnya dia telah mengingkari al-Qur’an, dan ini artinya dia menolak otoritas Allah sebagai penurun wahyu tersebut kepada Muhammad SAW dan saya berlepas diri darinya.


Keempat : Dengan luar biasa, Jaber Bolushi meramalkan datangnya Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa al-Masih pada tanggal, bulan dan tahun tertentu. Tetapi Jaber Bolushi bungkam seribu bahasa menyangkut bagaimana serta seperti apa prosesnya kedatangan Imam Mahdi maupun Turunnya sang Isa al-Masih itu sendiri. Kenyataan ini menjadikan semua pembahasan yang ada dalam bukunya pincang dan tidak utuh.


Kelima : Penggunaan konsep perhitungan ala “al-Jumal al-Taqlidi dan al-Jumal al-Saghir” yang dipergunakan oleh Jaber Bolushi dan diekspos secara besar-besaran dalam buku ini justru tidak pernah disinggung dengan jelas seperti apa metode persisnya, pokoknya yang dituliskan kepada kita hanya kata-kata “menurut hitungan al-Jumal al-Taqlidi …” atau “menurut hitungan al-Jumal al-Saghir” maka nilai ayat anu atau jumlah ayat anu sekian dan sekian (contoh bisa dilihat pada halaman 55, 67, 145, 174, 250 dan lain-lainnya).

Dari sudut penulisan ilmiah, cara seperti ini tidak bisa dibenarkan dan sulit dipertanggung jawabkan kebenaran hasilnya.


Keenam : Melihat dari tulisan-tulisannya, maka perhitungan ala “al-Jumal al-Taqlidi dan al-Jumal al-Saghir” tampaknya tidak berbeda dengan perhitungan ala primbon-primbon Jawa yang menentukan hari baik-bulan baik.

Sesuatu yang terlalu mengada-ada dan tidak rasional dilihat dari perspektif akal maupun syariat agama Islam.


Ketujuh : Pada halaman 256 sampai dengan 257, Jaber Bolushi menulis tentang ramalan yang didapatnya melalui sejumlah periwayatan bahwa pada tahun 2015 nanti akan ada seruan malaikat Jibril dari langit yant menyebut nama Imam Mahdi dan bapaknya dan terdengar dari Timur sampai ke Barat.

Ini riwayat yang tidak dapat diterima dari sisi akal karena mengindikasikan betapa tertingginya derajat sang Imam Mahdi sehingga kedatangannya begitu fantastis dan menggemparkan dunia melalui kejadian adikodrati tertentu sementara untuk kedatangan sang Khatamannabiyyin yang namanya disandingkan dengan nama Allah Azza Wajalla sendiri, yaitu Muhammad Rasulullah bin Abdullah tidak seperti ini.

Padahal Nabi Muhammad adalah orang yang paling pantas dan paling rasional untuk disambut secara luar biasa kedatangannya sehingga hemat saya ini sudah menjadi perbuatan ghuluw atau berlebih-lebihan dalam berakidah, olehnya sikap semacam ini harus disikapi secara hati-hati, sehat dan tidak mudah terjebak.

Berhati-hatilah kalian dari ghuluww (berlebih-lebihan) dalam agama, karena binasanya orang-orang yang sebelum kalian disebabkan karena ghuluww (berlebih-lebihan) dalam agama. – Riwayat Ahmad, An-Nasai, dan Ibnu Majah

Adapun istilah “teriakan” yang tercantum dalam al-Qur’an sekaitan fenomena kiamat, saya lebih bisa menerima pemahaman dari Nazwar Syamsu bahwa hal tersebut tidak lain dari suara dentuman besar dari obyek-obyek langit yang saling bertabrakan akibat terlepasnya berbagai ikatan gravitasi masing-masingnya sehingga tidak ada lagi orbit yang benar dan inilah menjadi salah satu penyebab kemusnahan massal kehidupan dibumi.

Ada komentar sejauh ini ?

Silahkan ….

ARMANSYAH

http://armansyah.swaramuslim.net

http://arsiparmansyah.wordpress.com

http://rekonstruksisejarahisaalmasih.wordpress.com

http://jejakpararasulsetelahmuhammad.wordpress.com

email dari mahasiswa cairo

kusuma anggara: Anak Kodok Makan Ketupat, Dia Makan Sambil Lompat-Lompat, Berhubung Jabat Tangan Tidak Sempat, Lewat YM-pun No What-What hehe "Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1429 H & Mohon Maaf Lahir dan Batin” MINAL AIDIN WAL FAIDZIN " ngopyyyyyyyy222

kusuma anggara (28/09/2008 5:10:57): Sungguh cantik kain pelekat, Dipakai orang pergi ke pekan, Hari raya semakin dekat, Silap dan salah mohon dimaafkan.. Berharap padi dalam lesung, Yang ada cuma rumpun jerami, Harapan hati bertatap langsung, hanya terlayang e-mail ini.. Sebelum cahaya syurga padam, Sebelum hidup berakhir, Sebelum pintu taubat tertutup, Mohon maaf zahir dan batin.... Mata kadang salah melihat.. Mulut kadang salah berucap.. Hati kadang salah menduga.. Maafkan segala kesilapan yang pasti ada.. Selamat Menyambut Hari Raya Aidilfitri Maaf Zahir & Batin...Salam hangat dari Cairo

Musa Al Azhar:

azriel_nava (27/09/2008 07:01:06 Õ): Hati gak sebening XL dan secerah MENTARI. Banyak khilaf yang buat FREN kecewa, kuminta SIMPATI mu untuk BEBAS kan dari ROAMING dosa dan kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNya yang selalu membuat kita HOKI dalam mencari kartu AS selama kita hidup karena kita harus FLEXIbel untuk menerima semua pemberianNYA.

kusuma anggara: Aruming pangruwating jiwa, winayah ing lekasing ati suci, sumusul lumunturing nugraha jatining sedya. Sugeng ariyadi, nyuwun agunging samodra pangaksami.Taqobbalallah Minna Wa Minkum,Wa Ja'alana Allah Minal 'Aidin Wal Faizin. Kullu 'Amin Wa Antum Bikhoirin.

kusuma anggara: juminten mbber kloso, dodol kupat ngarep gapuro, wonten dinten rioyo meniko, menawi lepat kulo lan kulargo nyuwun sak agengipun ngapuroooo, mugi-mugi Alah maringi pepadang kgem sedoyo. Amiiiiiiiiinn.

Rabu, 10 September 2008

software bag 2

Total video converter
software ini untuk meng convert semua jenis video.
download

PCMAV RC 22
ini merupakan PC MAV terbaru
download




Free Sms
sms gratis lewat internet download

Transtool
software untuk menTranslate indonesia ke inggris atau sebaliknya download
winrar
software untuk mengecilkan size folder download

Folder Lock
untuk mengunci folder download

Billing Explorer
software untuk yang punya warnet terbaru download

Convert PDF to Doc
Converter buat ngubah file *.pdf ke *.doc, jadi kalo mau edit2 gak usah pake acrobat reader yang versi pro udah bisa pake ini aja, sekaligus convert gambar and tabel sesuai dengan di .pdf, cuma formatnya .doc moga bermanfaat download

Kaspersky
anti virus kaspersky download

Google Earth
software untuk melihat seluruh dunia download
password : PLS

k-lite code pack
Sebuah super player untuk memainkan segala macam format video ^o^ download

Cyberlink Power DVD
untuk menonton segala jenis format film download

MIcrosoft Office 2007
Office Terbaru keluaran Microsoft download

Firefox 3
Untuk Browsing seperti IE download

Youtube Grabber
Untuk mengambil video-video yang ada di Youtube download

Photoshop CS3
Untuk Mengedit dan Menggambar segala jenis bentuk gambar download

Kamus English-Indonesia dan Indonesia-English
Untuk mengetahui arti per kata download

Kaspersky 7.0
Ini adalah kaspersky antivirus terbaru versi 7.0. mantab bro... Sedot ye... download

Adobe Premiere Pro
Adobe Premiere ini berfungsi untuk mengedit video dan film download

Macromedia Flash MX
software ini untuk membuat Animasi download
Serial Number: WSW600-59791-91721-99978

Transtool
Software ini seperti kamus tetapi ini mengartikan per kalimat download

Avast 4.76 Full
Antivirus terbaru download

Quick Time Player
Untuk memutar segala jenis format video download

Password Admin
Pengen Tahu Password admin?? download

Bobol Password Rar
Advanced RAR Password Recovery 1.53.rar download

Yahoo HAcking
Hacking Yahoo neh...download

Youtube Downloader
Software untuk download video youtube download

Foxit Reader
untuk membaca format pdf download

Microsoft MySql Server 2000
Program Database System download

SWiSHmax_2.0_Build_2007.09.25_Crack_Billy.rar
Software unik cb ja yah??download

Tutor Kaht
tutor download

Holly Alquran
Al Qur'an Digital buat anda yang ingin tau kirab suci al qur'an download

PHP Triad
software untuk buat php download

Internet Maniac
Utility Ping download

Virtual DJ
Pingin jadi DJ? nih programnya. Hehehehe. Virtual DJ tuh program yang banyak dipake dj dj mancanegara. DiJe, Matiinnn lampunyaaa donkkkk ahhh!! =P LoL download

Slackware 12 Linux
Project OS LINUX (Pake ISO) download

Bux.to Autoclicker
Untuk mengKlik Secara automatic download

PDF Creator
Software untuk membuat PDF download

Macromedia Dreamwaver
Software untuk design web n bahasa web download

Update Kaspersky (22 Februari 2008)
UPdate Kaspersky terbaru download

PS2 Emulator
Emulator PS2 buat PC download

Anti Porno
software untuk memBlok software-software porno download

Ace FTP
Buat FTP program free download

Core FTP
Software gratis buat FTP download

Bank Soal
Program buat temen-tmen yang akan menghadapi ujian sekolah atau ujian nasional download

Indopreter
Software untuk mentranslate indonesia-english atau english-indonesia lebih bagus dri pada Transtool download

Rar Password
Software untuk menjebol password rar download

Xilisoft Video Converter v3.1.6.0519B + FULL.rar
Software untuk mengConvert segala jenis format video download

Universal Translator 2000 Pro Edition ( via torrent)
Software untuk translate download

Noadware
noadware 5.0 + serial no adalah salah satu software anti spyware, adware, malware dan lain2. masukan serial no, update database nya... Enjoy! thank's download

Billing 2007
Software untuk yang punya dan mau buat warnet download

WebCopier
Kalo Anda mau mengcopy isi suatu website dengan sekali klik, maka pake nih software, Anda bisa kuras tuh isi semua website tanpa online, termasuk link2nya...download

Al-Quran digital
software ini Anda bisa menemukan semua ayat-ayat suci Alquran.download

ZoneAlarm
Softwar untuk meLindungi komputer Anda dari serangan hacker ketika Anda sedang online. Program ini dilengkapi fitur-fitur firewall, application control, internet lock dan sebagainya download

Free Ram XP Pro 1.3
Program ini didesain untuk men-defrag dan mengoptimalkan RAM komputer Anda.Download

PC Inspector File Recovery 3.0
Program untuk mengembalikan file-file yang hilang/terhapus yang mendukung FAT 12/16/32 dan NTFS file systems.download

Pray Alert Personal Edition
Software untuk pengingat Sholat download

PraamBooster
Software untuk menghemat penggunaan RAM download

SubSeven Firewall 1.0
Ini adalah program pemblokir trojan dan melindungi keamanan akses internet Anda.
Download

Ad BLocker 4Google
Program ini akan memblokir banner, javascript, applets, flash dan video yang tampil di browser Anda. Download

FxPhoto
Menyediakan tool untuk mengelola foto digital Anda Download

UBUNTU 7.04
Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional

Download ISO alternate

Download ISO desktop

Download ISO server

TExt Aloud
Program ini mampu mengubah teks (dari email, halaman web dan dokumen lainnya) menjadi suara, dan bisa disimpan ke dalam file berformat MP3 atau WMA.download

Free Download Manager
Software untuk mempercepat Download anda.download


Portable PixFiler 5.2.5
Apakah anda mempunyai kamera digital atau mesin scanner? Atau apakah perusahaan anda mempunyai banyak foto digital anda perlu disimpan jalan setapak? Saya yakin anda menyadari jalan setapak menyimpan itu di atas semua foto digital itu tidak selalu mudah. PixFiler Picture Organizer akan membuat ini lebih mudah. Akan menemukan dan memperlihatkan foto anda pada detik-detik saja. Akan membaca banyak format tampilan, berkas mentah pun dari kebanyakan kamera digital, tak ada soal jika mereka disimpan di atas hard disk anda atau di atas CD atau DVD. And tidak melambat sewaktu koleksi foto anda bertambah besar. download


Portable Tube Hunter Ultra 2.3.2850
Software untuk mendownload video dari youtube atau dari website video lainnya keunggulan lainnya yaitu bisa mengconvert semua jenis format. Download

Radmin.3.2
Kalau kamu butuh Remote Desktop, Mungkin File ini yang anda cari. Download

Selasa, 09 September 2008

software bag.1

waktu shalat» download disini

call_to_prayers » download disini

permainan tebak-tebakan » download disini

software untuk melihat keadaan langit» download disini

penentu qiblat» download disini

untuk membagi waris» download disini

Password untuk membuka software waris» download disini

untuk mempasword dekstop» download disini

software juz ‘amma» download disini

untuk men-shutdown computer otomatis» download disini

macromedia”setiap-saat” » download disini

video tutorial memendikan jenazah» download disini

video tutorial shalat» download disini

sembahyang» download disini

men-dandani web» download disini

nulis arab mudah» download disini

peta makkah» download disini

wallpaper dengan jam» download disini

wallpaper mata» download disini

wallpaper tikus» download disini

riwayat hidup 4 imam madzhab» download disini

memblokir situs» download disini

kumpulan hadits dhaif» download disini

kamus istilah islam» download disini

buku saku ruqyah» download disini

do’a-do’a pilihan dari alquran» download disini

matematika islam» download disini

tutorial perjalanan haji» download disini

keajaiban dunia semut» download disini

segitiga bermuda» download disini

syahid atau bunuh diri» download disini

kesurupan» download disini

perkara2 yg merusak amal» download disini

how a muslim thinking» download disini

berang-berang» download disini

memahami agama lewat sains» download disini

buku-buku harun yahya


ancaman_global_freemasonry » download disini

ancaman_global_freemasonry » download disini

keajaiban_flora_dan_fauna » download disini

keindahand alam kehidupan » download disini

kesempurnaan_penciptaan_atom » download disini

Kesempurnaan_Seni_Warna_Ilahi » download disini

dunia_semut » download disini

kekeliruan_teori_evolusi » download disini

KeruntuhanTeoriEvolusi » download disini

keikhlasan » download disini

pesona di_alam_raya » download disini

desaindialam » download disini

mencerdaskan anak-1 » download disini

mencerdaskan anak-2 » download disini

Cara_Cepat_Meraih_Keimanan » download disini

darwinisme_bertentangan » download disini

JihadMenentangAgamaBatil.rtf.html » download disini

hari_akhir_dan_al_mahdi » download disini

jejak_bangsa_bangsa_terdahulu » download disini

mengagumkan » download disini

marikitabelajartentangislam » download disini

penciptaan_alam_semesta » download disini

seorang_muslim » download disini

rahasia_kekebalan_tubuh » download disini

semangatorang-orangberiman » download disini

sempurna » download disini

runtuhnyateorievolusi » download disini

3masalahpentingtentangshalat » download disini

BiografiAlbani » download disini

tubuh_kita » download disini

rahasia_dna » download disini

nilai-nilaimoralalquran » download disini

rahasiaalquran » download disini

memahamimelaluiakal » download disini

selalu melihat_kebaikan » download disini

menjelajah_dunia_laba_laba » download disini

menyingkap_tabir_fasisme » download disini

menyanggah_darwinisme » download disini

menjawabtuntaspolemikevolusi » download disini

menjelajah_dunia_semut.rtf.html » download disini

Pesona_di_Angkasa_Raya » download disini

Cara_Cepat_Meraih_Keimanan » download disini


Kamis, 04 September 2008

harus shalat....!

Shalat lima waktu merupakan tiang agama Islam. Tanpanya Islam tidak akan tegak. Karenanya, merupakan kewajiban bagi kaum muslimin untuk menjaganya melebihi kewajiban-kewajiban yang lain.

Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu senantiasa menulis surat kepada para pejabat bawahannya, ‘sesungguhnya perkara kalian yang paling penting bagiku adalah shalat. Barangsiapa yang menjaga dan memeliharanya, maka dia telah memelihara agamanya. Dan barangsiapa menyia-nyiakannya, maka pasti dia terhadap amalan selainya lebih menyia-nyiakan lagi’.

Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah. Bahkan shalat lima waktu diinstruksikan secara langsung kewajibannya oleh Allah kepada Rasulnya pada malam Mi’raj.

Dan Shalat merupakan wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ummatnya menjelang beliau menghembuskan nafas terakhir. Di mana beliau bersabda,

‘Jagalah shalat (kalian), jagalah shalat (kalian) dan (berbuat baiklah pada) budak-budak kalian’.

Shalat merupakan hal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba dan bagian terakhir yang akan hilang dari agama. Karenanya jika shalat telah hilang, maka habislah Islam.

Shalat merupakan tiang agama. Jika shalat telah lenyap, maka runtuhlah agama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah’.

Kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Banyak dari mereka yang menyepelekan kewajiban shalat bahkan tidak jarang dari mereka yang enggan mendirikan shalat. Ketika adzan dikumandangkan di masjid-masjid, menyeru kaum muslimin untuk mendirikan shalat, kita dapati sebagian besar dari mereka acuh dan tidak peduli terhadap seruan mulia tersebut. Yang sedang bekerja terus melanjutkan pekerjaannya, begitu pula halnya dengan yang sedang menonton televisi, duduk-duduk mengobrol, tidur dan seterusnya. Bahkan di antara mereka ada yang sedang melintas di depan masjid, namun enggan untuk berhenti sejenak mendirikan shalat.

Fenomena semacam ini tidak dapat kita abaikan begitu saja. Masing-masing dari kita turut bertanggung jawab untuk mengingatkan mereka akan pentingnya shalat. Shalat yang merupakan identitas keislaman mereka. Shalat yang merupakan tolok ukur jujur tidaknya keislaman seseorang. Shalat yang merupakan amalan yang akan menjadi penolong seseorang kelak di hadapan Allah pada saat di hisab.

Seorang da’i berkewajiban mengingatkan umat akan pentingnya shalat melalui khutbah jum’at, ceramah, tulisan, maupun pendekatan orang perorang dst. Seorang kepala rumah tangga berkewajiban memerintahkan anak dan istrinya dan semua yang berada dalam tanggungjawabnya untuk shalat. Seorang pimpinan berkewajiban mengajak bawahannya untuk shalat.

Seseorang yang diberikan kelebihan rizki oleh Allah berkewajiban untuk menginfakkan sebagian hartanya untuk tujuan-tujuan mulia. Di antaranya adalah untuk mendukung tegaknya amar ma’ruf nahi mungkar. Mengajak kepada kebenaran manakah yang lebih mulia daripada mengajak manusia untuk menegakkan shalat? Dan mencegah kemunkaran manakah yang lebih baik daripada mencegah manusia meninggalkan shalat?

Karenanya sisihkanlah sedikit rizki yang Allah karuniakan kepada anda untuk andil di dalam Program Tebar Sejuta buku saku “kenapa kita mesti shalat” dalam rangka untuk menggugah kesadaran saudara-saudara kita kaum muslimin akan pentingnya shalat bagi mereka. Boleh jadi Rp. 1.000,- yang dalam pandangan anda tidak berarti apa-apa, dapat merubah hidup seseorang dan menjadi sarana sampainya hidayah Allah kepadanya. Sehingga merubahnya menjadi muslim yang rajin mendirikan shalat, setelah sebelumnya enggan mendirikannya.

Setiap kali dia mendirikan shalat, maka setiap kali itu pula anda mendapatkan pahala serupa dengan pahala yang didapatnya, tanpa mengurangi porsi pahalanya sedikitpun.

Maka bagaimana pula halnya jika anda berinfak Rp. 10.000,- untuk penerbitan sebanyak 10 eksemplar dari buku tersebut? Atau Rp. 100.000,-? Atau bahkan lebih dari itu? Tentu tidak terhingga lagi pahala yang akan anda dapatkan.

Marilah bersama-sama berinvestasi untuk akhirat kita.

Marilah bersama-sama menjaga tiang agama kita.

Marilah bersama-sama membantu saudara-saudara kita menjadi muslim yang sadar akan pentingnya shalat dan rajin mendirikannya.

Marilah bersama-sama mengembalikan Shalat sebagai identitas kaum muslimin di seluruh persada Nusantara.

dampak hukum bagi orang yang meninggalkan shalat!

Artikel Fatwa :

Dampak Hukum Bagi yang Meninggalkan Shalat
Jumat, 02 April 04

Tanya :

Kami telah mengetahui bahwa meninggal-kan shalat adalah kafir, kami sekarang ingin mengetahui apa dampak hukum yang berlaku bagi yang meninggalkan shalat?

Jawab :

Dampak hukum yang berlaku bagi orang yang meninggalkan shalat dan menyebabkan kufur adalah seperti dampak hukum yang berlaku bagi orang murtad, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.

Di antara hukum yang berkaitan dengan duniawi adalah sebagai berikut:
1.Tidak diperbolehkan menikah dengannya. Karena orang kafir tidak halal menikah dengan wanita muslimah, berdasarkan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka.” (Al-Mumtahanah: 10).
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.” (Al-Baqarah: 221).
Barangsiapa menikahkan anak gadisnya yang muslimah dengan seorang laki-laki yang tidak shalat, maka pernikahannya tidak sah, wanita muslimah tersebut tidak halal bagi laki-laki kafir, dan laki-laki kafir tersebut tidak diperbolehkan menggauli wanita muslimah tadi, sebab ia haram baginya. Seandainya Allah memberi hidayah kepada lelaki tersebut dan memberikan karunia kepadanya dengan menerima tobat-nya, ia harus mengulangi aqad pernikahannya.

2.Jatuh kekuasaan perwaliannya. Laki-laki kafir tidak diperbo-lehkan menjadi wali bagi anak-anak wanitanya atau kerabat-kerabatnya, ia tidak boleh menikahkan salah seorang di antara mereka. Karena ia tidak memiliki kekuasaan perwalian atas seorang muslim.

3.Tidak memiliki hak mengasuh anak. Ia tidak memiliki hak mengasuh anak-anaknya, karena orang kafir tidak memiliki hak mengasuh anak muslim. Dan sekali-kali Allah tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir atas orang-orang mukmin.

4. Haram memakan hewan sembelihannya. Binatang yang disembelihnya haram dimakan, karena di antara syarat halal hewan sembelihan, hendaknya yang menyembelih seorang muslim, atau ahli kitab yaitu orang Yahudi atau Nasrani, orang murtad tidak termasuk golongan mereka ini, maka binatang sembelihannya menjadi haram.

5. Tidak diperbolehkan memasuki Makkah dan tanah haram lainnya. Berdasarkan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini.” (At-Taubah: 28).
Tidak diperbolehkan seorang pun memberi izin bagi orang yang tidak shalat untuk memasuki Makkah dan tanah haram berdasarkan ketentuan ayat tersebut.

Adapun hukum yang berkaitan dengan ukhrawi di antaranya:

1. Jika mati tidak boleh dimandikan, tidak dikafani, tidak dishalatkan atau dikuburkan di lingkungan orang Islam, karena ia bukan seorang muslim. Hendaknya ia dikuburkan di tempat tersendiri agar keburukannya tidak menodai orang lain, atau mengganggu anggota keluarga yang berziarah ke kuburan. Tidak boleh bagi seseorang atau kerabatnya untuk mendoakan mayit yang sudah diketahui tidak shalat agar diberi limpahan rahmat, berdasarkan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka Jahannam.” (At-Taubah: 113).
Tidak boleh seorang pun mengatakan: “Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: ‘Tidak sepatutnya memohonkan ampunan bagi orang-orang musyrik’, sedangkan orang yang meninggalkan shalat bukan termasuk orang musyrik”. Bagi kita, pengertian secara zhahir dari hadits Jabir:

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ.

“Pembatas/pemisah antara seorang muslim dengan syirik dan kafir adalah meninggalkan shalat.” Bahwa meninggalkan shalat termasuk jenis kemusyrikan, di samping itu Allah Subhannahu wa Ta'ala menta’lil dengan firman-Nya, artinya: “Sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka Jahim.”
Hukum orang yang meninggalkan shalat telah jelas disebutkan dalam berbagai dalil, baik Al-Qur’an, hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, dan pendapat para shahabat Radhiallaahu anhum, serta pengertian yang shahih. Dan telah jelas bagi kita bahwasanya orang yang meninggalkan shalat termasuk penghuni Neraka Jahim. Sedang alasannya sama itu-itu juga. Dan suatu hukum jika telah ditetapkan ‘illah (alasan)nya, maka illah tersebut berlaku bagi segala yang berdampak dengannya.

2. Pada hari Kiamat kelak akan dikumpulkan bersama-sama Fir’aun, Haman, Qarun dan Ubai bin Khalaf (pemimpin orang-orang kafir). Tempat kembali orang-orang yang bersama mereka ini adalah Neraka -na’udzu billah-.
Waspadalah, jangan sekali-kali meninggalkan shalat, takutlah kepada Allah, tunaikanlah amanah yang telah dibebankan Allah, karena pada tiap diri seseorang itu memiliki kewajiban kepada Allah.

3. Kemungkinan ada yang berkata, “Pendapat saudara yang mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah kafir yang dapat mengeluarkannya dari ajaran Islam bertentangan dengan pendapat sebagian ahli ilmu yang mengatakan: Ia kafir namun tidak keluar dari agama Islam, dan hadits-hadits di atas hanya berlaku bagi orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari hukum wajibnya, sehingga tidak berlaku bagi yang meninggalkan shalat karena menganggapnya remeh.” Pendapat itu kami bantah dengan mengatakan: Memang masalah tersebut termasuk masalah khilafiyah, akan tetapi bukankah Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman,
“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah.” (Asy-Syura: 10).

“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kemba-likanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa’: 59).
Jika masalah ini kita kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka kita mengetahui bahwa hukum tersebut berlaku bagi orang yang meninggalkan shalat, bukan kepada orang yang ingkar, sebagaimana telah diuraikan di atas.

Selanjutnya kami akan bertanya; Adakah seseorang yang mengaku dirinya lebih mengetahui hukum-hukum Allah Subhannahu wa Ta'ala dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ? Adakah seseorang yang lebih berhak memberi wejangan kepada makhluk daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam? Adakah seseorang yang mengaku lebih fasih dalam berkata dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam? Adakah seseorang yang lebih menge-tahui hal-hal yang dikehendaki Allah daripada Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ? Tidak mungkin ada seorang pun yang mengaku dirinya lebih mengetahui terhadap empat perkara di atas. Hanya Nabi Muhammad SAW manusia yang paling mengetahui hukum-hukum Allah, yang lebih berhak memberi wejangan kepada hamba-hamba-Nya, yang lebih fasih terhadap yang diucapkan dan yang paling mengetahui makna hadits:

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ.

“Perjanjian di antara kita dan meraka adalah shalat, barangsiapa meninggalkan shalat berarti ia telah kafir.”( Diriwayatkan At-Tirmidzi (no. 2623) kitab Al-Iman, An-Nasa’i (no. 463) kitab Ash-Shalah, Ahmad dalam Al-Musnad 5/546, Hakim dalam Al-Mustadrak 1/7, dia berkata, “Sanadnya shahih” dan disetujui oleh Adz-Dzahabi, At-Tirmidzi berkata, “Hasan shahih gharib.”)

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ.

“Pemisah antara seseorang dan antara kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” HR. Muslim (no. 134) kitab Al-Iman )

Maka keterangan mana lagi yang lebih jelas dari nash-nash di atas, yang menunjukkan bahwa hukum tersebut hanya berlaku bagi orang yang meninggalkan shalat saja. Selanjutnya kami sampaikan kepada orang yang mengartikan meninggalkan shalat sebagai meng-ingkari hukum wajibnya: sesungguhnya engkau telah menyimpangkan nash dalil di atas dari dua sudut:

1. Engkau sengaja menyimpangkan sifat yang dikehendaki hukum tersebut, yakni meninggalkan.

2. Engkau membuat sifat sendiri yang berhubungan dengan hukum yang tidak dimaksud oleh lafazh yang ada yakni ingkar, di sebelah manakah terdapat kata ingkar di dalam sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam yang berbunyi: Barangsiapa meninggalkannya berarti ia kafir.

Kami katakan juga: Jika seseorang mengingkari kewajiban shalat, maka orang tersebut kafir sekalipun ia mengerjakan shalat. Apakah kamu tetap akan berkata: Jika dia mengingkari hukum wajibnya namun dia mengerjakan shalat, maka ia tidak termasuk kafir? Tentu akan dibantah: Tidak, jika ia mengingkari kewajibannya, maka ia disebut kafir sekalipun ia shalat. Kami katakan juga: Kalau demikian berarti kamu menyim-pangkan maksud hadits. Hadits yang ada berbunyi: Barangsiapa meninggalkannya, sedangkan engkau mengatakan bahwa maksud hadits adalah: Barangsiapa meninggalkan shalat karena mengingkari hukum wajibnya, dan kekufuran itu sebagai akibat dari dugaanmu terhadap orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari hukum wajibnya, tidak berlaku bagi yang mengingkari hukum wajibnya tanpa dengan meninggalkan shalat. Dan kamu tidak mengatakan seperti itu, maka sesuai pendapatmu bahwa orang yang mengingkari hukum wajibnya namun mengerjakan shalat bisa disebut sebagai seorang muslim? Cobalah engkau cari kejelasannya lagi. Pendapat yang benar adalah: Barangsiapa meninggalkan shalat karena menganggap remeh atau malas mengerjakannya maka ia termasuk kategori kafir, adapun orang yang mengingkari hukum wajibnya, sekalipun dia tetap mengerjakan shalat atau tidak maka dikatakan kafir juga.

Klaim jenis lainnya –yang mengatakan bahwa maksud “barang-siapa meninggalkan shalat” adalah mengingkari hukum wajibnya– yaitu klaim yang dinukil dari Imam Ahmad mengenai firman Allah Ta'ala:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannnya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya.” (An-Nisa’: 93).

Diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa sebagian manusia menga-takan: Maksudnya adalah barangsiapa membunuh seorang mukmin sambil menganggap halal membunuhnya. Maka Imam Ahmad heran dan seketika itu menjawab: Orang yang menganggap halal membunuh seorang mukmin maka ia telah kafir sekalipun ia kemudian berhasil membunuhnya atau tidak, padahal ayat di atas menunjukkan hubungan hukum dengan pembunuhan. Inilah perbandingan permasalahan kami dalam hal hukum orang yang meninggalkan shalat. Pendapat kami dengan mengatakan kafir terhadap orang yang meninggalkan shalat adalah semata-mata sebagai cara kami untuk membebaskan diri kami di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala dari mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan maksud firman-Nya, atau sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam utusan-Nya. Sesungguh-nya keputusan dalam menetapkan seseorang sebagai orang kafir, adalah sebagaimana menetapkan hukum wajib atau haram, yang hanya menjadi wewenang Pembuat Syari’at. Lancang mengkafirkan seseorang sama dengan lancang mewajibkan sesuatu yang tidak wajib, atau mengharamkan sesuatu padahal tidak haram, sebab tempat kembali segala sesuatu hanyalah kepada Allah. Menghalalkan, mengharamkan, membebaskan hukum, mengkafirkan seseorang atau tidak mengkafirkannya, hanyalah menjadi hak mutlak Allah. Kewajiban seorang hamba adalah sebatas mengatakan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki firman Allah Subhannahu wa Ta'ala dan sabda Rasul-Nya tanpa memperdulikan penafsiran lain yang berbeda dengannya.

Jumat, 29 Agustus 2008

flu ?

Apa sih flu itu?

Flu adalah nama populer untuk influenza, virus yang menyerang sistem pernafasan kita.

Biasanya, bila kita sakit karena serangan virus, tubuh kita membentuk sistem pertahanan tubuh dengan membuat antibodi melawan virus yang masuk. Jadi tubuh kita dapat melawan virus yang sudah pernah menyerang kita. Sayangnya, virus flu bermutasi (berubah) setiap tahunnya. Jadi, tubuh kita masih bisa diserang oleh virus flu yang berbeda dibanding sebelumnya.

Untuk beberapa saat, virus flu berubah sangat kecil. Sehingga, antibodi tubuh kita masih bisa melawannya dan kita tidak terkena flu. Tapi, biasanya, setiap 10 tahun sekali, virus flu itu berkembang sangat pesat sehingga banyak orang terserang flu berat. Bila keadaan ini terjadi pada lingkup yang sangat luas di suatu daerah atau negara, maka keadaan tersebut disebut epidemik. Jika orang yang terjangkit flu terjadi di hampir seluruh dunia, maka keadaan itu disebut pandemik.

Bagaimana penyebaran virus flu?

Virus flu menyebar melalui udara ketika orang yang terjangkit virus ini bersin, batuk, atau bahkan berbicara. Yang lebih gawat lagi, virus flu bisa menulari orang lain jika orang tersebut menyentuh benda yang terkena lendir ketika seseorang yang sedang sakit flu itu bersin atau batuk. Ihhh... Virus flu ini akan mulai menampakkan gejala-gejala flu pada orang yang terjangkiti dalam waktu 1 sampai 5 hari. Jadi bisa saja, virus flu itu menyebar ke orang lain, padahal sang pembawa virus belum merasa sakit. Misalnya begini, Anto bersin tanpa menutup mulutnya di hadapan Budi. Virus flu yang ada di tubuh Anto masuk ke tubuh Budi. Tidak berapa lama kemudian, Ciko meminum soda dari gelas yang dipakai oleh Budi. Nah, virus flu sekarang berada dalam tubuh Budi dan Ciko. Padahal Budi belum merasakan gejala flu, tapi dia sudah menularkan virus itu ke tubuh Ciko.

Epidemi flu biasanya berkembang pesat di sekolah dan akhirnya ke lingkungan tempat tinggal para pelajar melalui para keluarganya. Keadaan ini yang sering kita jumpai bila sedang terjadi wabah flu, sebagian besar orang di sekitar kita menderita flu.

Bagaimana gejala flu?

Gejala flu, seperti sakit kepala, demam, kedinginan, pegal-linu dan batuk tidak berdahak, biasanya muncul dalam waktu 1 sampai 4 hari setelah virus masuk ke tubuh seseorang. Bila demam, panasnya bisa mencapai 40 derajat celcius. Seringkali orang yang sakit flu merasa nyeri seluruh badannya, lelah luar biasa, dan kehilangan nafsu makan.

Demam dan rasa pegal di persendian biasanya hilang dalam 2-3 hari. Tapi, kemudian hidung mulai berlendir atau tenggorokan terasa sakit/kering. Nah, keadaan ini bisa berlangsung selama seminggu atau lebih.

Flu dapat menyebabkan rasa mual, sakit perut, dan diare juga. Tapi, jika kamu merasa mual dan diare tanpa adanya gejala-gejala flu, mungkin kamu terkena gastroenteritis, suatu penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri lain, bukan virus flu.

Uuuh.. pasti tidak nyaman ‘kan bila tubuh kita terserang flu. Tidak perlu terlalu khawatir, karena sakit flu tidaklah terlalu serius. Kalau tubuh kita sehat dan kuat, jarang sekali kita terkena komplikasi lain dari flu, seperti bronkitis atau pneumonia.

Bagaimana mengatasi flu?

Jika kamu terserang flu, cara yang paling baik untuk mengatasinya adalah : ISTIRAHAT dan BANYAK MINUM AIR. Minuman yang sebaiknya diminum tentu saja air putih (mineral water), tapi boleh juga minum sirup atau susu. Asal jangan minum minuman yang mengandung kafein atau soda. Sebaiknya kamu juga tinggal di rumah, sampai kamu merasa lebih kuat dan badanmu tidak demam (temperatur normal adalah di bawah 37, 5 derajat celcius).

Kalau kamu memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya masalah jantung, paru-paru atau diabetes), sebaiknya kamu menghubungi doktermu. Jika tidak, biasanya gejala-gejala flu itu akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Jika kamu minum obat untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit pada tulang/oto/persendian, biasanya obat-obatan itu mengandung acetaminophen atau ibuprofen. Tidak dianjurkan untuk meminum obat antibiotik, karena antibiotik tidak dapat melawan virus. Ingat, flu disebabkan oleh virus lho.

Kalau kamu menderita gejala flu, gunakan tissue atau saputangan jika kamu bersin atau batuk, untuk menghindari penyebarluasan virus flu ke orang lain. Pakai masker juga boleh.

Nah, kalau sekarang kamu dalam kondisi sehat, tidak terkena flu, tetap waspada ya... Jaga asupan gizi dan tingkatkan daya tahan tubuhmu. Ingatlah untuk menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan dengan bersih sesudah melakukan aktivitas dan sebelum makan. Jangan berbagi gelas atau alat minum dengan orang lain, juga berbagi barang pribadi lainnya.
Sumber : www.kidshealth.org

aqidah syi'ah

Oleh Abdullah bin Muhammad

Pendahuluan
Segala puji hanya bagi Allah semata, dan shalawat dan salam semoga senantiasa dianugerahkan atas Rasulullah dan atas keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya.
Amma ba'du :

Sesunguhnya motivasi yang mendorong untuk menulis makalah ini adalah apa yang terlihat belakangan ini, yakni, semakin gencarnya kegiatan Rafidhah (syi'ah) dalam mendakwahi ajaran mereka setaraf dunia Islam, dan bahaya terhadap agama islam yang dimiliki oleh golongan yang keluar ini, serta kelengahan dari kebanyakkan dari awam kaum muslimin terhadap bahaya mereka, serta apa-apa yang terdapat dalam akidah mereka berupa syirik, celaan terhadap Al Quran, celaan terhadap para sahabat, ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap para imam. Sungguh penyusun telah bertekat untuk menulis makalah ini, dan menjawab apa yang menjadi problem dalam permasalahan ini secara ringkas, mengikuti metode syeikh kita Syeikh Alaamah abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin -semoga Allah menjaganya- dalam kitab beliau (( At Ta'liiqaatu 'Ala Matni Lum'atil 'Itiqaad )), dan dengan cara menukil dari buku-buku Rafidhah yang terkenal dan tersohor di kalangan mereka, serta dari buku-buku ahli sunnah dari kalangan para imam-imam terdalulu dan belakangan, dimana mereka telah membantah dan menerangkan kerusakan akidah mereka yang berdiri atas kesyirikan, ghuluw (sikap berlebih-lebihan), kedustaan, caci maki, celaan, tikaman, dll.

Sesungguhnya penyusun telah berusaha dalam makalah yang singkat dan kurang berharga ini, untuk membuktikan kesalahan mereka dari buku-buku mereka dan karangan-karangan yang terpercaya di kalangan mereka, sebagaimana perkataan Syeikh Ibrahim bin Sulaiman Al Jabhan -semoga Allah menjaganya- : "Dari mulutmu aku menghukummu wahai pemeluk syi'ah".
Akhirnya, penyusun memohon kepada Allah 'Ajja wa Jalla semoga makalah ini bermanfaat bagi orang-orang yang bisa memandang dengan baik, sebagaimana firman Allah: "INNA FII DZAALIKA LADZIKRA LIMAN KAANA LAHUU QALBUN AW ALQAA-SSAM'A WA HUWA SYAHIID"
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya " (Surat : Qoof, ayat : 37).
Dan penyusun mengucapkan terima kasih, kepada setiap orang yang ikut menanam saham bersama penyusun dalam menerbitkan buku kecil ini, Wallahu 'Alam, semoga Allah senantiasa menganugerahkan shalawat dan salam atas Rasulullah dan atas keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya.

Kapan Munculnya Firqah Rafidhah?
Firqah ini tumbuh tatkala muncul seorang Yahudi mendakwakan dirinya sudah masuk Islam, namanya Abdullah bin saba. Mendakwakan kecintaan terhadap ahli bait, dan terlalu memuja-muji Ali, dan mendakwakan, bahwa Ali punya wasiat untuk mendapatkan khalifah, kemudian ia mengangkat Ali sampai ke tingkat Ketuhanan, hal ini diakui oleh buku-buku syi'ah sendiri.
Al Qummi berkata dalam bukunya "Al Maqaalaat wal Firaq" : Ia mengakui keberadaannya, dan menganggabnya orang pertama yang berbicara tentang wajibnya keimaman Ali, dan raj'iyah Ali, dan menampakkan celaan terhadap Abi Bakr, Umar dan Utsman serta seluruh sahabat, seperti yang dikatakan oleh An Nubakhti di bukunya "Firaqus Syi'ah". Sebagaimana Al Kissyi mengatakan demikian juga di bukunya yang dikenal dengan "Rijaalul Kissyi". Pengakuan adalah tuan argumen (argumen yang akurat), dan mereka-mereka ini semuanya adalah syeikh-syeikh besar Rafidhah.
Al Baghdadi berkata : Kelompok Sabaiyah adalah pengikut Abdullah bin Saba yang telah berlebih-lebihan (dalam memuji) Ali, dan mendakwakkan, bahwasanya Ali adalah nabi, kemudian bersikap berlebih-lebiahn lagi, sehingga ia mendakwakan bahwasanya Ali adalah Allah.
Al Baghdadi berkata juga : adalah ia (Abdullah bin Saba) anak orang berkulit hitam, asal usulnya adalah orang Yahudi dari penduduk Hirah (Yaman), lalu mengumumkan keislamannya, dan menginginkan agar ia mempunyai kerinduan dan kedudukan di sisi penduduk negeri Kufah, dan ia juga menyebutkan kepada mereka, bahwasanya ia membaca di Taurat, bahwa sesungguhnya bagi tiap-tiap nabi punya orang yang diwasiatkan, dan sesungguhnya Ali adalah orang yang diwasiatkan Muhammad Sholallahu 'alaihi wassalam.
Dan As Syahrastaani menyebutkan dari ibnu Saba, bahwasanya ia adalah orang yang pertama kali menyebarkan perkataan keimaman Ali secara nas / telah ditetapkan, dan ia menyebutkan juga dari kelompok sabaiyah, bahwa kelompok ini adalah firqah (golongan) yang pertama sekali mengatakan masalah ghaibah dan akidah raj'iyah, kemudian syiah mewarisinya setelah itu, meskipun mereka itu berbeda, dan pecahan golongan mereka banyak. Perkataan tentang keimaman dan kekhilafan Ali merupakan nas dan wasiat, itu merupakan dari kesalahan-kesalahan Ibnu Saba. Yang akhirnya syi'ah sendiri berpecah menjadi golongan-golongan dan perkataan-perkataan yang banyak sampai puluhan golongan dan perkataan.
Begitulah syiah membuat bid'ah dalam perkataan tentang keyakinan wasiat, raj'iyah, ghaibah, bahkan perkataan menjadikan imam-imam sebagai tuhan, karena mengikuti Ibnu Saba orang yahudi itu.

Kenapa Syi'ah Dinamakan Dengan Rafidhah?
Penamaan ini disebutkan oleh syeikh mereka Al Majlisi dalam bukunya "Al Bihaar" dan ia mencantumkan empat hadits dari hadits-hadits mereka.
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan rafidhah, karena mereka datang ke Zaid bin Ali bin Husein, lalu mereka berkata : "Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakr dan Umar sehingga kami bisa bersamamu!", lalu beliau menjawab : "Mereka berdua (Abu Bakr dan Umar) adalah sahabat kakekku, bahkan aku setia kepada mereka". Mereka berkata : "Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaak) maka dinamakanlah mereka Raafidhah (yang menolak), dan orang yang membai'at dan sepakat dengan Zaid bin Ali bin Husein disebut Zaidiyah.
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan dengan Raafidhah, karena mereka menolak keimaman (kepemimpinan) Abu Bakr dan Umar.
Dan dikatakan mereka dimanakan dengan Rafidhah karena mereka menolak agama.

Rafidhah Terpecah Menjadi Berapa Firqoh (Golongan)?
Ditemukan di dalam buku Daairatul Ma'arif bahwasanya : golongan yang muncul dari cabang-cabang syi'ah jauh melebihi dari angka tujuhpuluh tiga golongan yang terkenal itu.
Bahkan dikatakan oleh seorang rafidhah Mir Baqir Ad Damaad, sesungguhnya seluruh firqoh-firqoh yang tersebut dalam hadits, yaitu hadits berpecahnya umat ini menjadi tujuhpuluh tiga golongan, maksudnya adalah firqoh-firqoh syi'ah. Dan sesungguhnya golongan yang selamat itu dari mereka adalah golongan Imamiyah.
Al Maqrizi menyebutkan bahwa jumlah firqoh-firqoh mereka itu sampai 300 (tiga ratus) firqoh.
As Syahrastaani berkata : Sesungguhnya Rafidhah terbagi menjadi lima bagian : Al Kisaaniyah, Az Zaidiyah, Al Imamiyah, Al Ghaliyah dan Al Ismailiyah.
Al Baghdadi berkata : Sesungguhnya Rafidhah setelah masa Ali ada empat golongan : Zaidiyah, Imamiyah, Ghulaah dan Kisaaniyah.
Perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya Az Zaidiyah tidak termasuk dari firqoh-forqoh Rafidhah, kecuali kelompok Al Jarudiyah.

Apakah dimaksud dengan akidah Al Badaa' yang diimani oleh Rafidhah?
Al Badaa' yaitu bermakna tampak (muncul) setelah sembunyi, atau bermakna timbulnya pandangan baru. Al Badaa' sesuai dengan kedua makna itu, haruslah didahului oleh ketidaktahuan, serta baru diketahui. Keduanya ini merupakan suatu hal yang mustahil atas diri Allah, akan tetapi orang Rafidhah (syiah) menisbatkan kepada Allah sifat Al Badaa'.
Telah diriwayatkan dari Ar Rayaan bin Al Sholt, ia berkata : "Saya telah mendengar Al Ridha berkata : "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali mengharamkan khamar, dan mengakui bahwa Allah itu memiliki sifat Al Badaa". Dan dari Abi Abdillah ia berkata : "Tidak pernah Allah diibadati dengan sesuatu apapun seperti (mengibadatinya dengan) Al Badaa". Maha Tinggi Allah dari hal itu dengan ketinggian yang besar.
Lihatlah wahai saudarku muslim, bagaimana mungkin mereka menisbatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala sifat jahal (ketidaktahuan), sedangkan Dia mengatakan tentang diri-Nya :
Artinya : "Katakanlah : Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang tahu ghaib kecuali Allah."
Dan di sisi lain Rafidhah (syi'ah) meyakini bahwa sesungguhnya para imam mengetahui seluruh ilmu, dan tidak akan tersembunyi baginya sesuatu apapun.
Apakah ini keyakinan Islam (akidah Islam) yang dibawa oleh nabi Muhammad -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- ??????

Apa Akidah Rafidhah Dalam Masalah Sifat ?
Adalah Rafidhah orang yang pertama kali mengatakan tajsiim (bersifat seperti tubuh manusia). Sungguh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menentukan bahwa sesungguhnya orang yang melakukan kedustaan ini dari kalangan kaum Rafidhah adalah Hisyam ibnul Hakam, dan Hisyam bin Salim Al Jawaliqi, Yunus bin Abdurrahman Al Qummi, dan Abu Ja'far Al Ahwal.
Seluruh orang yang disebutkan tadi termasuk syeikh-syeikh besar golongan Itsna Asyariyah (Rafidhah), kemudian mereka menjadi pemeluk paham Jahmiyah mu'athilah, sebagaimana sekumpulan riwayat mereka menyifati Rabb semesta alam dengan sifat-sifat negetif yang mereka masukkan sebagai sifat yang tetap bagi Allah. Dan sungguh Ibnu Babawaih meriwayatkan lebih dari tujuhpuluh riwayat yang mengatakan bahwa Allah Ta'ala, tidak disifiti dengan jaman, tidak dengan tempat, tidak dengan bagaimananya, tidak dengan gerak, tidak dengan berpindah, tidak dengan sesuatupun dari sifat-sifat tubuh, Dia bukan yang bisa diraba, bukan bertubuh dan berbentuk." Maka syeikh-syeikh mereka mengikuti jalan (metode) yang sesat ini dengan menta'til (menghilangkan) sifat-sifat yang tercantum dalam AlQuran dan sunnah.
Sebagaimana mereka mengingkari turunnya Allah yang Maha Agung. Mereka mengatakan Al Quran makhluk, mereka mengingkari ru'yah (melihat kepada Allah) pada hari akhirat. Tercantum dalam kitab "Biharul Anwar", bahwasanya Abu Abdillah Ja'far As Shodiq ditanya tentang Allah ta'ala, apakah bisa dilihat pada hari akhirat? Beliau berkata : "Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari hal itu dengan ketinggian yang besar, sesungguhnya pandangan tidak akan bisa mencapai kecuali hal-hal yang mempunyai warna dan bentuk, dan Allah yang menciptakan warna-warni dan bentuk".
Bahkan mereka mengatakan : "Jika seandainya dinisbatkan kepada Allah sebagian sifat seperti ru'yah, maka dihukum sebagai murtad, sebagaimana yang didapatkan dari syeikh mereka Ja'far Al Najfi di kitab "Kasyful Ghitho'" hal : 417. Perlu diketahui bahwasanya melihat kepada Allah pada hari akhirat adalah benar adanya dan sudah konsisten dalam Kitab dan Sunnah tanpa meliputi seluruhnya dan tanpa bagaimananya, sebagaimana firman Allah :
"Wajah-wajah pada saat itu berseri-seri, kepada Rabbnya melihat" (Al Qiyamah : 22,23).
Dan dari sunnah apa yang tercantum dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari hadits Jarir bin Abdillalh Al Bajali, berkata : "Adalah kami duduk-duduk bersama Rasulullah, lalu beliau melihat kepada purnama, pada malam empat belas, lalu bersabda : "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata telanjang, sebagaimana kalian melihat ini (purnama), dimana kalian tidak berdesakan melihatnya". Dan ayat-ayat serta hadits-hadits dalam masalah itu banyak sekali, yang tidak memungkinkan kita untuk menyebutkannya.

Apa Keyakinan Rafidhah (Syiah) Terhadap Al Quran-ul Karim Yang Ada Di Tengah-Tengah Kita Sekarang, Padahal Allah Telah Berjanji Untuk Menjaganya?
Sesungguhnya Rafidhah yang dinamakan pada zaman kita sekarang ini dengan syiah, mengatakan sesungguhnya Al Quran yang ada di pada kita, bukanlah Al Quran yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad, akan tetapi telah dirubah, ditukar, ditambah dan dikurangi. Jumhur ahli hadits dari kalangan syi'ah meyakini adanya pelencengan (perubahan) dalam Al Quran seperti yang disebutkan oleh An Nuuri Al Tibrisi dalam kitabnya "Fashlul Khithab Fi Tahrifil Kitabi Rabbil Arbab".
Dan Muhammad bin Ya'qub Al Kulaini berkata di "Usulul Kafi" di bawah Bab bahasan : "Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengumpulkan Al Quran seluruhnya, kecuali para iman" dari Jabir ia berkata : saya telah mendengar Abu Ja'far berkata : "Tidaklah seseorang dari manusia mendakwakan bahwasanya dia telah mengumpulkan Al Quran secara keseluruhannya sebagaimana Allah telah menurunkannya, kecuali ia itu adalah orang pendusta. Tidak ada yang mempu mengumpulkannya dan menghafalnya seperti yang telah diturunkan Allah kecuali Ali bin Abi Talib dan para imam setelah mereka".
Dan Ahmad Al Tibrisi dalam kitab "AL Ihtijaaj" dan Al Mulla Hasan dalam tafsirnya " As Shaafi" sesungguhnya Umar telah berkata kepada Zaid bin Tsabit : Sesungguhnya Ali telah datang kepada kita dengan membawa Al Quran, yang di dalamnya tercantum aib-aib orang muhajirin dan anshor. Dan sungguh kami telah memandang untuk mengumpulkan Al Quran dan menghilangkan setiap apa-apa yang di dalamnya terdapat aib-aib muhajirin dan anshr. Dan Zaid pun telah memenuhinya untuk itu, kemudian berkata : "Jika saya telah selesai dari (mengumpulkan) Al Quran sesuai yang anda minta, lalu jelas atas saya akan Al Quran yang dikumpulkannya (Ali), bukankah itu menghancurkan setiap apa yang telah anda kerjakan? Maka berkata Umar : "Jadi bagaimana jalan keluarnya? Berkata Zaid : Anda lebih tahu dengan jalan keluarnya", berkata Umar : Tiada jalan keluar kecuai kita harus membunuhnya agar kita lega darinya. Lalu ia pun merancang pembunuhannya (Ali) lewat tangan Khalid bin Walid, akan tetapi dia tidak mempu melakukannya.
Tatkala Umar menjadi khalifah, mereka (para sahabat) meminta Ali untuk mendatangkan Al Quran kepada mereka, agar mereka sama mereka merubahnya. Lantas Umar berkata : Wahai Abul Hasan, alangkah baiknya kalau seandainya kamu membawa Al Quran yang pernah kamu bawa ke hadapan Abu Bakr, agar kita bersatu atasnya. Lalu Ali berkata : Tidak mungkin, dan tidak mungkin ada jalan untuk itu, sebenarnya saya membawanya ke hadapan Abu Bakr hanyalah untuk menegakkan hujjah atasnya, agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat "Sesungguhnya kami akan hal ini dalam keadaan lengah" (Al 'Araf :172), atau agar kalian tidak mengatakan ; "Kamu tidak pernah mendatangkannya kepada kami" (Al 'Araf : 129). Sesungguhnya Al Quran ini tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci, dan orang-orang yang diwasiatkan dari kalangan anakku. Lalu berkata Umar : "Apakah ada waktu untuk menampakkannya diketahui ? Lantas Ali berkata : "Ya, jika telah bangkit seseorang dari anakku, ia akan menampakkannya dan membawa manusia atasnya.
Walau bagaimanapun orang syiah menampakkan sikap berlepas dirinya terhadap buku An Nuri al Tibrisi ini, demi mengamalkan akidah taqiyah, akan tetapi kitab itu terselubung dan tersimpan dalam ratusan nas-nas (pernyataan-pernyataan) dari ulama mereka dalam kitab-kitab yang diakui, menetapkan hal itu, dan bahwasanya mereka betul-betul yakin dengan perubahan itu, dan beriman dengannya, akan tetapi mereka tidak ingin timbul kehebohan sekitar akidah mereka ini terhadap alquran.
Dan tinggal setelah itu, bahwa ada dua Al Quran, yang pertama yang diketahui, dan yang lain khusus, tersembunyi. Diantaranya surat Wilayah, dan diantara yang didakwakan oleh syi'ah Rafidhah, bahwa ada satu ayat telah dihapus dari Al Quran yaitu :
"Dan kami telah menjadikan Ali sebagai menantumu", Mereka mendakwakan ayat ini dihapus dari surat Alam Nasyrah, sementara mereka tidak pernah malu dangan dakwaan mereka ini, karena mereka mengetahui bahwa surat itu adalah makkiyah, dan Ali belum menjadi menantu Nabi saat di Mekah.

Bagaimana Akidah Rafidhah Terhadap Para Sahabat Rasulullah?
Akidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencala dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di "Furu' Al Kafi" dari Ja'far 'alaihi salam : "Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi.
Al Majlisi dalam kitab "Haqqul Yakin" menyebutkan : "Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan Umar, lalu ia menjawab : "Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga."
Dalam tafsir Al Qummi pada firman Allah (An Nahl : 90) :
Mereka mengatakan : al fahsyaa' (keji) adalah Abu Bakr, mungkar adalah Umar dan baghyi (kezoliman) adalah Utsman.
Mereka mengatakan dalam buku mereka "Miftahul Jinaan" : Ya Allah anugerahkanlah salawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka sembah selain Allah. dan dua toghut serta anak perempuan mereka berdua....dan seterusnya. Dan yang mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakr, Umar, Aisyah dan Hafshah.
Pada hari asyura (hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan dengan umar, kemudian mereka menghujani dengan pukulan pakai tongkat, serta melontarnya dengan batu sampai mati, kemudian mereka menghadirkan seekor anak kambing, mereka beri nama dengan Aisyah, kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani dengan pukulan pakai sandal, sampai mati.
Sebagaimana mereka merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama pembunuh umar yaitu abu Lukluk al Majusi dengan nama Baba Syujaa'uddin (bapak) pemberani agama (pahlawan agama), semoga Allah meridhoi seluruh sahabat dan para ummul mukminin.
Lihatlah wahai saudaraku muslim, alangkah dengkinya dan alangkah kejinya golongan yang keluar dari agama ini, tentang apa yang telah mereka katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan rasul-Nya telah memuji mereka. Dan telah sepakat umat ini atas keadilan (kelurusan dan keterpercayaan) dan keutamaan mereka. Sejarah dan kenyataan pun telah membuktikan dan menyaksikan serta perkara-perkara ini sudah merupakan pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan, dan posisi mereka selalu di depan serta jihad mereka dalam Islam.

Apa Segi Kesamaan Antara Yahudi dengan Rafidhah?
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah berkata : Bukti dari, sesungguhnya bencana Rafidhah adalah bencana Yahudi, hal itu terlihat pada :
Sesungguhnya orang Yahudi mengatakan : Tidak boleh yang menjadi raja kecuali dari keluarga nabi Daud, Rafidhah berkata : Tidak boleh menjadi imam kecuali dari anak Ali.
Yahudi mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Masehid Dajjal dan diturunkan pedang. Orang Rafidhah mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Al Mahdi, dan datingnya penyeru menyeru dari langit.
Orang Yahudi mengakhirkan (mengundurkan) shalat sampai bintang bertebaran, begitu juga orang Rafidhah mereka mengundurkan shalat maghrib sampai bintang-bintang bertebaran, padahal hadits mengatakan : "Senantiasa umatku di atas fitrah, selama mereka tidak mengakhirkan shalat maghrib sampai bintang bertebaran.
Orang Yahudi telah merubah taurat, begitu juga orang Rafidhah, mereka telah merubah Al Quran.
Orang Yahudi tidak memandang bolehnya mengusap khuf (sepatu kulit yang menutupi mata kaki), begitu juga orang Rafidhah.
Orang Yahudi membenci malaikat Jibril, mereka mengatakan : Malaikat Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Begitu juga orang Rafidhah, mereka mengatakan : Malaikat Jibril telah salah menyampaikan wahyu kepada Muhammad.
Begitu juga orang Rafidhah meyerupai orang kristen pada satu ajaran nasrani yaitu, wanita-wanita mereka tidak memiliki hak mendapatkan mahar, akan tetapi hanya bersenang-senang dengan mereka dengan kesenangan, begitu juga orang Rafidhah, mereka menikah dengan cara mut'ah, dan mereka menghalalkan itu.
Orang yahudi dan kristen lebih utama dari orang Rafidhah dengan satu sifat (yaitu) :
Orang yahudi jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Musa.
Orang Kristen jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah Hawari (sahabat-sahabat) Isa.
Orang rafidhah jika ditanya : siapakah orang yang terburuk di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Muhammad.

Apa Akidah Orang Rafidhah Terhadap Para Imam Mereka?
Rafidhah mendakwakan kema'suman (terjaga dari dosa) bagi para imam, dan bahwasanya mereka mengetahui hal ghaib. Dinukil oleh Al Kulaini dalam Usulul Kafi : "Telah berkata Imam Ja'far as Shodiq : "Kami adalah perbendaharaan ilmu Allah, kami adalah penterjemah perintah Allah, kami adalah kaum yang maksum, telah diperintahkan untuk menta'ati kami, dan dilarang untuk menentang kami, kami adalah hujjah Allah yang kuat terhadap siapa yang berada di bawah langit dan di atas bumi".
Al Kulaini meriwayatkan di Al Kafi : Bab "Sesungguhnya para imam, jika mereka berkehendak untuk mengetahui, maka mereka pasti mengetahuinya". Dari Jafar ia berkata : "Sesungguhnya Imam jika ia berkehendak mengetahui, maka ia pasti mengetahui, dan sesungguhnya para imam mengetahui kapan mereka akan mati, dan sesungguhnya mereka tidak akan mati kecuali dengan pilihan mereka sendiri."
Khumaini yang celaka menyebutkan - dalam salah satu tulisannya bahwa para imam lebih afdhal (mulia) dari para nabi dan rasul, ia berkata - semoga Allah menghinakannya : "Sesungguhnya imam-imam kita mempunyai suatu kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh malaikat yang didekatkan, dan tidak pula oleh nabi yang diutus".
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : "Orang Rafidhah mendakwakan sesungguhnya agama ini diserahkan kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib, maka yang halal itu adalah yang dihalalkan mereka, dan yang haram itu adalah yang diharamkan mereka, serta agama itu adalah apa yang mereka syariatkan".
Jika pembaca ingin melihat kekufuran, kesyirikan dan ghuluw (sikap berlebih-lebihan mereka) -semoga Allah melindungi kita- maka bacalah syair-syair yang diungkapkan oleh syeikh mereka zaman sekarang ini yaitu Ibrahim Al Amili, terhadap Ali bin Abi Thalib -semoga Allah meridhai Ali- :
Abu hasan, engkaulah hakikat Tuhan (yang diibadati),
dan alamat kekuasaan-Nya yang tinggi.
Engkaulah yang menguasai ilmu ghaib,
maka mungkinkah tersembunyi bagimu akan sesuatu yang hasul.
Engkaulah yang mengendalikan poros alam,
bagimu para ulamanya yang tinggi.
Bagimu amar (urusan) bila engkau menghendaki, kau menghidupkan besok,
bila engkau menghendaki kau cabut ubun-ubun.

Ali bin Sulaiman Al Mazidi mengutarakan syairnya dalam memuji Ali bin Abi Thalib :
Abu Hasan engkaulah suami orang yang suci,
Dan (engkaulah) sisi tuhan yang diibadati serta jiwa rasul.
Dan (engkaulah) pernama kesempuranaan dan matahari akal,
(engkau) Hamba dari tuhan, dan engkaulah yang Maha Raja.
Engkau dipanggil oleh nabi di hari kadir,
Dan telah menaskan atas dirimu sesuai dengan kejadian Ghadir
Bahwasanya engkau bagi kaum mukminin adalah amir (pemimpin),
dia telah mengkalungkan kepadamu buhul kekuasaannya.
Kepadamulah kembalinya seluruh perkara,
dan engkaulah yang maha mengetahui dengan kadungan dada.
Engkaulah yang akan membangkitkan apa yang ada dalam kubur
Bagimulah pengadilan hari kiamat berdasarkan kepada nas.
Engkaulah yang maha mendengar dan engkaulah yang maha melihat
Engkau atas setiap sesuatu maha mampu.
Kalaulah tidak karena engkau, pasti bintang tidak berjalan
Kalaulah tidak karena engkau, pasti planet tidak berputar.
Engkaulah, dengan setiap makhluk mengetahui,
Engkaulah yang berbicara dengan ahli kitab.
Kalaulah tidak karena engkau, tidak mungkin musa
akan diajak berbicara, Maha suci Dzat yang telah menciptakanmu
Engkau akan melihat rahasia namamu di jagat raya,
Kecintaan terhadap dirimu seperti matahari di atas kening.
Kebencian terhadap dirimu di wajah orang yang membenci,
Bagaikan peniup api, maka tidak akan beruntung yang membencimu.
Siapa itu yang telah ada, dan siapa itu yang ada,
Tidak para nabi dan tidak (pula) para rasul,
Tidak (pula) qalam lauh dan tidak (pula) alam semesta,
(kecuali) Seluruhnya adalah hamba-hamba bagimu.
Wahai Abu Hasan wahai yang mengatur wujud,
(wahai) goa orang yang terusir, dan tempat berlindung pendatang.
yang memberi minum pengagungmu pada hari berkumpul (hari kiamat).
orang yang mengingkari hari berbangkit, adalah orang yang mengingkarimu.
Wahai Abu Hasan wahai Ali yang gagah.
Kesetiaan padamu bagiku di dalam kuburku sebagai tanda penunjuk,
Namamu bagiku dalam keadaan sempit merupakan lambang
Dan kecintaan kepadamu adalah yang memasukkanku ke dalam surgamu
Dengan lantaran dirimu kemulian yang ada pada diriku.
Bila datang perintah Tuhan yang Maha Mulia
Menyeru penyeru, berangkat-berangkat (kematian-kematian).
Dan tidaklah mungkin engkau akan meninggalkan orang yang berlindung denganmu.

Apakah syi'ir seperti ini diucapkan oleh seorang muslim yang memeluk agama Islam?, Demi Allah, bahkan sesungguhnya orang-orang jahiliyah (Kafir) sekalipun belum pernah jatuh dalam kesyirikan dan kekufuran, terlalu muja-muji / ghuluw seperti yang diperbuat oleh orang rafidhah celaka ini.

Apa Akidah Raj'ah Yang Diimani Oleh Orang Rafidhah?
Orang Rafidhah telah membuat bidah raj'ah, berkata Al Mufid : "Telah sepakat mazhab imamiyah atas wajibnya terjadi raj'ah di kebanyakan dari para orang yang telah mati". Yaitu (yang mereka maksudkan dengan raj'ah ini) bangkitnya penutup imam-imam mereka, yang bernama Al Qaaim pada akhir zaman, ia keluar dari bangunan di bawah tanah, lalu menyembelih seluruh musuh-musuh politiknya, dan mengembalikan kepada syiah hak-hak mereka yang dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang masa (yang telah berlalu).
Berkata sayid Al Murtadho di dalam kitabnya "Al Masail An Nashiriyah" : "Sesungguhnya Abu Bakr dan Umar disalib pada saat itu di atas suatu pohon di zaman Al Mahdi -yakni imam mereka yang kedua belas- yang mereka beri nama Qaaim Ali Muhammad (penegak keluarga Muhammad), dan pohon itu pertamanya basah sebelum penyaliban, lalu menjadi kering setelahnya.
Berkata Al Majlisi di dalam Kitab "Haqul Yakin" dari Muhammad Al Baqir (berkata) : "Jika Al Mahdi telah keluar, maka sesungguhnya ia akan menghidupkan 'Aisyah Ummul Mukminin dan ia melaksanakan (menjatuhkan) hukum had (hudud) atas diri Aisyah".
Kemudian bagi mereka pemahaman raj'ah ini berkembang, dan mengatakan (berlakunya) raj'ah (kembali hidup) seluruh orang syiah dan imam-imam mereka dan seluruh musuh mereka bersama imam-imam mereka. Akidah khurafat ini mengungkapkan rasa dengki yang tersembunyi di dalam diri mereka, yang mereka mengungkapkan rasa dengki itu dengan cerita dongeng seperti ini. Dan adalah keyakinan ini merupakan sarana (jembatan) yang diambil oleh orang-orang Sabaiyah untuk mengingkari hari akhirat.
Apa Akidah Taqiyah Menurut Orang Rafidhah?
Taqiyah didefinisikan oleh salah seorang ulama mereka zaman sekarang dengan ucapannya : "Taqiyah yaitu kamu mengatakan atau melakukan (sesuatu), berlainan dengan apa yang kamu yakini; untuk menolak bahaya dari dirimu atau hartamu atau untuk menjaga kehormatanmu". Bahkan mereka mendakwakan bawah sesungguhnya Rasulullah telah melakukannya (Taqiyah) tatkala Abdullah bin Ubai bin Salul kepala orang-orang munafik meninggal, dimana beliau datang untuk menyolatkannya, lalu Umar berkata kepadanya : Tidakkah Allah telah melarangmu dari hal itu? -yakni berdiri di atas kuburan munafik ini-, lalu Rasulullah menjawabnya : "Celaka kamu, kamu tidak tahu apa yang saya ucapkan : sesungguhnya saya mengucapkan : Ya Allah isilah perutnya dengan api, dan penuhilah kuburannya dengan api dan selalulah api membakar dirinya ".
Lihatlah wahai saudaraku muslim, bagaimana mereka telah menyandarkan kepada diri Rasulullah kedustaan. Apakah masuk akal, bahwa para sahabat Rasulullah mendoakan rahmat untuknya (Abdullah bin Ubai), sedangkan Nabi melaknatnya?
Al Kulaini menukilkan di usul Kafi : " Berkata Abu Abdillah: "wahai Abu Umar sesungguhnya sembilan per sepuluh (sembilan puluh persen) agama ini terletak pada (akidah) taqiyah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak melakukan taqiyah, taqiyah ada pada setiap sesuatu kecuali di nabidz (korma yang direndam dalam air untuk membuat arak) dan di dalam menyapu atas khuuf (kaus atau kulit kulit)." Dan dinukilnya juga dari Abi Abdillah ia berkata : "Jagalah agama kalian dan tutuplah agama itu dengan taqiyah, karena tidak ada iman bagi orang yang tidak mempunyai taqiyah."
Maka orang Rafidhah memandang taqiyah itu adalah fardu (wajib), tidak akan berdiri mazhab ini kecuali dengan taqiyah, dan mereka menerima pokok-pokok mazhab secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Mereka selalu melaksanakannya taqiyah itu terlebih-lebih, bila konsisi yang sulit telah mengepung mereka, maka hati-hatilah dari orang Rafidhah wahai kaum muslimin.

Apa Keyakinan At-thiinah (Tanah) Yang Diimani Oleh Orang Rafidhah?
Yang dimaksud dengan at thiinah (tanah) menurut orang Rafidhah adalah tanah perkuburan Husain "radhiallhu 'anhu-. Salah seorang dari orang-orang sesat mereka yang bernama Muhammad An Nu'man Al Haritsi yang bergelar dengan "Syeikh Al Mufid", menukilkan di kitabnya "Al Mazaar" dari Abi Abdillah ia berkata : "Di tanah perkuburan Husain terdapat obat untuk segala penyakit dan ia merupakan obat yang paling besar (ampuh)".
Berkata Abdullah : "Oleskanlah di mulut bayi kalian tanah (perkuburan) Husain"
Ia berkata : Telah dikirim kepada Abi Hasan Al Ridha dari negeri Khurasan sebuah bungkusan kain di antaranya terdapat segumpal tanah, maka dikatakan kepada utusan itu : Apa ini? Ia berkata : Tanah perkuburan Husain, tidaklah ia mengirim sedikitpun dari bungkusan kain atau lainnya, kecuali ia meletakkan di dalamnya tanah itu, dan berkata tanah itu pengaman insya Allah. Dikatakan kepadanya : Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Shadiq tentang pengambilannya akan tanah perkuburan Husain, maka Shodiq menjawab : "Apa bila kamu mengambilnya maka ucapkanlah : "Ya Allah sesungguhnya saya meminta kepadamu disebabkan oleh hak malaikat yang telah mengenggamnya (tanah ini), dan meminta kepadamu, disebabkan oleh hak Nabi yang telah menyimpannya, dan oleh hak Al Washi (Ali) yang telah bersatu di dalamnya agar Engkau melimpahkan Shalawat kepada Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan agar Engkau menjadikannya obat penawar untuk seluruh penyakit, dan pengaman dari seluruh ketakutan, dan penjaga dari seluruh kejahatan.
Abu Abdillah ditanya tentang penggunaan dua jenas tanah dari perkuburan Hamzah dan pekuburan Husain serta mana yang paling utama diantara keduanya, maka ia berkata : "Tasbih yang dibuat dari tanah perkuburan Husain akan bertasbih (sendirinya) ditangan, tanpa (pemiliknya) bertasbih."
Sebagaimana orang Rafidhah mendakwakan, sesungguhnya orang syi'ah tercipta dari tanah yang khusus dan orang Sunni tercipta dari tanah yang lain, lalu terjadilah pengadukkan antara kedua tanah tadi dengan cara tertentu, maka apa-apa yang terdapat pada orang syiah dari kemasiatan dan kejahatan, maka itu merupakan pengaruh dari tanah sunni, dan apa-apa yang terdapat pada orang sunni dari kebaikan dan anamah, maka itu disebabkan oleh pengaruh tanah syi'ah. Dan apabila pada hari Kiamat nanti, maka kejelekan dan dosa-dosa orang syi'ah diletakkan di atas Ahli Sunnah, dan kebaikan (pahala) Ahli Sunnah akan diberikan kepada orang syi'ah.

Apa Akidah Orang Rafidhah Terhadap Ahli Sunnah?
Akidah orang Rafidhah berdiri di atas penghalalan harta dan darah ahli sunnah. Al Shoduq di kitab (Al 'Ilal) meriwayatkan dengan sanadnya kepada Daud bin Farqad, ia berkata : "Saya telah berkata kepada Abi Abdillah : Apa yang anda katakan terhadap An Naashib (Ahli Sunnah), ia berkata : "Darahnya halal, akan tetapi saya bertaqiyah atasmu, jika kamu mampu untuk membalikkan dinding atas dirinya (ahli sunnah) atau menenggelamkannya di laut, agar ia tidak akan bersaksi atas dirimu, maka lakukanlah. Saya berkata : Apa pandanganmu di hartanya? Ia menjawab : "Ambillah semampumu".
Bahkan orang syi'ah Rafidhah memandang, bahwa kekafiran Ahli Sunnah lebih berat dari kekafiran orang Yahudi dan Nasrani, karena mereka (Yahudi dan Nasrani) menurut Rafidhah orang-orang kafir asli, dan mereka ini (ahli sunnah) adalah kafir murtad, dan kafir murtad lebih berat menurut ijma', oleh karena itu mereka (mau) berkerja sama dengan orang-orang kuffar untuk melawan kaum muslimin, hal itu seperti yang disaksikan oleh sejarah.
Terdapat di dalam kitab "Wasaail As Syi'ah" (diriwayatkan) dari Al Fudhail bin Yasaar, ia berkata : saya telah bertanya kepada Abu Ja'far tentang wanita 'Arifah (yakni wanita bermazhab Rafidhah) apakah saya menikahkannya dengan An Nashib (ahli Sunnah)? Maka ia berkata : "Tidak; karena Nashiba (ahli sunnah ) orang kafir."
An Nawasib (orang-orang An Nasib) menurut pemahaman Ahli sunnah adalah mereka yang membenci Ali bin Abi Thalib "radhiallahu 'anhu-, akan tetapi menurut orang Rafidhah, mereka menamakan Ahli sunnah dengan Nawashib (An Nashib), karena mereka mendahulukan keimaman Abu Bakr, dan Umar dan Utsman atas Ali, padahal sesungguhnya mengutamakan Abu Bakr dan Umar atas diri Ali telah terjadi sejak zaman Nabi, dalilnya perkataan Ibnu Umar : "Adalah kami di zaman rasulullah memilih di antara sahabat siapa yang terbaik, maka kami memilih (orang yang terbaik) Abu Bakr, kemudian Umar kemudian Utsman". (H.R. Bukhari), dan ditambah oleh At Thabrani di Kitab "Mu'jam Al Kabir" : Nabi pun mengetahui hal yang demikian dan tidak mengingkarinya". Dan bagi Ibnu Asaakir : "Adalah kami mengutamakan Abu Bakr, dan Umar, dan Utsman dan Ali".
Imam Ahmad dan lainnya meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib sesungguhnya ia berkata : "Sebaik-baik umat ini setelah nabinya adalah Abu Bakr, kemudian Umar, kalau aku berkehendak pasti aku telah menyebutkan orang yang ketiga". Berkata Adz Dzahabi : Ini (Hadits ini) Mutawatir."

Apa Keyakinan Orang Rafidhah Tentang Nikah Mut'ah? Dan Apa Keutamaannya Menurut Mereka?
Nikah mut'ah mempunyai keutamaan yang agung sekali di sisi orang Rafidhah -Al'iyaadzu billah-. Tercantum dalam kitab "Manhaj As Shodiqin" karangan Fathullah Al Kaasyaani dari As Shodiq (menerangkan) bahwasanya nikah mut'ah itu adalah dari ajaran agamaku dan agama bapak-bapakku, dan orang yang melaksanakannya berarti dia mengerjakan ajaran agama kita, dan orang yang mengingkarinya berarti dia mengingkari ajaran agama kita, bahkan ia memeluk agama lain dari agama kita. Dan anak (hasil) nikah mut'ah lebih mulia dari anak istri yang tetap. Orang yang mengingkari nikah mut'ah adalah kafir murtad."
Al Qummi menukilkan di dalam kitab "Man Laa Yahduruhu Al Faqiih" dari Abdulah bin Sinan dari Abi Abdillah, ia berkata : "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengharamkan atas golongan kita setiap yang memabukkan dari sertiap minuman, dan telah mengganti mereka dari hal itu dengan nikah mut'ah".
Orang Rafidhah tidak pernah menyaratkan (membatasi) bilangan tertentu dalam nikah mut'ah. Tercantum dalam kitab "Furuu' Al Kafi" dan At Tahdziib" dan "Al Istibshoor" dari Zaraarah, dari Abi Abdillah, ia berkata : "Saya telah menyebutkan kepadanya akan nikah mut'ah apakah nikah mut'ah itu (terjadi) dari empat (yang dibolehkan), ia berkata : nikahilah dari mereka-mereka (para wanita) seribu, sesungguhnya mereka-mereka itu adalah wanita yang disewa (dikontrak). Dan dari Muhammad bin Muslim dari Abi Ja'far sesungguhnya ia berkata tentang nikah mut'ah : "Bukan nikah mut'ah itu (dilakukan) dari empat (istri yang dibolehkan), karena ia (nikah mut'ah) tidak ada talak, tidak mendapat warisan, akan tetapi ia itu hanyalah sewaan".
Bagaimana mungkin ini, padahal Allah telah berfirman :
Artinya : "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas". (Al Mukminun : 5-7).
Maka jelaslah dari ayat yang mulia ini bahwa sesungguhnya apa yang dihalalkan dari nikah adalah istri dan budak perempuan yang dimiliki, dan diharamkan apa yang lebih dari (selain) itu. Wanita yang dimut'ah adalah wanita sewaan, maka ia bukanlah istri (yang sah), dan ia tidak bisa mendapatkan warisan dan tidak bisa ditalak, jadi dia itu adalah pelacur / wanita pezina -waliyaadzubillah-. Syeikh Abdullah bin Jibriin berkata : "Orang Rafidhah berdalih dalam menghalalkan nikah mut'ah dengan ayat di surat An Nisa' yaitu firman Allah:
Artinya : "Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campur) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban;". (An Nisa : 24).
Jawab : Sesungguhnya ayat ini semuanya dalam masalah nikah; dari firman Allah ayat 19 di surat An Nisa sampai 23, setelah Allah menyebutkan wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab dan sebab, kemudian Allah berfirman :
Artinya : "Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian."
Maksudnya dihalalkan bagimu menikahi selain wanita-wanita (yang disebutkan tadi) bila kamu menikahi mereka untuk bersenang-senang yaitu bersetubuh yang halal, maka berikanlah mahar mereka yang telah kamu wajibkan untuk mereka, dan jika mereka mengugurkan sesuatu dari mahar-mahar itu berdasarkan dari jiwa yang baik (keridhoan hati), maka tidak mengapa atas kamu dalam hal itu. Beginilah ayat ini ditafsirkan oleh jumhur (mayoritas) sahabat dan orang-orang setelah mereka.
Bahkan di sisi (menurut) orang Rafidhah perkaranya telah sampai menghalalkan menyetubuhi wanita di lubang anusnya. Tercantum dalam kitab "Al Istibshoor" dari Ali bin Al Hakam ia berkata : "Saya telah mendengar Shofwan berkata : "Saya telah berkata kepada Al Ridha : Sesungguhnya seorang laki-laki dari budak-budakmu memerintahkan saya untuk menanyakan kepadamu akan suatu masalah, maka dia takut dan malu kepadamu untuk menanyakanmu, ia berkata : apa itu? Ia berkata : Apakah boleh bagi laki-laki untuk menyetubuhi wanita (istrinya) di lubang anusnya? Ia menjawab : Ya, hal itu boleh baginya".

Apa Keyakinan Orang Rofidhah Terhadap Najaf Dan Karbala? Dan Apa Keutamaan Menziarahinya Menurut Mereka?
Orang syi'ah sungguh telah menjadikan tempat-tempat perkuburan imam-imam mereka baik imam dakwaan mereka belaka atau hakiki, sebagai tempat yang haram dan suci (seperti maram Makkah) : maka kota Kufah adalah haram, Karbala haram, Qum haram. Dan mereka meriwayatkan dari As Shidiq : "Sesungguhnya Allah memiliki haram yaitu kota Mekkah, dan Rasulullah memilik haram yaitu kota Madinah, dan Amirul mukminin memiliki haram yaitu kota Kufah dan kita memiliki haram yaitu Qum.
Karbala menurut mereka lebih afdhol (utama) dari Ka'bah. Hal ini tercantum dalam kitab "Al Bihaar" dari Abi Abdillah bahwasanya ia berkata : "sesungguhnya Allah telah mewahyukan ke Ka'bah; kalaulah tidak karena tanah Karbala, maka Aku tidak akan mengutamakanmu, dan kalaulah tidak karena orang yang dipeluk oleh bumi Karbala (Husain), maka Aku tidak akan menciptakanmu, dan tidaklah Aku meciptakan rumah yang mana engkau berbangga dengannya, maka tetap dan berdiamlah kamu, dan jadilah kamu sebagai dosa yang rendah, hina, dina, dan tidak congkak dan sombong terhadap bumi Karbala, kalau tidak, pasti Aku telah buang dan lemparkan kamu ke dalam Jahanam.
Dan tercantum juga di dalam kitab "Al Mazaar" karangan Muhammad An Nu'man yang diberi gelar dengan syeikh Mufid, di dalam Bab "Ucapan saat berdiri di atas kuburan" yaitu orang yang menziarahi kuburan Husain mengisyaratkan dengan tangan kanannya sambil mengucapkan doa yang panjang, diantaranya :
"Saya datang berziarahmu, untuk mencari keteguhan kaki di dalam berhijrah kepadamu, dan sungguh saya telah meyakini bahwasanya Allah Jalla Tsanaauhu, dengan lantaranmu Dia melapangkan kesulitan, dan dengan lantaranmu Dia menurunkan Rahmat, dan dengan lantaranmu Dia menahan bumi yang jatuh bersama penduduknya, dengan lantaramu Allah mengokohkan gunung-gunung di atas pondasinya, dan sungguh saya telah menghadap (munajat) kepada Rabbku, bahwa dengan lantaranmu wahai tuanku untuk menyelesaikan hajat kebutuhan dan keampunan dosa-dosaku."
Dan tercantum dalam kitab "Al Mazaar" tentang keutamaan kota Kufah, dari Ja'far Al Shodiiq ia berkata : "Tempat yang paling mulia (utama) setelah haram Allah dan haram rasul-Nya adalah kota Kufah, karena kota Kufah Suci bersih, di sana terdapat kuburan para nabi dan rasul dan ahli wasiat yang jujur, dan di sana terlihat keadilan Allah, dan di sana datang Qaimah (penegak) dan pengegak-penegak setelahnya, Kota Kufah itu tempat turunnya para nabi dan ahli wasiat serta orang-orang yang sholeh.
Lihatlah wahai pembaca yang budiman, bagaimana mereka itu jatuh dalam kesyirikan, karena mereka meminta kepada selain Allah dalam menyelesaikan dan memenuhi hajat kebutuhan, meminta dan memohon pengampunan dosa-dosa kepada manusia, bagaimana mungkin hal itu terjadi, sedangkan Allah telah berfirman :
"Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah" (Ali Imran : 135).
Kita berlindung dengan Allah dari perbuatan syirik.

Apa Segi Perbedaan Antara Syi'ah Rafidhah Dengan Ahli Sunnah?
Berkata : Nizhomuddin Muhammad Al 'Azhomi di dalam mukaddimah buku "Syiah dan Nikah Mut'ah" : Sesungguhnya perbedaan antara kita dengan mereka bukanlah terpokus di perbedaan cabang-cabang fikih, seperti masalah nikah mut'ah saja, sama sekali tidak, sesungguhnya perbedaan itu pada dasarnya adalah perbedaan dalam masalah pokok-pokok prinsip, ya.. perbedaan dalam akidah terpokus di beberapa point dibawah ini :
1. Rafidhah mengatakan sesungguhnya Al Quran dirubah (diselewengkan) dan kurang.
Sedangkan kita (Ahli Sunnah) mengatakan : Sesungguhnya Al Quran adalah kalamullah lengkap tanpa ada kekurangan, tidak pernah dan tidak akan dihinggapi oleh penukarbalikan, mengurangan dan perubahan sampai Allah mewariskan bumi ini dan orang-orang yang ada di atasnya (hari Kiamat), sebagaimana Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. 15:9)
2. Rafidhah mengatakan sesungguhnya para sahabat Rasulullah terkecuali beberapa orang, telah murtad setelah rasulullah wafat, dan mereka berbalik 180 derajat, dan mereka mengkhianati amanah dan agama, terutama tiga orang khalifah; As Shidiq (Abu Bakr), Al Faruq (Umar) dan Dzu Nurain (Utsman), oleh karena itu mereka yang bertiga ini menurut mereka (Rafidhah) adalah termasuk orang yang paling bersangatan kekufuran, kesesatan dan kesalahannya.
Sedangkan kita (Ahli Sunnah) mengatakan sesungguhnya para sahabat Rasulullah adalah sebaik-baik manusia setelah para nabi, dan sesungguhnya mereka itu adalah adil (istiqomah) seluruhnya, tidak pernah sengaja berdusta atas nabi mereka, mereka orang-orang yang terpercaya dalam menukilkan berita.
3. Rafidhah mengatakan sesungguhnya para imam adalah imam-imam Rafidhah yang dua belas yang ma'shum (terjaga dari dosa), mereka mengetahui hal ghaib, dan mengetahui seluruh ilmu yang dikeluarkan (diajarkan) kepada para malaikat, para nabi dan para rasul, dan sesungguhnya mereka mengetahui ilmu yang terdahulu dan sekarang, dan tidak ada yang tersembunyi bagi mereka sesuatu apapun, dan sesungguhnya mereka mengetahui seluruh bahasa alam semesta, dan sesungguhnya seluruh bumi ini adalah milik mereka.
Sedangkan kita (Ahli Sunnah) mengatakan, sesungguhnya mereka itu adalah manusia biasa seperti manusia-manusia lainnya, tiada perbedaan antara mereka, diantara imam-imam itu adalah ahli fikih, ulama dan khalifah, dan kita tidak menisbahkan kepada mereka apa yang tidak pernah mereka katakan terhadap diri mereka sendiri, bahkan kita berlepas diri darinya dan mereka pun (para imam) berlepas diri dari hal itu.

Apa Keyakinan Orang Rafidhah Pada Hari Asyura (Sepuluh Muharram) Dan Apa Keutamaannya Menurut Mereka?
Sesungguhnya Rafidhah mengadakan perayaan dan perkumpulan dan ratapan tangis, mereka melakukan demonstrasi di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan umum. Mereka memakai pakaian hitam tanda duka cita dalam memperingati mati syahidnya Husain dengan mengonsentrasikan pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharram di setiap tahun, dengan keyakinan sesungguhnya perbuatan itu termasuk dari sebaik-baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka mereka memukul-mukul pipi mereka dengan tangan mereka sendiri, memukul-mukul dada dan punggung mereka. Mereka merobek-robek baju sambil menangis dan berteriak-teriak dengan menyeru : wahai Husain, wahai Husain. Terlebih-lebih pada hari ke sepuluh setiap bulan Muharram, bahkan mereka memukul diri mereka sendiri dengan rantai besi dan pedang, seperti yang terjadi di negeri-negeri yang dihuni oleh Rafidhah seperti Iran.
Dan para ulama mereka mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang bodoh ini dimana hal itu menjadi bahan tawaan semua umat. Sungguh salah seorang dari pembesar mereka yaitu Muhammad Hasan Alu Kasyif al Ghatha, telah ditanya tentang apa yang dilakukan oleh pengikut golongannya seperti menukul dan menampar wajah.... dst, ia berkata : sesungguhnya ini termasuk dari mengagungkan syiar-syiar Allah :
"Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati". (QS. 22:32)

Apakah Keyakinan Orang Rafidhah Tentang Bai'at
Orang Rafidhah menganggap setiap pemerintahan selain pemerintahan Itsna 'Asyara (syi'ah Itsna "asyarah / Imammiyah / Rafidhah ) adalah pemerintahan yang batil (tidak sah). Diriwayatkan di dalam kitab "Al Kaafii" dengan syarahan (uraian) Al Mazandaraani dan di dalam kitab Al Ghaibah oleh An Nu'mani, dari Abi Ja'far, ia berkata : "Setiap bendera yang diangkat (dikibarkan) sebelum bendera Al Qaaim -Mahdinya orang Rafidhah- maka pemiliknya adalah thoghut".
Dan tidak boleh menta'ati seorang hakim yang bukan dari Allah, kecuali dengan cara taqiyah (kemunafikan), penguasa yang absolut dan zholim tidaklah pantas untuk menjadi pemimpin, dan setiap pemimpin yang bersifat yang serupa dengan itu. Seluruhnya gelar itu mereka memberikan nama itu kepada penguasa kaum muslimin yang bukan dari imam-imam mereka, orang paling utama dari mereka itu adalah khulafaurasyidin -semoga Allah meridhoi mereka- yaitu : Abu Bakr, Umar dan Utsman.
Tokoh Rafidhah Al Majlisi, dimana ia merupakan salah seorang dari orang-orang yang sesat dari mereka, pengarang kitab "Bihaarul Anwar", berkata tentang tiga orang khalifah rasyidin : "Sesungguhnya mereka tiada lain kecuali perampas yang zholim, murtad dari agama, semoga laknat Allah atas mereka dan terhadap orang-orang yang mengikuti mereka di dalam menzholimi ahlu bait dari pertama sampai terakhir". Inilah yang dikatakan oleh imam mereka Al Majlisi yang kitabnya dikatagorikan ke dalam reffrensi mereka (rujukan) yang pokok dan terpenting dalam hadits mengenai umat yang paling mulia setelah para rasul dan nabi.
Berdasarkan kepada keyakinan mereka terhadap khilifah kaum muslimin, maka mereka menganggap setiap orang yang bekerjasama dengan mereka adalah thoghut dan zholim. Al Kulaini meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar bin Hanzholah, ia berkata : "Saya telah bertanya kepada Abu Abdillah tentang dua orang dari golongan kita, di antara mereka berdua terjadi perselisihan dalam masalah agama atau harta warisan, lalu mereka berdua berhukum (minta diselesaikan secara hukum) kepada penguasa dan kepada hakim, apakah hal itu halal? Ia berkata : barangsiapa berhukum (meminta diselesaikan secara hukum) kepada mereka, dengan kebenaran atau kebatilan, maka sesungguhnya mereka berhukum kepada thoghut, dan apa yang telah diputuskan untuknya sesungguhnya yang ia ambil adalah harta haram, walaupun sebenarnya itu haknya, karena ia telah mengambilnya dengan hukum thoghut".
Berkata Khumaini yang celaka -semoga Allah menghukumnya dengan hukum sepantas dan setimpal- dalam mengomentari pembicaraan mereka ini : "Imam itu sendiri dilarang untuk merujuk kepada penguasa-penguasa dan hakim-hakim mereka, dan merujuk kepada mereka dikatagorikan merujuk kepada thoghut."

Apakah Hukum Usaha Mendekatkan Antara Ahli Sunnah Yang Bertauhid Dengan Rafidhah Yang Musyrik?
Saudaraku pembaca yang budiman, saya cukupkan saja dalam masalah ini, dengan mencantumkan tulisan dari tulisan-tulisan DR. Nashir AL Qafari di dalam kitabnya : "Masalah At Taqriib", yaitu tulisan yang ke tujuh, dimana beliau berkata -semoga Allah menjaganya :
"Bagaimana mungkin mendekatkan antara orang yang mencaci kitab Allah dan menafsirkannya tidak sesuai dengan tafsirannya, dan mendakwakan turunnya kitab-kitab ilahi (wahyu) kepada imam-imamnya setelah Al Quranul Karim?, dan ia memandang keimaman itu adalah kenabian, para imam baginya seperti para nabi dan bahkan lebih mulia, dan ia menafsirkan mengibadati Allah semata yang mana itu adalah inti dari misi (ajaran) para rasul seluruhnya tidak sesuai dengan maknanya yang hakiki, dan mendakwakan bahwa sesungguhnya ibadah itu adalah ta'at kepada para imam. dan sesungguhnya syirik kepada Allah adalah mentaati selain mereka (para imam) bersama mereka, ia mengkafirkan orang-orang yang terbaik dari para sahabat rasulullah, dan mengkliem seluruh para sahabat dengan murtad, kecuali tiga atau empat atau tujuh sesaui dengan perbedaan riwayat mereka. Dan orang ini (orang Syiah) tampil berbeda dengan keganjilan dari jamaah kaum muslimin dengan masalah-masalah akidah dan keyakinan di dalam keimaman, kemaksuman (terjaga dari dosa), taqiyah (kemunafikan), dan mengatakan raj'ah (imam kembali ke dunia), Al qhaibah (menghilangnya As Kaari) dan Al Bada'."

Apakah Perkataan Para Imam Terdahulu Dan Belakang Tentang Rafidhah (Syi'ah)?
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah telah berkata: "Dan sungguh telah sepakat ahli ilmu dalam bidang naqal, riwayat dan sanad, bahwasanya Rafidhah adalah yang paling pendusta dari kalangan kelompok-kelompok (yang sesat), berbohong terdapat dalam diri mereka sudah sejak lama, oleh karena inilah para imam-imam Islam memtitelkan keistimewaan mereka dengan sering (banyak) berdusta.
Asyhab bin Abdul Aziz telah berkata : Imam Malik telah ditanya tentang Rafidhah, maka beliau menjawab : Janganlah kamu berbicara dengan mereka, dan janganlah mengambil riwayat dari mereka, sesungguhnya mereka itu orang-orang yang berdusta (pembohong).
Dan berkata Imam Malik : orang yang mecaci maki para sahabat Rasulullah, maka ia tidak berhak mendapatkan nama, atau tempat di dalam Islam.
Berkata Ibnu Katsir di dalam firman Allah :
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda meraka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min)". (Al Fath : 29).
"Dari ayat ini, maka Imam Malik menyimpulkan di dalam satu riwayat darinya, dengan mengkafirkan orang-orang rafidhah dimana mereka membenci para sahabat, beliau berkata : "Karena para sahabat menjengkelkan hati mereka (orang-orang rafidhah), barangsiapa yang dijengkeli oleh para sahabat maka ia adalah kafir oleh ayat ini".
Al Qarthubi telah berkata : "Sungguh Imam Malik telah berbuat baik dalam ucapannya dan ia telah benar dalam menafsirkannya, maka barangsiapa mencela seorang saja dari mereka atau mencela riwayatnya maka ia sungguh telah membantah Allah Rabb semesta alam, dan telah menggugurkan syari'at-syari'at kaum muslimin."
Abu Hatim telah berkata : " Telah menceritakan kepada kami Harmalah, ia berkata : Saya telah mendengar Imam Syafi'i berkata : "Saya belum pernah melihat seseorang yang lebih mudah bersaksi dengan kepalsuan daripada Rafidhah".
Muammil bin Ahab telah berkata : "Saya telah mendengar Yazid bin Harun berkata : "Ditulis (riwayat hadits) dari setiap pelaku bid'ah bila tidak mengajak ke bid'ahnya, kecuali Rafidhah, sesungguhnya mereka itu pendusta."
Dan Muhammad bin Sa'ad Al Ashbahaani telah berkata : "Saya telah mendengar syeikh Syuraik berkata : "Ambillah ilmu itu dari setiap orang yang kamu jumpai kecuali Rafidhah, sesungguhnya mereka membuat-buat (memalsukan) hadits, dan mereka menjadikan hal itu sebagai agama". Syuraik ini adalah Syuraik bin Abdullah Qodhi (hakim) kota Kufah.
Mu'awiyah telah berkata : "Saya telah mendengan Al 'Amasy berkata : Saya menjumpai sekelompok manusia, dan mereka tidaklah menyebutkan tentang mereka (rafidhah) kecuali (digolongkan kepada) orang-orang sangat pembohong", maksudnya (mereka pembohong itu) adalah pengikut AL Mughirah bin Sa'id yang bermadzhab rafidhah lagi pendusta, seperti yang disifati oleh imam Adz Dzahabi.
Syeikhul Islam telah berkata dalam mengomentari apa yang dikatakan oleh para imam salaf : "Dan adapun Rafidhah asal usul bid'ah mereka diambil dari Zindiq dan kufur serta unsur kesengajaan, kebohongan banyak sekali di tengah-tengah mereka, dan mereka mengakui hal itu, dengan mengatakan : Agama kita adalah Taqiyah, yaitu salah seorang dari mereka mengucapkan dengan lidahnya berbeda dengan apa yang ada di hatinya. Dan inilah hakikat kebohongan dan kemunafikan, maka mereka dalam hal itu sebagaimana pepadah : "Ia telah melemparku dengan penyakitnya lalu ia lari".
Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hambal : Saya telah bertanya kepada bapakku tentang Rafidhah, maka ia mengatakan : "Yaitu orang-orang yang mencaci maki atau mencela Abu Bakr dan Umar". Dan Imam Ahmad ditanya tentang Abu Bakr dan Umar, maka ia menjawab : Doa'kanlah mereka berdua agar diberi rahmat, dan berlepas dirilah dari orang yang membenci mereka berdua".
Al Khallal meriwayatkan dari Abu Bakr Al Marwazi, ia berkata : Saya telah bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad) tentang orang yang mencaci maki Abu Bakr dan Umar serta 'Aisyah, maka ia berkata : "Saya tidak memandangnya di dalam Islam (artinya orang yang mencaci itu telah keluar dari Islam-pent).
Al Khallal meriwayatkan, ia berkata : Saya telah diberi tahu oleh Harb bin Ismail Al Karmaani, ia berkata : Telah bercerita kapada kami Musa bin Harun bin Ziad, ia berkata : saya telah mendengar Al Firyaabi sedangkan seorang laki-laki bertanya kepadanya tentang orang yang mencaci maki Abu Bakr, ia berkata : Kafir. Lalu ia berkata lagi, apakah disolatkan? Ia berkata: Tidak."
Ibnu Hazam telah berkata : tentang Rafidhah tatkala ia berdebat dengan orang Kristen, dan orang-orang memberikan kepadanya kitab-kitab Rafidhah untuk bantahan terhadapnya (Ibnu Hazam dan berkata) : sesungguhnya Rafidhah bukanlah kaum muslimin, dan perkataan mereka bukanlah argumen terhadap agama, akan tetapi Rafidhah itu hanyalah suatu golongan, mula terjadinya kira-kira duapuluh lima tahun setelah Nabi Wafat, dan permulaannya adalah merespon pangilan orang yang hampir masuk islam dari orang-orang yang dihina Allah. Rafidhah itu adalah kelompok yang berjalan atas jalan ajaran Yahudi dan Nasrani dalam kebohongan dan kekufuran."
Abu Zur'ah Ar Raazi berkata : "Bila kamu melihat seseorang yang mencaci salah seorang dari para sahabat Rasulullah, maka ketahuilah sesungguhnya dia itu Zindiq."
Lajnah Daimah Lil Iftak (Lembaga Tetap untuk Fatwa) di Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya dengan satu pertanyaan, dalam pertanyaan itu penanya mengatakan bahwa ia dan sekelompok teman bersamanya berada di perbatasan utara berdekatan dengan cek point negara Iraq. Di sana ada sekelompok penduduk yang bermadzhab Al Ja'fariyah, dan diantara mereka (kelompok penanya) ada orang yang enggan untuk memakan sembelihan penduduk itu, dan diantara mereka ada yang makan, maka kami bertanya: Apakah halal bagi kami untuk memakan sembelihan mereka, ketahuilah sesungguhnya mereka berdoa minta tolong kepada Ali, Hasan dan Husain serta seluruh pemimpin-pemimpin mereka di dalam keadaan sulit dan keadaan lapang ? Lalu Lajnah (lembaga) yang diketuai oleh Syeikh Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz dan (anggota-anggotanya); Syeikh Abdul Razaq 'Afifi, Syeikh Abdullah bin Ghudayan, dan Syeikh Abdullah bin Qu'uud, semoga Allah memberi pahala kepada mereka semua.
Jawabannya : Segala puji bagi Allah semata, dan shalawat dan salam semoga dianugerahkan kepada rasul-Nya dan keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya, dan adapun selanjutnya:
Jika permasalahannya seperti yang disebutkan oleh penanya, bahwa sesungguhnya jamaah (kelompok) yang memiliki ajaran Ja'fariyah, mereka berdo'a dan meminta tolong kepada Ali, Hasan dan Husain serta pemimpin-pemimpin mereka, maka mereka itu adalah orang-orang musyrik murtad, kelaur dari agama Islam, semoga Allah melindungi kita dari itu, tidaklah halal memakan sembelihan mereka, karena sembelihan itu adalah bangkai, walaupun mereka menyebut nama Allah saat menyembelihnya."
Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin ditanya, soal itu berbunyi : wahai syeikh yang mulia, di negeri kami terdapat seorang rafidhah (bermadzhab syi'ah rafidhah) bekerja sebagai tukang sembelih, maka ahlusunnah datang kepadanya untuk menyembelih sembelihan mereka, dan begitu juga sebagian rumah makan, bekerja sama dengan orang rafidhah ini, dan dengan rafidhah lainnya yang berprofesi sama, apakah hukumnya bertransaksi atau berkoneksi dengan orang rafidhah ini dan semisalnya? Apakah hukum sembelihannya, apakah sembelihannya halal atau haram, berikanlah kepada kami fatwa, semoga syeikh diberi pahala oleh Allah.Wa'alaikum salam warahmatullah wabarakatuh wa ba'du:
Tidaklah halal sembelihan orang rafidhah, dan juga memakan sembelihannya, sesungguhnya orang rafidhah pada umumnya adalah orang-orang musyrik, dimana mereka selalu menyeru Ali bin Abi Thalib di waktu sempit dan lapang, sampai di Arafah dan saat tawaf dan sa'i, mereka juga menyeru anak-anak beliau dan imam-imam mereka seperti yang sering kita dengar dari mereka, perbuatan ini adalah syirik akbar dan keluar dari agama Islam yang berhak dihukum mati atasnya.
Sebagaimana mereka sangat berlebih-lebihan dalam menyifati Ali, mereka menyifati beliau dengan sifat-sifat yang tidak layak kecuali hanya untuk Allah, sebagaimana kita mendengarnya dari mereka di Arafah, dan mereka disebabkan perbuatan itu telah murtad, yang mana mereka telah menjadikannya sebagai Rabb, Sang Pencipta, dan Yang mengatur Alam, Yang mengetahui ghaib, yang menguasai kemudaratan dan manfaat, dan semisal itu.
Dan sebagaimana mereka mencela Al Quran, mereka mendakwakan bawah para sahabat telah merubah, menghilangkan dari Al Quran ayat-ayat yang banyak berhubungan dengan Ahlu Bait dan musuh-musuh mereka, lalu mereka tidak berpedoman kepada Al Quran dan mereka tidak memandangnnya sebagai dalil dan argumen.
Sebagaimana mereka mencela pemuka-pemuka sahabat, seperti tiga orang khalifah rasyidin, dan selain mereka dari orang yang diberi kabar gembira jaminan masuk surga, para umul mukminin (istri-istri rasulullah), para sahabat yang terkenal, seperti Anas, Jabir, Abu Hurairah dan semisalnya, maka mereka tidak menerima hadits-hadits para sahabat tersebut, karena mereka itu orang kafir menurut dakwaan mereka, mereka tidak mengamalkan hadits-hadits di Bukhari Muslim kecuali yang berasal dari Ahlu Bait. Mereka bergantung dengan hadits-hadits palsu atau hadits-hadits yang di dalamnya tidak ada bukti atas apa yang mereka katakan. Akan tetapi walaupun demikian, mereka itu adalah bersikap munafik, maka mereka mengucapkan dengan lidah mereka apa yang tidak ada pada hati mereka (yang tidak mereka yakini), mereka menyembunyikan di diri mereka apa yang tidak mereka tampakkan kepadamu, mereka berkata : barangsiapa tidak bersikap taqiyah (nifaq) maka tidak ada agama baginya. Maka dakwaan mereka itu tidak bisa diterima dalam ukhwah persaudaraan, dan dakwaan mereka akan cinta syari'at... dan seterusnya. Sikap nifaq adalah merupakan akidah bagi mereka. Semoga Allah menjaga (kita) dari kejelekan mereka, semoga Allah menganugerahkan shalawat dan salam kepada Muhammad, dan keluarga beliau serta para sahabatnya.
sumber:www.belajarislam.com

koran digital....

Image Hosted by ImageShack.us