"MAK"

image hosted by imageshack.us

Jumat, 29 Agustus 2008

flu ?

Apa sih flu itu?

Flu adalah nama populer untuk influenza, virus yang menyerang sistem pernafasan kita.

Biasanya, bila kita sakit karena serangan virus, tubuh kita membentuk sistem pertahanan tubuh dengan membuat antibodi melawan virus yang masuk. Jadi tubuh kita dapat melawan virus yang sudah pernah menyerang kita. Sayangnya, virus flu bermutasi (berubah) setiap tahunnya. Jadi, tubuh kita masih bisa diserang oleh virus flu yang berbeda dibanding sebelumnya.

Untuk beberapa saat, virus flu berubah sangat kecil. Sehingga, antibodi tubuh kita masih bisa melawannya dan kita tidak terkena flu. Tapi, biasanya, setiap 10 tahun sekali, virus flu itu berkembang sangat pesat sehingga banyak orang terserang flu berat. Bila keadaan ini terjadi pada lingkup yang sangat luas di suatu daerah atau negara, maka keadaan tersebut disebut epidemik. Jika orang yang terjangkit flu terjadi di hampir seluruh dunia, maka keadaan itu disebut pandemik.

Bagaimana penyebaran virus flu?

Virus flu menyebar melalui udara ketika orang yang terjangkit virus ini bersin, batuk, atau bahkan berbicara. Yang lebih gawat lagi, virus flu bisa menulari orang lain jika orang tersebut menyentuh benda yang terkena lendir ketika seseorang yang sedang sakit flu itu bersin atau batuk. Ihhh... Virus flu ini akan mulai menampakkan gejala-gejala flu pada orang yang terjangkiti dalam waktu 1 sampai 5 hari. Jadi bisa saja, virus flu itu menyebar ke orang lain, padahal sang pembawa virus belum merasa sakit. Misalnya begini, Anto bersin tanpa menutup mulutnya di hadapan Budi. Virus flu yang ada di tubuh Anto masuk ke tubuh Budi. Tidak berapa lama kemudian, Ciko meminum soda dari gelas yang dipakai oleh Budi. Nah, virus flu sekarang berada dalam tubuh Budi dan Ciko. Padahal Budi belum merasakan gejala flu, tapi dia sudah menularkan virus itu ke tubuh Ciko.

Epidemi flu biasanya berkembang pesat di sekolah dan akhirnya ke lingkungan tempat tinggal para pelajar melalui para keluarganya. Keadaan ini yang sering kita jumpai bila sedang terjadi wabah flu, sebagian besar orang di sekitar kita menderita flu.

Bagaimana gejala flu?

Gejala flu, seperti sakit kepala, demam, kedinginan, pegal-linu dan batuk tidak berdahak, biasanya muncul dalam waktu 1 sampai 4 hari setelah virus masuk ke tubuh seseorang. Bila demam, panasnya bisa mencapai 40 derajat celcius. Seringkali orang yang sakit flu merasa nyeri seluruh badannya, lelah luar biasa, dan kehilangan nafsu makan.

Demam dan rasa pegal di persendian biasanya hilang dalam 2-3 hari. Tapi, kemudian hidung mulai berlendir atau tenggorokan terasa sakit/kering. Nah, keadaan ini bisa berlangsung selama seminggu atau lebih.

Flu dapat menyebabkan rasa mual, sakit perut, dan diare juga. Tapi, jika kamu merasa mual dan diare tanpa adanya gejala-gejala flu, mungkin kamu terkena gastroenteritis, suatu penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri lain, bukan virus flu.

Uuuh.. pasti tidak nyaman ‘kan bila tubuh kita terserang flu. Tidak perlu terlalu khawatir, karena sakit flu tidaklah terlalu serius. Kalau tubuh kita sehat dan kuat, jarang sekali kita terkena komplikasi lain dari flu, seperti bronkitis atau pneumonia.

Bagaimana mengatasi flu?

Jika kamu terserang flu, cara yang paling baik untuk mengatasinya adalah : ISTIRAHAT dan BANYAK MINUM AIR. Minuman yang sebaiknya diminum tentu saja air putih (mineral water), tapi boleh juga minum sirup atau susu. Asal jangan minum minuman yang mengandung kafein atau soda. Sebaiknya kamu juga tinggal di rumah, sampai kamu merasa lebih kuat dan badanmu tidak demam (temperatur normal adalah di bawah 37, 5 derajat celcius).

Kalau kamu memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya masalah jantung, paru-paru atau diabetes), sebaiknya kamu menghubungi doktermu. Jika tidak, biasanya gejala-gejala flu itu akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Jika kamu minum obat untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit pada tulang/oto/persendian, biasanya obat-obatan itu mengandung acetaminophen atau ibuprofen. Tidak dianjurkan untuk meminum obat antibiotik, karena antibiotik tidak dapat melawan virus. Ingat, flu disebabkan oleh virus lho.

Kalau kamu menderita gejala flu, gunakan tissue atau saputangan jika kamu bersin atau batuk, untuk menghindari penyebarluasan virus flu ke orang lain. Pakai masker juga boleh.

Nah, kalau sekarang kamu dalam kondisi sehat, tidak terkena flu, tetap waspada ya... Jaga asupan gizi dan tingkatkan daya tahan tubuhmu. Ingatlah untuk menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan dengan bersih sesudah melakukan aktivitas dan sebelum makan. Jangan berbagi gelas atau alat minum dengan orang lain, juga berbagi barang pribadi lainnya.
Sumber : www.kidshealth.org

aqidah syi'ah

Oleh Abdullah bin Muhammad

Pendahuluan
Segala puji hanya bagi Allah semata, dan shalawat dan salam semoga senantiasa dianugerahkan atas Rasulullah dan atas keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya.
Amma ba'du :

Sesunguhnya motivasi yang mendorong untuk menulis makalah ini adalah apa yang terlihat belakangan ini, yakni, semakin gencarnya kegiatan Rafidhah (syi'ah) dalam mendakwahi ajaran mereka setaraf dunia Islam, dan bahaya terhadap agama islam yang dimiliki oleh golongan yang keluar ini, serta kelengahan dari kebanyakkan dari awam kaum muslimin terhadap bahaya mereka, serta apa-apa yang terdapat dalam akidah mereka berupa syirik, celaan terhadap Al Quran, celaan terhadap para sahabat, ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap para imam. Sungguh penyusun telah bertekat untuk menulis makalah ini, dan menjawab apa yang menjadi problem dalam permasalahan ini secara ringkas, mengikuti metode syeikh kita Syeikh Alaamah abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin -semoga Allah menjaganya- dalam kitab beliau (( At Ta'liiqaatu 'Ala Matni Lum'atil 'Itiqaad )), dan dengan cara menukil dari buku-buku Rafidhah yang terkenal dan tersohor di kalangan mereka, serta dari buku-buku ahli sunnah dari kalangan para imam-imam terdalulu dan belakangan, dimana mereka telah membantah dan menerangkan kerusakan akidah mereka yang berdiri atas kesyirikan, ghuluw (sikap berlebih-lebihan), kedustaan, caci maki, celaan, tikaman, dll.

Sesungguhnya penyusun telah berusaha dalam makalah yang singkat dan kurang berharga ini, untuk membuktikan kesalahan mereka dari buku-buku mereka dan karangan-karangan yang terpercaya di kalangan mereka, sebagaimana perkataan Syeikh Ibrahim bin Sulaiman Al Jabhan -semoga Allah menjaganya- : "Dari mulutmu aku menghukummu wahai pemeluk syi'ah".
Akhirnya, penyusun memohon kepada Allah 'Ajja wa Jalla semoga makalah ini bermanfaat bagi orang-orang yang bisa memandang dengan baik, sebagaimana firman Allah: "INNA FII DZAALIKA LADZIKRA LIMAN KAANA LAHUU QALBUN AW ALQAA-SSAM'A WA HUWA SYAHIID"
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya " (Surat : Qoof, ayat : 37).
Dan penyusun mengucapkan terima kasih, kepada setiap orang yang ikut menanam saham bersama penyusun dalam menerbitkan buku kecil ini, Wallahu 'Alam, semoga Allah senantiasa menganugerahkan shalawat dan salam atas Rasulullah dan atas keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya.

Kapan Munculnya Firqah Rafidhah?
Firqah ini tumbuh tatkala muncul seorang Yahudi mendakwakan dirinya sudah masuk Islam, namanya Abdullah bin saba. Mendakwakan kecintaan terhadap ahli bait, dan terlalu memuja-muji Ali, dan mendakwakan, bahwa Ali punya wasiat untuk mendapatkan khalifah, kemudian ia mengangkat Ali sampai ke tingkat Ketuhanan, hal ini diakui oleh buku-buku syi'ah sendiri.
Al Qummi berkata dalam bukunya "Al Maqaalaat wal Firaq" : Ia mengakui keberadaannya, dan menganggabnya orang pertama yang berbicara tentang wajibnya keimaman Ali, dan raj'iyah Ali, dan menampakkan celaan terhadap Abi Bakr, Umar dan Utsman serta seluruh sahabat, seperti yang dikatakan oleh An Nubakhti di bukunya "Firaqus Syi'ah". Sebagaimana Al Kissyi mengatakan demikian juga di bukunya yang dikenal dengan "Rijaalul Kissyi". Pengakuan adalah tuan argumen (argumen yang akurat), dan mereka-mereka ini semuanya adalah syeikh-syeikh besar Rafidhah.
Al Baghdadi berkata : Kelompok Sabaiyah adalah pengikut Abdullah bin Saba yang telah berlebih-lebihan (dalam memuji) Ali, dan mendakwakkan, bahwasanya Ali adalah nabi, kemudian bersikap berlebih-lebiahn lagi, sehingga ia mendakwakan bahwasanya Ali adalah Allah.
Al Baghdadi berkata juga : adalah ia (Abdullah bin Saba) anak orang berkulit hitam, asal usulnya adalah orang Yahudi dari penduduk Hirah (Yaman), lalu mengumumkan keislamannya, dan menginginkan agar ia mempunyai kerinduan dan kedudukan di sisi penduduk negeri Kufah, dan ia juga menyebutkan kepada mereka, bahwasanya ia membaca di Taurat, bahwa sesungguhnya bagi tiap-tiap nabi punya orang yang diwasiatkan, dan sesungguhnya Ali adalah orang yang diwasiatkan Muhammad Sholallahu 'alaihi wassalam.
Dan As Syahrastaani menyebutkan dari ibnu Saba, bahwasanya ia adalah orang yang pertama kali menyebarkan perkataan keimaman Ali secara nas / telah ditetapkan, dan ia menyebutkan juga dari kelompok sabaiyah, bahwa kelompok ini adalah firqah (golongan) yang pertama sekali mengatakan masalah ghaibah dan akidah raj'iyah, kemudian syiah mewarisinya setelah itu, meskipun mereka itu berbeda, dan pecahan golongan mereka banyak. Perkataan tentang keimaman dan kekhilafan Ali merupakan nas dan wasiat, itu merupakan dari kesalahan-kesalahan Ibnu Saba. Yang akhirnya syi'ah sendiri berpecah menjadi golongan-golongan dan perkataan-perkataan yang banyak sampai puluhan golongan dan perkataan.
Begitulah syiah membuat bid'ah dalam perkataan tentang keyakinan wasiat, raj'iyah, ghaibah, bahkan perkataan menjadikan imam-imam sebagai tuhan, karena mengikuti Ibnu Saba orang yahudi itu.

Kenapa Syi'ah Dinamakan Dengan Rafidhah?
Penamaan ini disebutkan oleh syeikh mereka Al Majlisi dalam bukunya "Al Bihaar" dan ia mencantumkan empat hadits dari hadits-hadits mereka.
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan rafidhah, karena mereka datang ke Zaid bin Ali bin Husein, lalu mereka berkata : "Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakr dan Umar sehingga kami bisa bersamamu!", lalu beliau menjawab : "Mereka berdua (Abu Bakr dan Umar) adalah sahabat kakekku, bahkan aku setia kepada mereka". Mereka berkata : "Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaak) maka dinamakanlah mereka Raafidhah (yang menolak), dan orang yang membai'at dan sepakat dengan Zaid bin Ali bin Husein disebut Zaidiyah.
Ada yang mengatakan : mereka dinamakan dengan Raafidhah, karena mereka menolak keimaman (kepemimpinan) Abu Bakr dan Umar.
Dan dikatakan mereka dimanakan dengan Rafidhah karena mereka menolak agama.

Rafidhah Terpecah Menjadi Berapa Firqoh (Golongan)?
Ditemukan di dalam buku Daairatul Ma'arif bahwasanya : golongan yang muncul dari cabang-cabang syi'ah jauh melebihi dari angka tujuhpuluh tiga golongan yang terkenal itu.
Bahkan dikatakan oleh seorang rafidhah Mir Baqir Ad Damaad, sesungguhnya seluruh firqoh-firqoh yang tersebut dalam hadits, yaitu hadits berpecahnya umat ini menjadi tujuhpuluh tiga golongan, maksudnya adalah firqoh-firqoh syi'ah. Dan sesungguhnya golongan yang selamat itu dari mereka adalah golongan Imamiyah.
Al Maqrizi menyebutkan bahwa jumlah firqoh-firqoh mereka itu sampai 300 (tiga ratus) firqoh.
As Syahrastaani berkata : Sesungguhnya Rafidhah terbagi menjadi lima bagian : Al Kisaaniyah, Az Zaidiyah, Al Imamiyah, Al Ghaliyah dan Al Ismailiyah.
Al Baghdadi berkata : Sesungguhnya Rafidhah setelah masa Ali ada empat golongan : Zaidiyah, Imamiyah, Ghulaah dan Kisaaniyah.
Perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya Az Zaidiyah tidak termasuk dari firqoh-forqoh Rafidhah, kecuali kelompok Al Jarudiyah.

Apakah dimaksud dengan akidah Al Badaa' yang diimani oleh Rafidhah?
Al Badaa' yaitu bermakna tampak (muncul) setelah sembunyi, atau bermakna timbulnya pandangan baru. Al Badaa' sesuai dengan kedua makna itu, haruslah didahului oleh ketidaktahuan, serta baru diketahui. Keduanya ini merupakan suatu hal yang mustahil atas diri Allah, akan tetapi orang Rafidhah (syiah) menisbatkan kepada Allah sifat Al Badaa'.
Telah diriwayatkan dari Ar Rayaan bin Al Sholt, ia berkata : "Saya telah mendengar Al Ridha berkata : "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali mengharamkan khamar, dan mengakui bahwa Allah itu memiliki sifat Al Badaa". Dan dari Abi Abdillah ia berkata : "Tidak pernah Allah diibadati dengan sesuatu apapun seperti (mengibadatinya dengan) Al Badaa". Maha Tinggi Allah dari hal itu dengan ketinggian yang besar.
Lihatlah wahai saudarku muslim, bagaimana mungkin mereka menisbatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala sifat jahal (ketidaktahuan), sedangkan Dia mengatakan tentang diri-Nya :
Artinya : "Katakanlah : Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang tahu ghaib kecuali Allah."
Dan di sisi lain Rafidhah (syi'ah) meyakini bahwa sesungguhnya para imam mengetahui seluruh ilmu, dan tidak akan tersembunyi baginya sesuatu apapun.
Apakah ini keyakinan Islam (akidah Islam) yang dibawa oleh nabi Muhammad -Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam- ??????

Apa Akidah Rafidhah Dalam Masalah Sifat ?
Adalah Rafidhah orang yang pertama kali mengatakan tajsiim (bersifat seperti tubuh manusia). Sungguh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menentukan bahwa sesungguhnya orang yang melakukan kedustaan ini dari kalangan kaum Rafidhah adalah Hisyam ibnul Hakam, dan Hisyam bin Salim Al Jawaliqi, Yunus bin Abdurrahman Al Qummi, dan Abu Ja'far Al Ahwal.
Seluruh orang yang disebutkan tadi termasuk syeikh-syeikh besar golongan Itsna Asyariyah (Rafidhah), kemudian mereka menjadi pemeluk paham Jahmiyah mu'athilah, sebagaimana sekumpulan riwayat mereka menyifati Rabb semesta alam dengan sifat-sifat negetif yang mereka masukkan sebagai sifat yang tetap bagi Allah. Dan sungguh Ibnu Babawaih meriwayatkan lebih dari tujuhpuluh riwayat yang mengatakan bahwa Allah Ta'ala, tidak disifiti dengan jaman, tidak dengan tempat, tidak dengan bagaimananya, tidak dengan gerak, tidak dengan berpindah, tidak dengan sesuatupun dari sifat-sifat tubuh, Dia bukan yang bisa diraba, bukan bertubuh dan berbentuk." Maka syeikh-syeikh mereka mengikuti jalan (metode) yang sesat ini dengan menta'til (menghilangkan) sifat-sifat yang tercantum dalam AlQuran dan sunnah.
Sebagaimana mereka mengingkari turunnya Allah yang Maha Agung. Mereka mengatakan Al Quran makhluk, mereka mengingkari ru'yah (melihat kepada Allah) pada hari akhirat. Tercantum dalam kitab "Biharul Anwar", bahwasanya Abu Abdillah Ja'far As Shodiq ditanya tentang Allah ta'ala, apakah bisa dilihat pada hari akhirat? Beliau berkata : "Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari hal itu dengan ketinggian yang besar, sesungguhnya pandangan tidak akan bisa mencapai kecuali hal-hal yang mempunyai warna dan bentuk, dan Allah yang menciptakan warna-warni dan bentuk".
Bahkan mereka mengatakan : "Jika seandainya dinisbatkan kepada Allah sebagian sifat seperti ru'yah, maka dihukum sebagai murtad, sebagaimana yang didapatkan dari syeikh mereka Ja'far Al Najfi di kitab "Kasyful Ghitho'" hal : 417. Perlu diketahui bahwasanya melihat kepada Allah pada hari akhirat adalah benar adanya dan sudah konsisten dalam Kitab dan Sunnah tanpa meliputi seluruhnya dan tanpa bagaimananya, sebagaimana firman Allah :
"Wajah-wajah pada saat itu berseri-seri, kepada Rabbnya melihat" (Al Qiyamah : 22,23).
Dan dari sunnah apa yang tercantum dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari hadits Jarir bin Abdillalh Al Bajali, berkata : "Adalah kami duduk-duduk bersama Rasulullah, lalu beliau melihat kepada purnama, pada malam empat belas, lalu bersabda : "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata telanjang, sebagaimana kalian melihat ini (purnama), dimana kalian tidak berdesakan melihatnya". Dan ayat-ayat serta hadits-hadits dalam masalah itu banyak sekali, yang tidak memungkinkan kita untuk menyebutkannya.

Apa Keyakinan Rafidhah (Syiah) Terhadap Al Quran-ul Karim Yang Ada Di Tengah-Tengah Kita Sekarang, Padahal Allah Telah Berjanji Untuk Menjaganya?
Sesungguhnya Rafidhah yang dinamakan pada zaman kita sekarang ini dengan syiah, mengatakan sesungguhnya Al Quran yang ada di pada kita, bukanlah Al Quran yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad, akan tetapi telah dirubah, ditukar, ditambah dan dikurangi. Jumhur ahli hadits dari kalangan syi'ah meyakini adanya pelencengan (perubahan) dalam Al Quran seperti yang disebutkan oleh An Nuuri Al Tibrisi dalam kitabnya "Fashlul Khithab Fi Tahrifil Kitabi Rabbil Arbab".
Dan Muhammad bin Ya'qub Al Kulaini berkata di "Usulul Kafi" di bawah Bab bahasan : "Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengumpulkan Al Quran seluruhnya, kecuali para iman" dari Jabir ia berkata : saya telah mendengar Abu Ja'far berkata : "Tidaklah seseorang dari manusia mendakwakan bahwasanya dia telah mengumpulkan Al Quran secara keseluruhannya sebagaimana Allah telah menurunkannya, kecuali ia itu adalah orang pendusta. Tidak ada yang mempu mengumpulkannya dan menghafalnya seperti yang telah diturunkan Allah kecuali Ali bin Abi Talib dan para imam setelah mereka".
Dan Ahmad Al Tibrisi dalam kitab "AL Ihtijaaj" dan Al Mulla Hasan dalam tafsirnya " As Shaafi" sesungguhnya Umar telah berkata kepada Zaid bin Tsabit : Sesungguhnya Ali telah datang kepada kita dengan membawa Al Quran, yang di dalamnya tercantum aib-aib orang muhajirin dan anshor. Dan sungguh kami telah memandang untuk mengumpulkan Al Quran dan menghilangkan setiap apa-apa yang di dalamnya terdapat aib-aib muhajirin dan anshr. Dan Zaid pun telah memenuhinya untuk itu, kemudian berkata : "Jika saya telah selesai dari (mengumpulkan) Al Quran sesuai yang anda minta, lalu jelas atas saya akan Al Quran yang dikumpulkannya (Ali), bukankah itu menghancurkan setiap apa yang telah anda kerjakan? Maka berkata Umar : "Jadi bagaimana jalan keluarnya? Berkata Zaid : Anda lebih tahu dengan jalan keluarnya", berkata Umar : Tiada jalan keluar kecuai kita harus membunuhnya agar kita lega darinya. Lalu ia pun merancang pembunuhannya (Ali) lewat tangan Khalid bin Walid, akan tetapi dia tidak mempu melakukannya.
Tatkala Umar menjadi khalifah, mereka (para sahabat) meminta Ali untuk mendatangkan Al Quran kepada mereka, agar mereka sama mereka merubahnya. Lantas Umar berkata : Wahai Abul Hasan, alangkah baiknya kalau seandainya kamu membawa Al Quran yang pernah kamu bawa ke hadapan Abu Bakr, agar kita bersatu atasnya. Lalu Ali berkata : Tidak mungkin, dan tidak mungkin ada jalan untuk itu, sebenarnya saya membawanya ke hadapan Abu Bakr hanyalah untuk menegakkan hujjah atasnya, agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat "Sesungguhnya kami akan hal ini dalam keadaan lengah" (Al 'Araf :172), atau agar kalian tidak mengatakan ; "Kamu tidak pernah mendatangkannya kepada kami" (Al 'Araf : 129). Sesungguhnya Al Quran ini tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci, dan orang-orang yang diwasiatkan dari kalangan anakku. Lalu berkata Umar : "Apakah ada waktu untuk menampakkannya diketahui ? Lantas Ali berkata : "Ya, jika telah bangkit seseorang dari anakku, ia akan menampakkannya dan membawa manusia atasnya.
Walau bagaimanapun orang syiah menampakkan sikap berlepas dirinya terhadap buku An Nuri al Tibrisi ini, demi mengamalkan akidah taqiyah, akan tetapi kitab itu terselubung dan tersimpan dalam ratusan nas-nas (pernyataan-pernyataan) dari ulama mereka dalam kitab-kitab yang diakui, menetapkan hal itu, dan bahwasanya mereka betul-betul yakin dengan perubahan itu, dan beriman dengannya, akan tetapi mereka tidak ingin timbul kehebohan sekitar akidah mereka ini terhadap alquran.
Dan tinggal setelah itu, bahwa ada dua Al Quran, yang pertama yang diketahui, dan yang lain khusus, tersembunyi. Diantaranya surat Wilayah, dan diantara yang didakwakan oleh syi'ah Rafidhah, bahwa ada satu ayat telah dihapus dari Al Quran yaitu :
"Dan kami telah menjadikan Ali sebagai menantumu", Mereka mendakwakan ayat ini dihapus dari surat Alam Nasyrah, sementara mereka tidak pernah malu dangan dakwaan mereka ini, karena mereka mengetahui bahwa surat itu adalah makkiyah, dan Ali belum menjadi menantu Nabi saat di Mekah.

Bagaimana Akidah Rafidhah Terhadap Para Sahabat Rasulullah?
Akidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencala dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di "Furu' Al Kafi" dari Ja'far 'alaihi salam : "Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi.
Al Majlisi dalam kitab "Haqqul Yakin" menyebutkan : "Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan Umar, lalu ia menjawab : "Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga."
Dalam tafsir Al Qummi pada firman Allah (An Nahl : 90) :
Mereka mengatakan : al fahsyaa' (keji) adalah Abu Bakr, mungkar adalah Umar dan baghyi (kezoliman) adalah Utsman.
Mereka mengatakan dalam buku mereka "Miftahul Jinaan" : Ya Allah anugerahkanlah salawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka sembah selain Allah. dan dua toghut serta anak perempuan mereka berdua....dan seterusnya. Dan yang mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakr, Umar, Aisyah dan Hafshah.
Pada hari asyura (hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan dengan umar, kemudian mereka menghujani dengan pukulan pakai tongkat, serta melontarnya dengan batu sampai mati, kemudian mereka menghadirkan seekor anak kambing, mereka beri nama dengan Aisyah, kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani dengan pukulan pakai sandal, sampai mati.
Sebagaimana mereka merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama pembunuh umar yaitu abu Lukluk al Majusi dengan nama Baba Syujaa'uddin (bapak) pemberani agama (pahlawan agama), semoga Allah meridhoi seluruh sahabat dan para ummul mukminin.
Lihatlah wahai saudaraku muslim, alangkah dengkinya dan alangkah kejinya golongan yang keluar dari agama ini, tentang apa yang telah mereka katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan rasul-Nya telah memuji mereka. Dan telah sepakat umat ini atas keadilan (kelurusan dan keterpercayaan) dan keutamaan mereka. Sejarah dan kenyataan pun telah membuktikan dan menyaksikan serta perkara-perkara ini sudah merupakan pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan, dan posisi mereka selalu di depan serta jihad mereka dalam Islam.

Apa Segi Kesamaan Antara Yahudi dengan Rafidhah?
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah berkata : Bukti dari, sesungguhnya bencana Rafidhah adalah bencana Yahudi, hal itu terlihat pada :
Sesungguhnya orang Yahudi mengatakan : Tidak boleh yang menjadi raja kecuali dari keluarga nabi Daud, Rafidhah berkata : Tidak boleh menjadi imam kecuali dari anak Ali.
Yahudi mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Masehid Dajjal dan diturunkan pedang. Orang Rafidhah mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Al Mahdi, dan datingnya penyeru menyeru dari langit.
Orang Yahudi mengakhirkan (mengundurkan) shalat sampai bintang bertebaran, begitu juga orang Rafidhah mereka mengundurkan shalat maghrib sampai bintang-bintang bertebaran, padahal hadits mengatakan : "Senantiasa umatku di atas fitrah, selama mereka tidak mengakhirkan shalat maghrib sampai bintang bertebaran.
Orang Yahudi telah merubah taurat, begitu juga orang Rafidhah, mereka telah merubah Al Quran.
Orang Yahudi tidak memandang bolehnya mengusap khuf (sepatu kulit yang menutupi mata kaki), begitu juga orang Rafidhah.
Orang Yahudi membenci malaikat Jibril, mereka mengatakan : Malaikat Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Begitu juga orang Rafidhah, mereka mengatakan : Malaikat Jibril telah salah menyampaikan wahyu kepada Muhammad.
Begitu juga orang Rafidhah meyerupai orang kristen pada satu ajaran nasrani yaitu, wanita-wanita mereka tidak memiliki hak mendapatkan mahar, akan tetapi hanya bersenang-senang dengan mereka dengan kesenangan, begitu juga orang Rafidhah, mereka menikah dengan cara mut'ah, dan mereka menghalalkan itu.
Orang yahudi dan kristen lebih utama dari orang Rafidhah dengan satu sifat (yaitu) :
Orang yahudi jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Musa.
Orang Kristen jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah Hawari (sahabat-sahabat) Isa.
Orang rafidhah jika ditanya : siapakah orang yang terburuk di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Muhammad.

Apa Akidah Orang Rafidhah Terhadap Para Imam Mereka?
Rafidhah mendakwakan kema'suman (terjaga dari dosa) bagi para imam, dan bahwasanya mereka mengetahui hal ghaib. Dinukil oleh Al Kulaini dalam Usulul Kafi : "Telah berkata Imam Ja'far as Shodiq : "Kami adalah perbendaharaan ilmu Allah, kami adalah penterjemah perintah Allah, kami adalah kaum yang maksum, telah diperintahkan untuk menta'ati kami, dan dilarang untuk menentang kami, kami adalah hujjah Allah yang kuat terhadap siapa yang berada di bawah langit dan di atas bumi".
Al Kulaini meriwayatkan di Al Kafi : Bab "Sesungguhnya para imam, jika mereka berkehendak untuk mengetahui, maka mereka pasti mengetahuinya". Dari Jafar ia berkata : "Sesungguhnya Imam jika ia berkehendak mengetahui, maka ia pasti mengetahui, dan sesungguhnya para imam mengetahui kapan mereka akan mati, dan sesungguhnya mereka tidak akan mati kecuali dengan pilihan mereka sendiri."
Khumaini yang celaka menyebutkan - dalam salah satu tulisannya bahwa para imam lebih afdhal (mulia) dari para nabi dan rasul, ia berkata - semoga Allah menghinakannya : "Sesungguhnya imam-imam kita mempunyai suatu kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh malaikat yang didekatkan, dan tidak pula oleh nabi yang diutus".
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : "Orang Rafidhah mendakwakan sesungguhnya agama ini diserahkan kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib, maka yang halal itu adalah yang dihalalkan mereka, dan yang haram itu adalah yang diharamkan mereka, serta agama itu adalah apa yang mereka syariatkan".
Jika pembaca ingin melihat kekufuran, kesyirikan dan ghuluw (sikap berlebih-lebihan mereka) -semoga Allah melindungi kita- maka bacalah syair-syair yang diungkapkan oleh syeikh mereka zaman sekarang ini yaitu Ibrahim Al Amili, terhadap Ali bin Abi Thalib -semoga Allah meridhai Ali- :
Abu hasan, engkaulah hakikat Tuhan (yang diibadati),
dan alamat kekuasaan-Nya yang tinggi.
Engkaulah yang menguasai ilmu ghaib,
maka mungkinkah tersembunyi bagimu akan sesuatu yang hasul.
Engkaulah yang mengendalikan poros alam,
bagimu para ulamanya yang tinggi.
Bagimu amar (urusan) bila engkau menghendaki, kau menghidupkan besok,
bila engkau menghendaki kau cabut ubun-ubun.

Ali bin Sulaiman Al Mazidi mengutarakan syairnya dalam memuji Ali bin Abi Thalib :
Abu Hasan engkaulah suami orang yang suci,
Dan (engkaulah) sisi tuhan yang diibadati serta jiwa rasul.
Dan (engkaulah) pernama kesempuranaan dan matahari akal,
(engkau) Hamba dari tuhan, dan engkaulah yang Maha Raja.
Engkau dipanggil oleh nabi di hari kadir,
Dan telah menaskan atas dirimu sesuai dengan kejadian Ghadir
Bahwasanya engkau bagi kaum mukminin adalah amir (pemimpin),
dia telah mengkalungkan kepadamu buhul kekuasaannya.
Kepadamulah kembalinya seluruh perkara,
dan engkaulah yang maha mengetahui dengan kadungan dada.
Engkaulah yang akan membangkitkan apa yang ada dalam kubur
Bagimulah pengadilan hari kiamat berdasarkan kepada nas.
Engkaulah yang maha mendengar dan engkaulah yang maha melihat
Engkau atas setiap sesuatu maha mampu.
Kalaulah tidak karena engkau, pasti bintang tidak berjalan
Kalaulah tidak karena engkau, pasti planet tidak berputar.
Engkaulah, dengan setiap makhluk mengetahui,
Engkaulah yang berbicara dengan ahli kitab.
Kalaulah tidak karena engkau, tidak mungkin musa
akan diajak berbicara, Maha suci Dzat yang telah menciptakanmu
Engkau akan melihat rahasia namamu di jagat raya,
Kecintaan terhadap dirimu seperti matahari di atas kening.
Kebencian terhadap dirimu di wajah orang yang membenci,
Bagaikan peniup api, maka tidak akan beruntung yang membencimu.
Siapa itu yang telah ada, dan siapa itu yang ada,
Tidak para nabi dan tidak (pula) para rasul,
Tidak (pula) qalam lauh dan tidak (pula) alam semesta,
(kecuali) Seluruhnya adalah hamba-hamba bagimu.
Wahai Abu Hasan wahai yang mengatur wujud,
(wahai) goa orang yang terusir, dan tempat berlindung pendatang.
yang memberi minum pengagungmu pada hari berkumpul (hari kiamat).
orang yang mengingkari hari berbangkit, adalah orang yang mengingkarimu.
Wahai Abu Hasan wahai Ali yang gagah.
Kesetiaan padamu bagiku di dalam kuburku sebagai tanda penunjuk,
Namamu bagiku dalam keadaan sempit merupakan lambang
Dan kecintaan kepadamu adalah yang memasukkanku ke dalam surgamu
Dengan lantaran dirimu kemulian yang ada pada diriku.
Bila datang perintah Tuhan yang Maha Mulia
Menyeru penyeru, berangkat-berangkat (kematian-kematian).
Dan tidaklah mungkin engkau akan meninggalkan orang yang berlindung denganmu.

Apakah syi'ir seperti ini diucapkan oleh seorang muslim yang memeluk agama Islam?, Demi Allah, bahkan sesungguhnya orang-orang jahiliyah (Kafir) sekalipun belum pernah jatuh dalam kesyirikan dan kekufuran, terlalu muja-muji / ghuluw seperti yang diperbuat oleh orang rafidhah celaka ini.

Apa Akidah Raj'ah Yang Diimani Oleh Orang Rafidhah?
Orang Rafidhah telah membuat bidah raj'ah, berkata Al Mufid : "Telah sepakat mazhab imamiyah atas wajibnya terjadi raj'ah di kebanyakan dari para orang yang telah mati". Yaitu (yang mereka maksudkan dengan raj'ah ini) bangkitnya penutup imam-imam mereka, yang bernama Al Qaaim pada akhir zaman, ia keluar dari bangunan di bawah tanah, lalu menyembelih seluruh musuh-musuh politiknya, dan mengembalikan kepada syiah hak-hak mereka yang dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang masa (yang telah berlalu).
Berkata sayid Al Murtadho di dalam kitabnya "Al Masail An Nashiriyah" : "Sesungguhnya Abu Bakr dan Umar disalib pada saat itu di atas suatu pohon di zaman Al Mahdi -yakni imam mereka yang kedua belas- yang mereka beri nama Qaaim Ali Muhammad (penegak keluarga Muhammad), dan pohon itu pertamanya basah sebelum penyaliban, lalu menjadi kering setelahnya.
Berkata Al Majlisi di dalam Kitab "Haqul Yakin" dari Muhammad Al Baqir (berkata) : "Jika Al Mahdi telah keluar, maka sesungguhnya ia akan menghidupkan 'Aisyah Ummul Mukminin dan ia melaksanakan (menjatuhkan) hukum had (hudud) atas diri Aisyah".
Kemudian bagi mereka pemahaman raj'ah ini berkembang, dan mengatakan (berlakunya) raj'ah (kembali hidup) seluruh orang syiah dan imam-imam mereka dan seluruh musuh mereka bersama imam-imam mereka. Akidah khurafat ini mengungkapkan rasa dengki yang tersembunyi di dalam diri mereka, yang mereka mengungkapkan rasa dengki itu dengan cerita dongeng seperti ini. Dan adalah keyakinan ini merupakan sarana (jembatan) yang diambil oleh orang-orang Sabaiyah untuk mengingkari hari akhirat.
Apa Akidah Taqiyah Menurut Orang Rafidhah?
Taqiyah didefinisikan oleh salah seorang ulama mereka zaman sekarang dengan ucapannya : "Taqiyah yaitu kamu mengatakan atau melakukan (sesuatu), berlainan dengan apa yang kamu yakini; untuk menolak bahaya dari dirimu atau hartamu atau untuk menjaga kehormatanmu". Bahkan mereka mendakwakan bawah sesungguhnya Rasulullah telah melakukannya (Taqiyah) tatkala Abdullah bin Ubai bin Salul kepala orang-orang munafik meninggal, dimana beliau datang untuk menyolatkannya, lalu Umar berkata kepadanya : Tidakkah Allah telah melarangmu dari hal itu? -yakni berdiri di atas kuburan munafik ini-, lalu Rasulullah menjawabnya : "Celaka kamu, kamu tidak tahu apa yang saya ucapkan : sesungguhnya saya mengucapkan : Ya Allah isilah perutnya dengan api, dan penuhilah kuburannya dengan api dan selalulah api membakar dirinya ".
Lihatlah wahai saudaraku muslim, bagaimana mereka telah menyandarkan kepada diri Rasulullah kedustaan. Apakah masuk akal, bahwa para sahabat Rasulullah mendoakan rahmat untuknya (Abdullah bin Ubai), sedangkan Nabi melaknatnya?
Al Kulaini menukilkan di usul Kafi : " Berkata Abu Abdillah: "wahai Abu Umar sesungguhnya sembilan per sepuluh (sembilan puluh persen) agama ini terletak pada (akidah) taqiyah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak melakukan taqiyah, taqiyah ada pada setiap sesuatu kecuali di nabidz (korma yang direndam dalam air untuk membuat arak) dan di dalam menyapu atas khuuf (kaus atau kulit kulit)." Dan dinukilnya juga dari Abi Abdillah ia berkata : "Jagalah agama kalian dan tutuplah agama itu dengan taqiyah, karena tidak ada iman bagi orang yang tidak mempunyai taqiyah."
Maka orang Rafidhah memandang taqiyah itu adalah fardu (wajib), tidak akan berdiri mazhab ini kecuali dengan taqiyah, dan mereka menerima pokok-pokok mazhab secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Mereka selalu melaksanakannya taqiyah itu terlebih-lebih, bila konsisi yang sulit telah mengepung mereka, maka hati-hatilah dari orang Rafidhah wahai kaum muslimin.

Apa Keyakinan At-thiinah (Tanah) Yang Diimani Oleh Orang Rafidhah?
Yang dimaksud dengan at thiinah (tanah) menurut orang Rafidhah adalah tanah perkuburan Husain "radhiallhu 'anhu-. Salah seorang dari orang-orang sesat mereka yang bernama Muhammad An Nu'man Al Haritsi yang bergelar dengan "Syeikh Al Mufid", menukilkan di kitabnya "Al Mazaar" dari Abi Abdillah ia berkata : "Di tanah perkuburan Husain terdapat obat untuk segala penyakit dan ia merupakan obat yang paling besar (ampuh)".
Berkata Abdullah : "Oleskanlah di mulut bayi kalian tanah (perkuburan) Husain"
Ia berkata : Telah dikirim kepada Abi Hasan Al Ridha dari negeri Khurasan sebuah bungkusan kain di antaranya terdapat segumpal tanah, maka dikatakan kepada utusan itu : Apa ini? Ia berkata : Tanah perkuburan Husain, tidaklah ia mengirim sedikitpun dari bungkusan kain atau lainnya, kecuali ia meletakkan di dalamnya tanah itu, dan berkata tanah itu pengaman insya Allah. Dikatakan kepadanya : Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Shadiq tentang pengambilannya akan tanah perkuburan Husain, maka Shodiq menjawab : "Apa bila kamu mengambilnya maka ucapkanlah : "Ya Allah sesungguhnya saya meminta kepadamu disebabkan oleh hak malaikat yang telah mengenggamnya (tanah ini), dan meminta kepadamu, disebabkan oleh hak Nabi yang telah menyimpannya, dan oleh hak Al Washi (Ali) yang telah bersatu di dalamnya agar Engkau melimpahkan Shalawat kepada Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan agar Engkau menjadikannya obat penawar untuk seluruh penyakit, dan pengaman dari seluruh ketakutan, dan penjaga dari seluruh kejahatan.
Abu Abdillah ditanya tentang penggunaan dua jenas tanah dari perkuburan Hamzah dan pekuburan Husain serta mana yang paling utama diantara keduanya, maka ia berkata : "Tasbih yang dibuat dari tanah perkuburan Husain akan bertasbih (sendirinya) ditangan, tanpa (pemiliknya) bertasbih."
Sebagaimana orang Rafidhah mendakwakan, sesungguhnya orang syi'ah tercipta dari tanah yang khusus dan orang Sunni tercipta dari tanah yang lain, lalu terjadilah pengadukkan antara kedua tanah tadi dengan cara tertentu, maka apa-apa yang terdapat pada orang syiah dari kemasiatan dan kejahatan, maka itu merupakan pengaruh dari tanah sunni, dan apa-apa yang terdapat pada orang sunni dari kebaikan dan anamah, maka itu disebabkan oleh pengaruh tanah syi'ah. Dan apabila pada hari Kiamat nanti, maka kejelekan dan dosa-dosa orang syi'ah diletakkan di atas Ahli Sunnah, dan kebaikan (pahala) Ahli Sunnah akan diberikan kepada orang syi'ah.

Apa Akidah Orang Rafidhah Terhadap Ahli Sunnah?
Akidah orang Rafidhah berdiri di atas penghalalan harta dan darah ahli sunnah. Al Shoduq di kitab (Al 'Ilal) meriwayatkan dengan sanadnya kepada Daud bin Farqad, ia berkata : "Saya telah berkata kepada Abi Abdillah : Apa yang anda katakan terhadap An Naashib (Ahli Sunnah), ia berkata : "Darahnya halal, akan tetapi saya bertaqiyah atasmu, jika kamu mampu untuk membalikkan dinding atas dirinya (ahli sunnah) atau menenggelamkannya di laut, agar ia tidak akan bersaksi atas dirimu, maka lakukanlah. Saya berkata : Apa pandanganmu di hartanya? Ia menjawab : "Ambillah semampumu".
Bahkan orang syi'ah Rafidhah memandang, bahwa kekafiran Ahli Sunnah lebih berat dari kekafiran orang Yahudi dan Nasrani, karena mereka (Yahudi dan Nasrani) menurut Rafidhah orang-orang kafir asli, dan mereka ini (ahli sunnah) adalah kafir murtad, dan kafir murtad lebih berat menurut ijma', oleh karena itu mereka (mau) berkerja sama dengan orang-orang kuffar untuk melawan kaum muslimin, hal itu seperti yang disaksikan oleh sejarah.
Terdapat di dalam kitab "Wasaail As Syi'ah" (diriwayatkan) dari Al Fudhail bin Yasaar, ia berkata : saya telah bertanya kepada Abu Ja'far tentang wanita 'Arifah (yakni wanita bermazhab Rafidhah) apakah saya menikahkannya dengan An Nashib (ahli Sunnah)? Maka ia berkata : "Tidak; karena Nashiba (ahli sunnah ) orang kafir."
An Nawasib (orang-orang An Nasib) menurut pemahaman Ahli sunnah adalah mereka yang membenci Ali bin Abi Thalib "radhiallahu 'anhu-, akan tetapi menurut orang Rafidhah, mereka menamakan Ahli sunnah dengan Nawashib (An Nashib), karena mereka mendahulukan keimaman Abu Bakr, dan Umar dan Utsman atas Ali, padahal sesungguhnya mengutamakan Abu Bakr dan Umar atas diri Ali telah terjadi sejak zaman Nabi, dalilnya perkataan Ibnu Umar : "Adalah kami di zaman rasulullah memilih di antara sahabat siapa yang terbaik, maka kami memilih (orang yang terbaik) Abu Bakr, kemudian Umar kemudian Utsman". (H.R. Bukhari), dan ditambah oleh At Thabrani di Kitab "Mu'jam Al Kabir" : Nabi pun mengetahui hal yang demikian dan tidak mengingkarinya". Dan bagi Ibnu Asaakir : "Adalah kami mengutamakan Abu Bakr, dan Umar, dan Utsman dan Ali".
Imam Ahmad dan lainnya meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib sesungguhnya ia berkata : "Sebaik-baik umat ini setelah nabinya adalah Abu Bakr, kemudian Umar, kalau aku berkehendak pasti aku telah menyebutkan orang yang ketiga". Berkata Adz Dzahabi : Ini (Hadits ini) Mutawatir."

Apa Keyakinan Orang Rafidhah Tentang Nikah Mut'ah? Dan Apa Keutamaannya Menurut Mereka?
Nikah mut'ah mempunyai keutamaan yang agung sekali di sisi orang Rafidhah -Al'iyaadzu billah-. Tercantum dalam kitab "Manhaj As Shodiqin" karangan Fathullah Al Kaasyaani dari As Shodiq (menerangkan) bahwasanya nikah mut'ah itu adalah dari ajaran agamaku dan agama bapak-bapakku, dan orang yang melaksanakannya berarti dia mengerjakan ajaran agama kita, dan orang yang mengingkarinya berarti dia mengingkari ajaran agama kita, bahkan ia memeluk agama lain dari agama kita. Dan anak (hasil) nikah mut'ah lebih mulia dari anak istri yang tetap. Orang yang mengingkari nikah mut'ah adalah kafir murtad."
Al Qummi menukilkan di dalam kitab "Man Laa Yahduruhu Al Faqiih" dari Abdulah bin Sinan dari Abi Abdillah, ia berkata : "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengharamkan atas golongan kita setiap yang memabukkan dari sertiap minuman, dan telah mengganti mereka dari hal itu dengan nikah mut'ah".
Orang Rafidhah tidak pernah menyaratkan (membatasi) bilangan tertentu dalam nikah mut'ah. Tercantum dalam kitab "Furuu' Al Kafi" dan At Tahdziib" dan "Al Istibshoor" dari Zaraarah, dari Abi Abdillah, ia berkata : "Saya telah menyebutkan kepadanya akan nikah mut'ah apakah nikah mut'ah itu (terjadi) dari empat (yang dibolehkan), ia berkata : nikahilah dari mereka-mereka (para wanita) seribu, sesungguhnya mereka-mereka itu adalah wanita yang disewa (dikontrak). Dan dari Muhammad bin Muslim dari Abi Ja'far sesungguhnya ia berkata tentang nikah mut'ah : "Bukan nikah mut'ah itu (dilakukan) dari empat (istri yang dibolehkan), karena ia (nikah mut'ah) tidak ada talak, tidak mendapat warisan, akan tetapi ia itu hanyalah sewaan".
Bagaimana mungkin ini, padahal Allah telah berfirman :
Artinya : "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas". (Al Mukminun : 5-7).
Maka jelaslah dari ayat yang mulia ini bahwa sesungguhnya apa yang dihalalkan dari nikah adalah istri dan budak perempuan yang dimiliki, dan diharamkan apa yang lebih dari (selain) itu. Wanita yang dimut'ah adalah wanita sewaan, maka ia bukanlah istri (yang sah), dan ia tidak bisa mendapatkan warisan dan tidak bisa ditalak, jadi dia itu adalah pelacur / wanita pezina -waliyaadzubillah-. Syeikh Abdullah bin Jibriin berkata : "Orang Rafidhah berdalih dalam menghalalkan nikah mut'ah dengan ayat di surat An Nisa' yaitu firman Allah:
Artinya : "Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campur) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban;". (An Nisa : 24).
Jawab : Sesungguhnya ayat ini semuanya dalam masalah nikah; dari firman Allah ayat 19 di surat An Nisa sampai 23, setelah Allah menyebutkan wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab dan sebab, kemudian Allah berfirman :
Artinya : "Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian."
Maksudnya dihalalkan bagimu menikahi selain wanita-wanita (yang disebutkan tadi) bila kamu menikahi mereka untuk bersenang-senang yaitu bersetubuh yang halal, maka berikanlah mahar mereka yang telah kamu wajibkan untuk mereka, dan jika mereka mengugurkan sesuatu dari mahar-mahar itu berdasarkan dari jiwa yang baik (keridhoan hati), maka tidak mengapa atas kamu dalam hal itu. Beginilah ayat ini ditafsirkan oleh jumhur (mayoritas) sahabat dan orang-orang setelah mereka.
Bahkan di sisi (menurut) orang Rafidhah perkaranya telah sampai menghalalkan menyetubuhi wanita di lubang anusnya. Tercantum dalam kitab "Al Istibshoor" dari Ali bin Al Hakam ia berkata : "Saya telah mendengar Shofwan berkata : "Saya telah berkata kepada Al Ridha : Sesungguhnya seorang laki-laki dari budak-budakmu memerintahkan saya untuk menanyakan kepadamu akan suatu masalah, maka dia takut dan malu kepadamu untuk menanyakanmu, ia berkata : apa itu? Ia berkata : Apakah boleh bagi laki-laki untuk menyetubuhi wanita (istrinya) di lubang anusnya? Ia menjawab : Ya, hal itu boleh baginya".

Apa Keyakinan Orang Rofidhah Terhadap Najaf Dan Karbala? Dan Apa Keutamaan Menziarahinya Menurut Mereka?
Orang syi'ah sungguh telah menjadikan tempat-tempat perkuburan imam-imam mereka baik imam dakwaan mereka belaka atau hakiki, sebagai tempat yang haram dan suci (seperti maram Makkah) : maka kota Kufah adalah haram, Karbala haram, Qum haram. Dan mereka meriwayatkan dari As Shidiq : "Sesungguhnya Allah memiliki haram yaitu kota Mekkah, dan Rasulullah memilik haram yaitu kota Madinah, dan Amirul mukminin memiliki haram yaitu kota Kufah dan kita memiliki haram yaitu Qum.
Karbala menurut mereka lebih afdhol (utama) dari Ka'bah. Hal ini tercantum dalam kitab "Al Bihaar" dari Abi Abdillah bahwasanya ia berkata : "sesungguhnya Allah telah mewahyukan ke Ka'bah; kalaulah tidak karena tanah Karbala, maka Aku tidak akan mengutamakanmu, dan kalaulah tidak karena orang yang dipeluk oleh bumi Karbala (Husain), maka Aku tidak akan menciptakanmu, dan tidaklah Aku meciptakan rumah yang mana engkau berbangga dengannya, maka tetap dan berdiamlah kamu, dan jadilah kamu sebagai dosa yang rendah, hina, dina, dan tidak congkak dan sombong terhadap bumi Karbala, kalau tidak, pasti Aku telah buang dan lemparkan kamu ke dalam Jahanam.
Dan tercantum juga di dalam kitab "Al Mazaar" karangan Muhammad An Nu'man yang diberi gelar dengan syeikh Mufid, di dalam Bab "Ucapan saat berdiri di atas kuburan" yaitu orang yang menziarahi kuburan Husain mengisyaratkan dengan tangan kanannya sambil mengucapkan doa yang panjang, diantaranya :
"Saya datang berziarahmu, untuk mencari keteguhan kaki di dalam berhijrah kepadamu, dan sungguh saya telah meyakini bahwasanya Allah Jalla Tsanaauhu, dengan lantaranmu Dia melapangkan kesulitan, dan dengan lantaranmu Dia menurunkan Rahmat, dan dengan lantaranmu Dia menahan bumi yang jatuh bersama penduduknya, dengan lantaramu Allah mengokohkan gunung-gunung di atas pondasinya, dan sungguh saya telah menghadap (munajat) kepada Rabbku, bahwa dengan lantaranmu wahai tuanku untuk menyelesaikan hajat kebutuhan dan keampunan dosa-dosaku."
Dan tercantum dalam kitab "Al Mazaar" tentang keutamaan kota Kufah, dari Ja'far Al Shodiiq ia berkata : "Tempat yang paling mulia (utama) setelah haram Allah dan haram rasul-Nya adalah kota Kufah, karena kota Kufah Suci bersih, di sana terdapat kuburan para nabi dan rasul dan ahli wasiat yang jujur, dan di sana terlihat keadilan Allah, dan di sana datang Qaimah (penegak) dan pengegak-penegak setelahnya, Kota Kufah itu tempat turunnya para nabi dan ahli wasiat serta orang-orang yang sholeh.
Lihatlah wahai pembaca yang budiman, bagaimana mereka itu jatuh dalam kesyirikan, karena mereka meminta kepada selain Allah dalam menyelesaikan dan memenuhi hajat kebutuhan, meminta dan memohon pengampunan dosa-dosa kepada manusia, bagaimana mungkin hal itu terjadi, sedangkan Allah telah berfirman :
"Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah" (Ali Imran : 135).
Kita berlindung dengan Allah dari perbuatan syirik.

Apa Segi Perbedaan Antara Syi'ah Rafidhah Dengan Ahli Sunnah?
Berkata : Nizhomuddin Muhammad Al 'Azhomi di dalam mukaddimah buku "Syiah dan Nikah Mut'ah" : Sesungguhnya perbedaan antara kita dengan mereka bukanlah terpokus di perbedaan cabang-cabang fikih, seperti masalah nikah mut'ah saja, sama sekali tidak, sesungguhnya perbedaan itu pada dasarnya adalah perbedaan dalam masalah pokok-pokok prinsip, ya.. perbedaan dalam akidah terpokus di beberapa point dibawah ini :
1. Rafidhah mengatakan sesungguhnya Al Quran dirubah (diselewengkan) dan kurang.
Sedangkan kita (Ahli Sunnah) mengatakan : Sesungguhnya Al Quran adalah kalamullah lengkap tanpa ada kekurangan, tidak pernah dan tidak akan dihinggapi oleh penukarbalikan, mengurangan dan perubahan sampai Allah mewariskan bumi ini dan orang-orang yang ada di atasnya (hari Kiamat), sebagaimana Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. 15:9)
2. Rafidhah mengatakan sesungguhnya para sahabat Rasulullah terkecuali beberapa orang, telah murtad setelah rasulullah wafat, dan mereka berbalik 180 derajat, dan mereka mengkhianati amanah dan agama, terutama tiga orang khalifah; As Shidiq (Abu Bakr), Al Faruq (Umar) dan Dzu Nurain (Utsman), oleh karena itu mereka yang bertiga ini menurut mereka (Rafidhah) adalah termasuk orang yang paling bersangatan kekufuran, kesesatan dan kesalahannya.
Sedangkan kita (Ahli Sunnah) mengatakan sesungguhnya para sahabat Rasulullah adalah sebaik-baik manusia setelah para nabi, dan sesungguhnya mereka itu adalah adil (istiqomah) seluruhnya, tidak pernah sengaja berdusta atas nabi mereka, mereka orang-orang yang terpercaya dalam menukilkan berita.
3. Rafidhah mengatakan sesungguhnya para imam adalah imam-imam Rafidhah yang dua belas yang ma'shum (terjaga dari dosa), mereka mengetahui hal ghaib, dan mengetahui seluruh ilmu yang dikeluarkan (diajarkan) kepada para malaikat, para nabi dan para rasul, dan sesungguhnya mereka mengetahui ilmu yang terdahulu dan sekarang, dan tidak ada yang tersembunyi bagi mereka sesuatu apapun, dan sesungguhnya mereka mengetahui seluruh bahasa alam semesta, dan sesungguhnya seluruh bumi ini adalah milik mereka.
Sedangkan kita (Ahli Sunnah) mengatakan, sesungguhnya mereka itu adalah manusia biasa seperti manusia-manusia lainnya, tiada perbedaan antara mereka, diantara imam-imam itu adalah ahli fikih, ulama dan khalifah, dan kita tidak menisbahkan kepada mereka apa yang tidak pernah mereka katakan terhadap diri mereka sendiri, bahkan kita berlepas diri darinya dan mereka pun (para imam) berlepas diri dari hal itu.

Apa Keyakinan Orang Rafidhah Pada Hari Asyura (Sepuluh Muharram) Dan Apa Keutamaannya Menurut Mereka?
Sesungguhnya Rafidhah mengadakan perayaan dan perkumpulan dan ratapan tangis, mereka melakukan demonstrasi di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan umum. Mereka memakai pakaian hitam tanda duka cita dalam memperingati mati syahidnya Husain dengan mengonsentrasikan pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharram di setiap tahun, dengan keyakinan sesungguhnya perbuatan itu termasuk dari sebaik-baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Maka mereka memukul-mukul pipi mereka dengan tangan mereka sendiri, memukul-mukul dada dan punggung mereka. Mereka merobek-robek baju sambil menangis dan berteriak-teriak dengan menyeru : wahai Husain, wahai Husain. Terlebih-lebih pada hari ke sepuluh setiap bulan Muharram, bahkan mereka memukul diri mereka sendiri dengan rantai besi dan pedang, seperti yang terjadi di negeri-negeri yang dihuni oleh Rafidhah seperti Iran.
Dan para ulama mereka mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang bodoh ini dimana hal itu menjadi bahan tawaan semua umat. Sungguh salah seorang dari pembesar mereka yaitu Muhammad Hasan Alu Kasyif al Ghatha, telah ditanya tentang apa yang dilakukan oleh pengikut golongannya seperti menukul dan menampar wajah.... dst, ia berkata : sesungguhnya ini termasuk dari mengagungkan syiar-syiar Allah :
"Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati". (QS. 22:32)

Apakah Keyakinan Orang Rafidhah Tentang Bai'at
Orang Rafidhah menganggap setiap pemerintahan selain pemerintahan Itsna 'Asyara (syi'ah Itsna "asyarah / Imammiyah / Rafidhah ) adalah pemerintahan yang batil (tidak sah). Diriwayatkan di dalam kitab "Al Kaafii" dengan syarahan (uraian) Al Mazandaraani dan di dalam kitab Al Ghaibah oleh An Nu'mani, dari Abi Ja'far, ia berkata : "Setiap bendera yang diangkat (dikibarkan) sebelum bendera Al Qaaim -Mahdinya orang Rafidhah- maka pemiliknya adalah thoghut".
Dan tidak boleh menta'ati seorang hakim yang bukan dari Allah, kecuali dengan cara taqiyah (kemunafikan), penguasa yang absolut dan zholim tidaklah pantas untuk menjadi pemimpin, dan setiap pemimpin yang bersifat yang serupa dengan itu. Seluruhnya gelar itu mereka memberikan nama itu kepada penguasa kaum muslimin yang bukan dari imam-imam mereka, orang paling utama dari mereka itu adalah khulafaurasyidin -semoga Allah meridhoi mereka- yaitu : Abu Bakr, Umar dan Utsman.
Tokoh Rafidhah Al Majlisi, dimana ia merupakan salah seorang dari orang-orang yang sesat dari mereka, pengarang kitab "Bihaarul Anwar", berkata tentang tiga orang khalifah rasyidin : "Sesungguhnya mereka tiada lain kecuali perampas yang zholim, murtad dari agama, semoga laknat Allah atas mereka dan terhadap orang-orang yang mengikuti mereka di dalam menzholimi ahlu bait dari pertama sampai terakhir". Inilah yang dikatakan oleh imam mereka Al Majlisi yang kitabnya dikatagorikan ke dalam reffrensi mereka (rujukan) yang pokok dan terpenting dalam hadits mengenai umat yang paling mulia setelah para rasul dan nabi.
Berdasarkan kepada keyakinan mereka terhadap khilifah kaum muslimin, maka mereka menganggap setiap orang yang bekerjasama dengan mereka adalah thoghut dan zholim. Al Kulaini meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar bin Hanzholah, ia berkata : "Saya telah bertanya kepada Abu Abdillah tentang dua orang dari golongan kita, di antara mereka berdua terjadi perselisihan dalam masalah agama atau harta warisan, lalu mereka berdua berhukum (minta diselesaikan secara hukum) kepada penguasa dan kepada hakim, apakah hal itu halal? Ia berkata : barangsiapa berhukum (meminta diselesaikan secara hukum) kepada mereka, dengan kebenaran atau kebatilan, maka sesungguhnya mereka berhukum kepada thoghut, dan apa yang telah diputuskan untuknya sesungguhnya yang ia ambil adalah harta haram, walaupun sebenarnya itu haknya, karena ia telah mengambilnya dengan hukum thoghut".
Berkata Khumaini yang celaka -semoga Allah menghukumnya dengan hukum sepantas dan setimpal- dalam mengomentari pembicaraan mereka ini : "Imam itu sendiri dilarang untuk merujuk kepada penguasa-penguasa dan hakim-hakim mereka, dan merujuk kepada mereka dikatagorikan merujuk kepada thoghut."

Apakah Hukum Usaha Mendekatkan Antara Ahli Sunnah Yang Bertauhid Dengan Rafidhah Yang Musyrik?
Saudaraku pembaca yang budiman, saya cukupkan saja dalam masalah ini, dengan mencantumkan tulisan dari tulisan-tulisan DR. Nashir AL Qafari di dalam kitabnya : "Masalah At Taqriib", yaitu tulisan yang ke tujuh, dimana beliau berkata -semoga Allah menjaganya :
"Bagaimana mungkin mendekatkan antara orang yang mencaci kitab Allah dan menafsirkannya tidak sesuai dengan tafsirannya, dan mendakwakan turunnya kitab-kitab ilahi (wahyu) kepada imam-imamnya setelah Al Quranul Karim?, dan ia memandang keimaman itu adalah kenabian, para imam baginya seperti para nabi dan bahkan lebih mulia, dan ia menafsirkan mengibadati Allah semata yang mana itu adalah inti dari misi (ajaran) para rasul seluruhnya tidak sesuai dengan maknanya yang hakiki, dan mendakwakan bahwa sesungguhnya ibadah itu adalah ta'at kepada para imam. dan sesungguhnya syirik kepada Allah adalah mentaati selain mereka (para imam) bersama mereka, ia mengkafirkan orang-orang yang terbaik dari para sahabat rasulullah, dan mengkliem seluruh para sahabat dengan murtad, kecuali tiga atau empat atau tujuh sesaui dengan perbedaan riwayat mereka. Dan orang ini (orang Syiah) tampil berbeda dengan keganjilan dari jamaah kaum muslimin dengan masalah-masalah akidah dan keyakinan di dalam keimaman, kemaksuman (terjaga dari dosa), taqiyah (kemunafikan), dan mengatakan raj'ah (imam kembali ke dunia), Al qhaibah (menghilangnya As Kaari) dan Al Bada'."

Apakah Perkataan Para Imam Terdahulu Dan Belakang Tentang Rafidhah (Syi'ah)?
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah telah berkata: "Dan sungguh telah sepakat ahli ilmu dalam bidang naqal, riwayat dan sanad, bahwasanya Rafidhah adalah yang paling pendusta dari kalangan kelompok-kelompok (yang sesat), berbohong terdapat dalam diri mereka sudah sejak lama, oleh karena inilah para imam-imam Islam memtitelkan keistimewaan mereka dengan sering (banyak) berdusta.
Asyhab bin Abdul Aziz telah berkata : Imam Malik telah ditanya tentang Rafidhah, maka beliau menjawab : Janganlah kamu berbicara dengan mereka, dan janganlah mengambil riwayat dari mereka, sesungguhnya mereka itu orang-orang yang berdusta (pembohong).
Dan berkata Imam Malik : orang yang mecaci maki para sahabat Rasulullah, maka ia tidak berhak mendapatkan nama, atau tempat di dalam Islam.
Berkata Ibnu Katsir di dalam firman Allah :
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda meraka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min)". (Al Fath : 29).
"Dari ayat ini, maka Imam Malik menyimpulkan di dalam satu riwayat darinya, dengan mengkafirkan orang-orang rafidhah dimana mereka membenci para sahabat, beliau berkata : "Karena para sahabat menjengkelkan hati mereka (orang-orang rafidhah), barangsiapa yang dijengkeli oleh para sahabat maka ia adalah kafir oleh ayat ini".
Al Qarthubi telah berkata : "Sungguh Imam Malik telah berbuat baik dalam ucapannya dan ia telah benar dalam menafsirkannya, maka barangsiapa mencela seorang saja dari mereka atau mencela riwayatnya maka ia sungguh telah membantah Allah Rabb semesta alam, dan telah menggugurkan syari'at-syari'at kaum muslimin."
Abu Hatim telah berkata : " Telah menceritakan kepada kami Harmalah, ia berkata : Saya telah mendengar Imam Syafi'i berkata : "Saya belum pernah melihat seseorang yang lebih mudah bersaksi dengan kepalsuan daripada Rafidhah".
Muammil bin Ahab telah berkata : "Saya telah mendengar Yazid bin Harun berkata : "Ditulis (riwayat hadits) dari setiap pelaku bid'ah bila tidak mengajak ke bid'ahnya, kecuali Rafidhah, sesungguhnya mereka itu pendusta."
Dan Muhammad bin Sa'ad Al Ashbahaani telah berkata : "Saya telah mendengar syeikh Syuraik berkata : "Ambillah ilmu itu dari setiap orang yang kamu jumpai kecuali Rafidhah, sesungguhnya mereka membuat-buat (memalsukan) hadits, dan mereka menjadikan hal itu sebagai agama". Syuraik ini adalah Syuraik bin Abdullah Qodhi (hakim) kota Kufah.
Mu'awiyah telah berkata : "Saya telah mendengan Al 'Amasy berkata : Saya menjumpai sekelompok manusia, dan mereka tidaklah menyebutkan tentang mereka (rafidhah) kecuali (digolongkan kepada) orang-orang sangat pembohong", maksudnya (mereka pembohong itu) adalah pengikut AL Mughirah bin Sa'id yang bermadzhab rafidhah lagi pendusta, seperti yang disifati oleh imam Adz Dzahabi.
Syeikhul Islam telah berkata dalam mengomentari apa yang dikatakan oleh para imam salaf : "Dan adapun Rafidhah asal usul bid'ah mereka diambil dari Zindiq dan kufur serta unsur kesengajaan, kebohongan banyak sekali di tengah-tengah mereka, dan mereka mengakui hal itu, dengan mengatakan : Agama kita adalah Taqiyah, yaitu salah seorang dari mereka mengucapkan dengan lidahnya berbeda dengan apa yang ada di hatinya. Dan inilah hakikat kebohongan dan kemunafikan, maka mereka dalam hal itu sebagaimana pepadah : "Ia telah melemparku dengan penyakitnya lalu ia lari".
Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hambal : Saya telah bertanya kepada bapakku tentang Rafidhah, maka ia mengatakan : "Yaitu orang-orang yang mencaci maki atau mencela Abu Bakr dan Umar". Dan Imam Ahmad ditanya tentang Abu Bakr dan Umar, maka ia menjawab : Doa'kanlah mereka berdua agar diberi rahmat, dan berlepas dirilah dari orang yang membenci mereka berdua".
Al Khallal meriwayatkan dari Abu Bakr Al Marwazi, ia berkata : Saya telah bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad) tentang orang yang mencaci maki Abu Bakr dan Umar serta 'Aisyah, maka ia berkata : "Saya tidak memandangnya di dalam Islam (artinya orang yang mencaci itu telah keluar dari Islam-pent).
Al Khallal meriwayatkan, ia berkata : Saya telah diberi tahu oleh Harb bin Ismail Al Karmaani, ia berkata : Telah bercerita kapada kami Musa bin Harun bin Ziad, ia berkata : saya telah mendengar Al Firyaabi sedangkan seorang laki-laki bertanya kepadanya tentang orang yang mencaci maki Abu Bakr, ia berkata : Kafir. Lalu ia berkata lagi, apakah disolatkan? Ia berkata: Tidak."
Ibnu Hazam telah berkata : tentang Rafidhah tatkala ia berdebat dengan orang Kristen, dan orang-orang memberikan kepadanya kitab-kitab Rafidhah untuk bantahan terhadapnya (Ibnu Hazam dan berkata) : sesungguhnya Rafidhah bukanlah kaum muslimin, dan perkataan mereka bukanlah argumen terhadap agama, akan tetapi Rafidhah itu hanyalah suatu golongan, mula terjadinya kira-kira duapuluh lima tahun setelah Nabi Wafat, dan permulaannya adalah merespon pangilan orang yang hampir masuk islam dari orang-orang yang dihina Allah. Rafidhah itu adalah kelompok yang berjalan atas jalan ajaran Yahudi dan Nasrani dalam kebohongan dan kekufuran."
Abu Zur'ah Ar Raazi berkata : "Bila kamu melihat seseorang yang mencaci salah seorang dari para sahabat Rasulullah, maka ketahuilah sesungguhnya dia itu Zindiq."
Lajnah Daimah Lil Iftak (Lembaga Tetap untuk Fatwa) di Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya dengan satu pertanyaan, dalam pertanyaan itu penanya mengatakan bahwa ia dan sekelompok teman bersamanya berada di perbatasan utara berdekatan dengan cek point negara Iraq. Di sana ada sekelompok penduduk yang bermadzhab Al Ja'fariyah, dan diantara mereka (kelompok penanya) ada orang yang enggan untuk memakan sembelihan penduduk itu, dan diantara mereka ada yang makan, maka kami bertanya: Apakah halal bagi kami untuk memakan sembelihan mereka, ketahuilah sesungguhnya mereka berdoa minta tolong kepada Ali, Hasan dan Husain serta seluruh pemimpin-pemimpin mereka di dalam keadaan sulit dan keadaan lapang ? Lalu Lajnah (lembaga) yang diketuai oleh Syeikh Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz dan (anggota-anggotanya); Syeikh Abdul Razaq 'Afifi, Syeikh Abdullah bin Ghudayan, dan Syeikh Abdullah bin Qu'uud, semoga Allah memberi pahala kepada mereka semua.
Jawabannya : Segala puji bagi Allah semata, dan shalawat dan salam semoga dianugerahkan kepada rasul-Nya dan keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya, dan adapun selanjutnya:
Jika permasalahannya seperti yang disebutkan oleh penanya, bahwa sesungguhnya jamaah (kelompok) yang memiliki ajaran Ja'fariyah, mereka berdo'a dan meminta tolong kepada Ali, Hasan dan Husain serta pemimpin-pemimpin mereka, maka mereka itu adalah orang-orang musyrik murtad, kelaur dari agama Islam, semoga Allah melindungi kita dari itu, tidaklah halal memakan sembelihan mereka, karena sembelihan itu adalah bangkai, walaupun mereka menyebut nama Allah saat menyembelihnya."
Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin ditanya, soal itu berbunyi : wahai syeikh yang mulia, di negeri kami terdapat seorang rafidhah (bermadzhab syi'ah rafidhah) bekerja sebagai tukang sembelih, maka ahlusunnah datang kepadanya untuk menyembelih sembelihan mereka, dan begitu juga sebagian rumah makan, bekerja sama dengan orang rafidhah ini, dan dengan rafidhah lainnya yang berprofesi sama, apakah hukumnya bertransaksi atau berkoneksi dengan orang rafidhah ini dan semisalnya? Apakah hukum sembelihannya, apakah sembelihannya halal atau haram, berikanlah kepada kami fatwa, semoga syeikh diberi pahala oleh Allah.Wa'alaikum salam warahmatullah wabarakatuh wa ba'du:
Tidaklah halal sembelihan orang rafidhah, dan juga memakan sembelihannya, sesungguhnya orang rafidhah pada umumnya adalah orang-orang musyrik, dimana mereka selalu menyeru Ali bin Abi Thalib di waktu sempit dan lapang, sampai di Arafah dan saat tawaf dan sa'i, mereka juga menyeru anak-anak beliau dan imam-imam mereka seperti yang sering kita dengar dari mereka, perbuatan ini adalah syirik akbar dan keluar dari agama Islam yang berhak dihukum mati atasnya.
Sebagaimana mereka sangat berlebih-lebihan dalam menyifati Ali, mereka menyifati beliau dengan sifat-sifat yang tidak layak kecuali hanya untuk Allah, sebagaimana kita mendengarnya dari mereka di Arafah, dan mereka disebabkan perbuatan itu telah murtad, yang mana mereka telah menjadikannya sebagai Rabb, Sang Pencipta, dan Yang mengatur Alam, Yang mengetahui ghaib, yang menguasai kemudaratan dan manfaat, dan semisal itu.
Dan sebagaimana mereka mencela Al Quran, mereka mendakwakan bawah para sahabat telah merubah, menghilangkan dari Al Quran ayat-ayat yang banyak berhubungan dengan Ahlu Bait dan musuh-musuh mereka, lalu mereka tidak berpedoman kepada Al Quran dan mereka tidak memandangnnya sebagai dalil dan argumen.
Sebagaimana mereka mencela pemuka-pemuka sahabat, seperti tiga orang khalifah rasyidin, dan selain mereka dari orang yang diberi kabar gembira jaminan masuk surga, para umul mukminin (istri-istri rasulullah), para sahabat yang terkenal, seperti Anas, Jabir, Abu Hurairah dan semisalnya, maka mereka tidak menerima hadits-hadits para sahabat tersebut, karena mereka itu orang kafir menurut dakwaan mereka, mereka tidak mengamalkan hadits-hadits di Bukhari Muslim kecuali yang berasal dari Ahlu Bait. Mereka bergantung dengan hadits-hadits palsu atau hadits-hadits yang di dalamnya tidak ada bukti atas apa yang mereka katakan. Akan tetapi walaupun demikian, mereka itu adalah bersikap munafik, maka mereka mengucapkan dengan lidah mereka apa yang tidak ada pada hati mereka (yang tidak mereka yakini), mereka menyembunyikan di diri mereka apa yang tidak mereka tampakkan kepadamu, mereka berkata : barangsiapa tidak bersikap taqiyah (nifaq) maka tidak ada agama baginya. Maka dakwaan mereka itu tidak bisa diterima dalam ukhwah persaudaraan, dan dakwaan mereka akan cinta syari'at... dan seterusnya. Sikap nifaq adalah merupakan akidah bagi mereka. Semoga Allah menjaga (kita) dari kejelekan mereka, semoga Allah menganugerahkan shalawat dan salam kepada Muhammad, dan keluarga beliau serta para sahabatnya.
sumber:www.belajarislam.com

45 fakta asi

Kekhawatiran bahwa menyusui akan menyebabkan payudara kendur, hanyalah sebuah mitos yang tak terbukti kebenarannya. Presenter Sophie Navita, yang menyusui kedua anaknya mengatakan, mitos tersebut tidak benar. Payudara kendur, kata Sophie, karena kehamilan yang menyebabkan perubahan hormon.

"Payudara memble, itu karena hamil dan perubahan hormon bukan karena menyusui. Kalau nggak mau memble, ya jangan hamil," ujar Sophie dalam Obrolan Santai "Kembali ke ASI, Sebuah Pilihan Bijak", di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8) sore.

Dalam sebuah buku panduan yang diperbanyak oleh World Vision Indonesia, disebutkan 45 mitos dan fakta tentang ASI. Ingin tahu? Inilah mitos (M) dan fakta (F) tersebut

*M : Menyusui menyebabkan payudara kendur. F : Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan.
*M : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu. F : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.
*M : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui. F : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting.
*M : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi. F : ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.
*M : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi. F : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.
*M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh. F : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.
*M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh. F : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.
*M : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja. F : Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.
*M : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi. F : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.
*M : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi. F : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.
*M : Pisang dapat membersihkan usus bayi. F : Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.
*M : Susu formula sama baiknya dengan ASI. F : Tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI.
*M : Susu formula membuat bayi lebih sehat. F : Hanya jika diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.
*M : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI. F : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.
*M : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi. F : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.
*M : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula. F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2x24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
*M : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi. F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2x24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
*M : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu. F : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.
*M : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar. F : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.
*M : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang. F : Bayi menangis belum tentu lapar.
*M : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI. F : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.
*M : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran. F : Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.
*M : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI. F : Ketika sakita, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.
*M : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya. F : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.
*M : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring. F : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.
*M : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui. F : Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.
*M : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan. F : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
*M : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga. F : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
*M : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi. F : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera, memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.
*M : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri. F : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.
*M : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan. F : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.
*M : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya. F : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.
*M : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam setelah lahir. F : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit bayi ke kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.
*M : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis. F : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.
*M : Bayi menangis, pasti karena lapar. F : Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.
*M : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain. F : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar.
*M : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih. F : Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.
*M : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong. F : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit, diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih kedinginan.
*M : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri. F : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.
*M : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. F : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
*M : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. F : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.
*M : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir. F : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.
*M : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir. F : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.
*M : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar. F : Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi dibiarkan untuk IMD.
*M : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI. F : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkuran di dada ibu.(ING)
sumber: www.kompas.com

hukum merokok

Dr. Ir. M. Romli, Msc

Rokok, dulu makruh, kini haram. Sepintas, ini mungkin terasa aneh. Wong hukum kok berubah-ubah, yang dari dulu diketahui makruh sekarang dikatakan haram.

Hal ini disebabkan kita masih sering mencampuradukkan antara pengertian syariah dan fiqih. Syariah adalah hukum yang diwahyukan oleh Allah Ta'ala, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah. Apa yang telah ditetapkan 14 abad yang lalu berupa hukum Syariah itu, tetap berlaku hingga kini bahkan sampai akhir jaman nanti, tidak berubah.

Lain halnya dengan Fiqih. Fiqih adalah hukum Islam yang dideduksi dari syariah untuk menjawab situasi-situasi spesifik yang tidak secara langsung ditetapkan oleh hukum syariah. Penetapan hukum berdasarkan deduksi ini dapat saja berubah tergantung pada situasi dan kondisi dimana hukum itu diterapkan. Kedua istilah yang sebenarnya tidak sama ini, hingga kini masih sering dipukul rata saja dengan sebutan, Hukum Islam.

Lima Ratus Silam

Budaya (me) rokok termasuk gejala yang relatif baru di dunia Islam. Tak lama setelah Chirstopher Columbus dan penjelajah-penjelajah Spanyol lainnya mendapati kebiasaan bangsa Aztec ini pada 1500, rokok kemudian tersebar dengan cepatnya ke semenanjung Siberia dan daerah Mediterania. Dunia Islam, pada saat itu berada di bawah kekhilafahan Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Setelah diketahui adanya sebagian orang Islam yang mulai terpengaruh dan mengikuti kebiasaan merokok, maka dipandang perlu oleh penguasa Islam saat itu untuk menetapkan hukum tentang merokok.

Pendekatan yang digunakan untuk menetapkan hukum merokok, adalah dengan melihat akibat yang nampak ditimbulkan oleh kebiasaan ini. Diketahui bahwa merokok menyebabkan bau nafas yang kurang sedap. Fakta ini kemudian dianalogkan dengan gejala serupa yang dijumpai pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu larangan mendatangi masjid bagi orang-orang yang habis makan bawang putih/bawang merah mentah, karena bau tak sedap yang ditimbulkannya. Hadist mengenai hal ini diriwayatkan antara lain oleh Ibnu Umar, ra, dimana Nabi bersabda, "Siapa yang makan dari tanaman ini (bawang putih) maka jangan mendekat masjid kami" (HR Bukhari-Muslim).

Sebagaimana kita ketahu, di penghujung sholat setiap orang memberikan salam, yang bisa bertemu muka satu dengan yang lainnya. Dapat dibayangkan, betapa tidak nyamannya bila ucapan salam ke kanan-kiri itu menebarkan "wangi" bawang mentah! Berdasarkan analogi tersebut, para ulama Islam saat itu berpendapat bahwa merokok hukumnya makruh (tercela).

Kini, Haram

Demikianlah hukum merokok yang sampai saat ini kita pahami, makruh. Lima ratus tahun berselang, fakta-fakta medis menunjukkan bahwa rokok tidak sekedar menyebabkan bau nafas tak sedap, tetapi juga berakibat negatif secara lebih luas pada kesehatan manusia.

Sebenarnya pengaruh buruk dari merokok terhadap kesehatan telah diperkirakan sejak awal abad XVII (Encyclopedia Americana, Smoking and Health, p.70 1989). Namun demikian, rupanya perlu waktu hingga 350 tahun untuk mengumpulkan bukti-bukti ilmiah yang cukup untuk meyakinkan dugaan-dugaan itu.

Kenaikan jumlah kematian akibat kanker paru-paru yang diamati pada awal abad XX telah menggelitik dimulainya penelitian-penelitian ilmiah tentang hubungan antara merkokok dan kesehatan. Sejalan dengan peningkatan pesat penggunaan tembakau, penelitian pun lebih dikembangkan, khususnya pada tahun-tahun 1950-an dan 1960-an.

Laporan penting tentang akibat merokok terhadap kesehatan dikeluarkan oleh The Surgeon General's Advisory Committee on Smoking and Health di Amerika Serikat pada tahun 1964. Dua tahun sebelumnya The Royal College of Physician of London di Inggris telah pula mengeluarkan suatu laporan penelitian penting yang mengungkapkan bahwa merokok menyebabkan penyakit kanker paru-paru, bronkitis, serta berbagai penyakit lainnya.

Hingga tahun 1985 sudah lebih dari 30.000 paper tentang rokok dan kesehatan dipublikasikan. Sekarang ini tanpa ada keraguan sedikitpun disimpulkan bahwa merokok menyebabkan kanker paru-paru baik pada laki-laki maupun wanita. Diketahui juga bahwa kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada manusia. Merokok juga dihubungkan dengan kanker mulut, tenggoroka, pankreas, ginjal, dan lain-lain.

Bukti-bukti ilmiah tentang pengaruh negatif rokok terhadap kesehatan yang telah diringkaskan di atas mengharuskan kita untuk meninjau kembali status hukum makruh merokok yang selama ini kita ketahui. Beberapa fakta berikut ini sangatlah relevan untuk dijadikan bahan perenungan dan pertimbangan, sebelum sebatang rokok lagi mulai anda "nikmati" :

1. Rokok menyebabkan kanker dan kanker menyebabkan kematian, maka merokok menyebabkan kematian. Hukum tentang perbuatan semacam ini secara terang dijelaskan dalam syariat Islam, antara lain ayat Al-Quran yang terjemahannya adalah: "...dan janganlah kamu membunuh jiwa..." (QS 6:151)

2. Tubuh kita pada dasarnya adalah amanah dari Allah yang harus dijaga. Mengkonsumsi barang-barang yang bersifat mengganggu fungsi raga dan akal (intoxicant) hukumnya haram, misalnya alkohol, ganja dan sebangsanya. Perhatikan firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib adalah kekejian, termasuk perbuatan setan.Jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu sukses" (QS 5:90). Kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam sebuah hadist yang dikumpulkan oleh Muslim dan Abu Dawud, dimana Nabi Saw berkata, "Setiap yang mengganggu fungsi akal (intoxicant) adalah khamr dan setiap khamr adalah haram".

3. Merokok hampir selalu menyebabkan gangguan pada orang lain. Asap rokok yang langsung diisapnya berakibat negatif tidak saja pada dirinya sendiri, tapi juga orang lain di sekitarnya. Asap rokok yang berasal dari ujung puntung maupun yang dikeluarkan kembali dari mulut dan hidung si perokok, menjadi "jatah" orang-orang disekelilingnya. Ini yang disebut passive smoking atau sidestream smoking yang berakibat sama saja denan mainstream smoking. Berbuat sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya (mudharat) bagi diri sendiri apalagi orang lain, adalah hal yang terlarang menurut syariat. Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Laa dharar wa laa dhiraar".

4. Harta yang kita miliki tidaklah pantas untuk dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaa, misalnya dengan membakarnya menjadi abu dan asap rokok. Tegakah kita melihat selembar uang berwajah kartini dibakar setiap minggunya? Perhatikan ayat-ayat Alquran sebagai berikut: "...dan janganlah menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sungguh para pemboros adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar pada Tuhannya" (QS 17: 26-27). Sungguh ayat ini adalah suatu deskripsi yan sangat serius

Kesimpulan

Uraian singkat di atas cukuplah kiranya membuktikan bahwa kebiasaan merokok merupakan suatu perbuatan yang terlarang menurut ajaran Islam. Merokok tidak saja memberikan mudharat bagi pelakunya, tetapi juga bagi orang-orang lain di sekitarnya. Merokok tidak dapat memberikan manfaat apapun bagi pelakunya, sehingga membelanjakan harta untuk rokok termasuk dalam kategori pemborosan (tabdzir) yang sangat dicela oleh Islam.

Perlu ditegaskan di sini bahwa Islam pada dasarnya adalah suatu sistem yang membangun, bukan yang menghancurkan. Islam tidak datang untuk menghancurkan kebudayaan, moral maupun kebiasan-kebiasaan umat manusia, tetapi ia datang untuk memperbaiki kondisi umat manusia. Dengan demikian segala sesuatunya dilihat dari persepektif kesejahteraan umat manusia, apa yang merugikan dihilangkan dan apa yang bermanfaat dikonfirmasikan. Dalam Al-Quran ditegaskan bahwa Islam adalah suatu sistem yang:

"..menyuruh mengerjakan ma'ruf dan melarang perbuatan mungkar, dan menghalalkan segala cara yang baik dan mengharamkan segala yang buruk..." (QS. 7:157).

Mudah-mudahan kita sekalian diberi kekuatan untuk selalu melakukan apa yang diperintahkan Allah SWT dan RasulNya, dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan RasulNya.

Wallahu a'lam

Penulis adalah auditor LPPOM MUI, Direktur APN dan Staf Dosen Jurusan Teknologi Industri-FATETA, IPB.

Sumber: Jurnal Halal No. 5 / I / Mei - Juni 1995

parfum beralkohol, halalkah?

Salah satu sunah bagi kaum muslimin ketika hendak beribadah adalah menggunakan wangi-wangian. Tetapi ada yang masih meragukan, apakah wewangian yang menggunakan alkohol boleh digunakan? Bahan wewangian atau parfum saat ini sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan. Pria maupun wanita biasa menggunakannya untuk berbagai keperluan. Mulai dari tujuan ibadah, pergi ke masjid, menghilangkan bau badan atau sekedar menimbulkan efek dan kesan tertentu.

Islam menganjurkan umatnya untuk menggunakan parfum sebagai bagian dari ibadah, yaitu untuk tujuan ke masjid atau keperluan menambah keharmonisan suami istri. Bahan yang sering dipermasalahkan oleh umat Islam dalam menggunakan parfum ini adalah adanya alkohol pada produk tersebut. Ada sebagian kalangan yang mengkaitkan alkohol ini dengan minuman keras (khamer), sehingga menganggapnya najis untuk dipakai. Maka berkembanglah wewangian non alkohol yang dijual di masyarakat sebagai parfum halal.
Alkohol dalam parfum berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan esensial yang menghasilkan aroma tertentu. Banyak sekali bahan aroma parfum tersebut yang tidak larut di dalam air, tetapi hanya larut di dalam alkohol. Oleh karena itu alkohol menjadi salah satu alternatif terbaik dalam melarutkan bahan tersebut.

Sebenarnya alkohol tidaklah sama dengan khamer. Khamer atau minuman keras adalah suatu istilah untuk jenis minuman yang memabukkan. Di dalam khamer itu memang mengandung alkohol sebagai salah satu komponen yang menyebabkan mabuk. Sedangkan alkohol atau etanol merupakan salah satu senyawa kimia yang bisa berasal dari berbagai bahan. Bisa dari fermentasi khamer, fermentasi non khamer, bahkan juga terdapat secara alamiah di dalam buah-buahan matang. Oleh karena itu penggunaan alkohol teknis untuk keperluan non pangan, seperti bahan sanitasi (dalam dunia laboratorium dan kedokteran) masih diperbolehkan.

Sedangkan alkohol sebagai pelarut dalam dunia pangan, selama tidak terdeteksi di dalam produk akhir bahan makanan tersebut maka Komisi Fatwa MUI masih membolehkannya. Seperti penggunaan alkohol sebagai pelarut dalam mengekstrak minyak atsiri atau oleoresin. Demikian juga penggunaan alkohol untuk melarutkan bahan-bahan perasa (flavor). Syaratnya, alkohol tersebut bukan berasal dari fermentasi khamer (alkohol teknis) dan alkohol tersebut diuapkan kembali hingga tidak terdeteksi dalam produk akhir.

Dalam dunia parfum, alkohol hanya bersifat sebagai bahan penolong untuk melarutkan komponen wewangian. Mungkin ia masih akan ikut dan tertinggal di dalam parfum tersebut. Akan tetapi ketika digunakan, misalnya dioleskan atau disemprotkan ke badan, maka ia akan segera menguap dan habis, tinggal bahan parfumnya saja yang masih menempel.

Bukan sekedar alkohol

Bahan penyusun parfum sendiri sebenarnya cukup banyak. Secara umum parfum didapatkan dari dua kelompok besar, yaitu bahan alami (yang diekstrak dari alam) dan bahan sintetis (bahan buatan yang berasal dari bahan kimia sintetis). Sebagian kalangan menganggap bahwa alkohol inilah yang menyebabkan suatu parfum menjadi halal atau haram. Artinya jika di dalam parfum tersebut tidak ada alkohol (non alkohol), maka otomatis menjadi halal.

Anggapan ini tidak selamanya benar. Sebab bahan parfum itu sendiri, baik yang berasal dari alam maupun sintetik, berpeluang mengandung sesuatu yang haram. Selain bahan yang digunakan, proses pembuatan parfum juga mengundang kerawanan. Dalam dunia parfum kita mengenal beberapa bahan yang sering dipakai sebagai bahan esensial yang memiliki aroma dan kesan tertentu. Misalnya civet, berupa sejenis lemak yang berasal dari hewan. Biasanya dari hewan sejenis musang. Civet ini memberikan kesan tertentu di dalam parfum, sehingga menghasilkan nuansa maskulin. Sebagai sebuah lemak hewan, tentu saja perlu dikaji, apakah hewan tersebut halal atau tidak. Demikian juga cara mendapatkannya, apakah disembelih atau tidak. Sebab jika tidak sesuai dengan aturan Islam, maka civet yang berasal dari hewan haram akan menjadi najis bagi parfum yang dihasilkannya.

Salah satu proses pengambilan komponen esensial dalam parfum adalah dengan metode enfluorase. Metode ini dilakukan dengan menangkap bahan parfum yang bersifat folatil (gas yang mudah terbang) ke dalam suatu lemak padat. Cara ini dipakai untuk menghasilkan aroma tertentu yang sulit dilarutkan atau ditangkap dengan pelarut cair biasa. Nah, sekali lagi kita bertemu dengan lemak padat, yang biasanya adalah lemak hewani. Konon yang sering dipakai dalam metode ini adalah justru lemak babi!

Meskipun saat ini metode tersebut sudah mulai ditinggalkan karena mahal, namun untuk parfum-parfum tertentu yang menghendaki kemurnian dan efek tertentu, maka penggunaan metode tersebut masih dimungkinkan. Di pasaran kita sulit membedakan mana parfum yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut cair dan mana yang menggunakan metode enfluorase. Kadang-kadang beberapa bahan tersebut dicampur-campur untuk menghasilkan efek dan karakter tertentu.

Melihat hal itu seyogyanya kita dapat menilai kehalalan parfum secara proporsional. Boleh-boleh saja pendapat yang mengharamkan penggunaan alkohol dalam parfum dengan berbagai alasannya. Tetapi kita juga harus melihat aspek lain, seperti bahan parfumnya sendiri atau proses pembuatannya yang bisa saja melibatkan bahan-bahan haram. Bahan pelarut dan penangkap komponen esensial dalam dunia parfum memang sangat dibutuhkan. Jangan sampai demi menghindari alkohol yang masih diperdebatkan kebolehannya, kita justru terjebak kepada bahan lain yang jelas-jelas haram dan najis.(Jurnal Halal LPPOM MUI)

fakta buah pisang

Buah Pisang mengandung tiga jenis gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan fiber. Pisang memberikan tambahan energi langsung yang cukup banyak. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan hanya mengkonsumsi dua buahnya, pisang dapat mendukung energi yang cukup untuk kekuatan tubuh selama 90 menit. Tidak heran mengapa pisang merupakan buah nomor satu yang banyak dikonsumsi oleh atlit dunia. Namun bukan hanya energi yang dihasilkan, buah pisang juga dapat menjaga tubuh selalu fit, dan membantu untuk mencegah beberapa penyakit, serta diperlukan untuk menambah diet harian kita.

Depresi: Berdasar survey terbaru oleh “MIND” terhadap orang yang mengalami depresi, banyak yang terbantu setelah mengkonsumsi buah pisang. Oleh karena pisang mengandung tryptphan, sejenis protein yg diatur tubuh menjadi serotonin, diketahui dapat membawa efek rileks, menambah suasana hati pada umumnya menjadi lebih baik.

PMS: Lupakan obat-obatan, makanlah buah pisang. Vitamin B6-nya dapat mengontrol tingkat glukosa darah, yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh agar menjadi lebih baik.

Anemia: Tinggi zat besi, buah pisang dapat merangsang produksi hemoglobin (sel darah merah) dan membantu kasus penyakit anemia.

Tekanan darah tinggi: Buah unik tropis ini mengandung zat potasium yg cukup tinggi dan rendah garam, membuat tekanan darah menjadi lebih baik. Sebuah perusahaan makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat mengklaim buah pisang dapat mengurangi resiko dari tekanan darah tinggi dan penyakit stroke.



Vitamin dan energi untuk otak: 200 orang pelajar sekolah di Twickenham terbantu dalam ujian mereka tahun ini setelah setiap sarapan, istirahat dan makan siang selalu mengkonsumsi buah pisang sebagai pemacu kekuatan berpikir mereka. Penelitian juga memperlihatkan bahwa buah yg disertai zat potassium dapat membantu otot mata menjadi lebih awas.



Sembelit: Tinggi kadar fiber, dapat membantu program diet untuk mengempiskan bagian perut. membantu mengatasi masalah tanpa ber-efek murus-murus



Rasa Sakit: Salah satu cara mudah dan cepat mengobati rasa sakit adalah dengan membuat campuran buah pisang dengan milkshake, ditambahkan dengan madu. Buah pisang meredakan sakit perut dan dengan bantuan madu dapat meredakan kadar gula, sedangkan susu selain menyegarkan juga membantu proses rehidrasi sistem tubuh



Sakit jantung: Buah pisang memiliki zat asam semut (penetral asam) yang alami terhadap tubuh, dan jika anda menderita karena ada bagian yg sakit pada jantung, coba utk makan pisang untuk meringankan rasa sakit tersebut.

Rasa nyeri di pagi hari: Makan buah pisang setelah sarapan membantu kadar gula anda dan juga mengurangi rasa sakit atau pegal-pegal sewaktu bangun pagi

Gigitan nyamuk: Sebelum menggunakan cream oles anti gigitan serangga, coba olesi bagian yang terkena gigitan tersebut dengan bagian dalam kulit pisang. Dengan cara ini, banyak orang yang sukses mengurangi pembengkakan dan iritasi pada bagian kulit yang telah digigit oleh serangga.

Urat Syaraf: Buah pisang tinggi kadar vitamin B yang membantu menenangkan sistem urat syaraf.



Kelebihan berat badan dan tekanan pekerjaan: Studi pada Institut Psikologi di Austria menemukan bahwa tekanan pada pekerjaan mendorong kita untuk mengkonsumsi (lebih senang memakan) snack, coklat, keripik, dan sebagainya. Memperhatikan dari 5000 pasien rumah sakit, ditemukan bahwa kebanyakan dari kasus obesitas disebabkan oleh tekanan pekerjaan. Hasil laporan menyimpulkan bahwa untuk menghindari kecanduan makanan tersebut, kita perlu mengendalikan kadar gula darah kita dengan makanan ringan yang tinggi karbohidrat setiap 2 jam untuk menjaga kadar gula tetap stabil.

Pencernaan: Pisang digunakan sebagai makanan diet untuk mencegah gangguan pencernaan dikarenakan lembut atau halusnya tekstur pisang tersebut. Hanya buah mentah inilah yang dapat langsung dapat dimakan tanpa harus susah-susah mengolahnya, dan juga menetralisir kelebihan zat asam serta mengurangi iritasi dengan melapisi bagian dalam perut kita.

Pengendalian suhu: Banyak pendapat yang menyatakan bahwa buah pisang ini sebagai penyejuk atau penyegar yang dapat mengurangi baik secara fisik maupun emosional calon ibu. Di negara Thailand sebagai contoh, wanita hamil memakan pisang untuk memastikan bahwa bayi yang akan lahir dengan kondisi SAD tetap terkendali (SAD = gangguan atau kecemasan sang calon ibu). Buah pisang membantu penderita SAD karena mengandung zat alami tryptophan (asam amino yang mengandung protein untuk pertumbuhan dan metabolisme yang normal sebagai penghasil niasin (niasin: vitamin A dan B untuk fungsi normal system syaraf pembuangan).

Perokok: Buah pisang dapat membantu orang yang akan berhenti merokok, karena kandungan vitamin B6 dan B12 dan juga kandungan potasium dan magnesium untuk membantu tubuh mencegah efek dari gangguan akibat nikotin.

Stress: Potasium merupakan mineral penting yang dapat menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengendalikan kadar cairan tubuh. Saat kita sedang mengalami stress, tingkat metabolisme menjadi naik, dan karenanya terjadi pengurangan kadar potasium. Ini dapat dikendalikan dengan makanan ringan dari pisang yang kaya dengan kadar potasiumnya.

Stroke: Menurut penelitian “Jurnal Medis di New England “, memakan buah pisang adalah bagian dari program diet yang dapat mengurangi resiko kematian akibat stroke sebanyak 40%.



Oleh karena itu memakan buah pisang merupakan pengobatan alami untuk berbagai penyakit. Saat dibandingkan dengan buah apel, pisang memiliki 4 kali lipat protein, 2 kali lipat zat karbohidrat, 3 kali lipat fospor, 5 kali lipat vitamin A dan zat besi, 2 kali lipat mineral dan vitamin lain. Juga kaya kadar potasium dan merupakan buah terbaik yg mudah didapat. Mungkin dapat dikatakan “Buah pisang membuat kita jauh dari dokter” karena kita selalu sehat.

Selasa, 26 Agustus 2008

Penyakit Tidak Menular


Penyakit Kardiovaskuler, Neoplasma, Diabetes dan Kecelakaan

Proporsi penderita Kardiovaskuler yang di rawat di rumah sakit pada tahun 1995 sebesar 3,8%. Sementara itu proporsi neoplasma pada tahun 1995 sebesar 3,8 % . Sedangkan proporsi diabetes proporsinya adalah sebesar 1,2% pada tahun 1995. Kasus kecelakaan sebesar 10% pada tahun 1995.

Penyakit Gangguan Mental

Proporsi penderita gangguan mental periode tahun 1990-1995 cenderung meningkat yaitu sebesar dari 1,9% menjadi 2,0%. Jika dilihat menurut propinsi pada tahun 1995 terlihat bahwa proporsi tertinggi terdapat di propinsi DI. Aceh (5%) disusul oleh propinsi Sulawesi Tenggara (3,4%).

Keracunan Makanan

Keracunan makanan sangat dipengaruhi oleh higiene dan sanitasi baik perorangan maupun lingkungan, sejak mulai dari bahan makanan diolah sampai siap untuk dimakan. Dari hasil pemantauan yang dilaksanakan Ditjen PPM PLP sejak tahun 1989 sampai tahun 1996, jumlah kasus keracunan makanan terlihat turun naik. Peristiwa terjadinya keracunan makanan untuk sekelompok orang termasuk Kejadian Luar Biasa yang lazim disebut KLB.

Pada tahun 1996 berdasarkan laporan yang masuk, jumlah kasus keracunan makanan sebanyak 2.308 dengan jumlah kematian 31 orang (1,34%). Bila dilihat urutan kejadian tiap bulannya maka terlihat pada bulan Juni terjadi lonjakan, yaitu sebesar 706 penderita.

Kecelakaan Lalulintas

Jumlah korban Kecelakaan Lalulintas di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung menurun yaitu dari 47.401 korban pada tahun 1989 menjadi 31.216 korban pada tahun 1996.. Kejadian kecelakaan lalulintas pada tahun 1996 menurut data yang diperoleh dari 19 Wilayah Kepolisian Daerah di Indonesia sebanyak 15.291 kejadian. Jumlah korban sebesar 15,75 per 100.000 penduduk dan korban meninggal sebesar 5,48 per 100.000 penduduk Sedangkan untuk angka kematian karena kecelakaan per 100.000 penduduk yang tertinggi berada di Wilayah Kepolisian Daerah Riau sebesar 11,12 per 100.000 penduduk dan Kalimantan Timur yaitu 11,04 per 100.000 penduduk dan yang terendah berada di Wilayah Kepolisian Daerah Jawa Tengah 2,61 per 100.000 penduduk.

Ketergantungan dan Penyalahgunaan Obat

Ketergantungan dan penyalahgunaan obat tidak dapat terlepas dari masalah lingkungan seperti antara lain sosial ekonomi, budaya, politik dan lain sebagainya. Data dari beberapa Panti Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika (PRSKN) dari tahun 1991/92 sampai dengan 1996/97 menunjukkan bahwa sebagian besar korban adalah laki-laki (77,7%). Sedangkan berdasarkan kelompok usia sebagian besar adalah kelompok usia remaja (17-20 tahun). Sementara itu tingkat pendidikan korban sebagian besar kelompok SMTP. Mengenai jenis zat adiktif yang dipakai, terlihat bahwa kasus penyalahgunaan obat berbahaya setiap tahunnya menduduki urutan pertama dari tahun 1990/91 sampai dengan 1995/96, akan tetapi pada tahun 1994/95 dan 1996/1997 penggunaan minuman keras menduduki urutan pertama dan menggantikan posisi penggunaan obat berbahaya.

Status Kesehatan Gigi dan Mulut

Sampai saat ini, pembangunan kesehatan gigi dan mulut telah berjalan dengan baik, meskipun belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari angka DMF-T (Decayed, Missing, Filled Teeth/Gigi berlubang, tanggal dan ditambal) rata-rata per tahun pada usia 12 tahun yang meningkat pada setiap dasawarsa yaitu 0,70 pada tahun 1970, 2,30 pada tahun 1980 dan 2,70 pada tahun 1990. Sementara itu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada akhir Pelita V di Rumah Sakit Depkes dan Pemda telah mencapai 98% dari 337 rumah sakit yang ada. Sedangkan di puskesmas telah mencapai 67% dari 6.914 puskesmas.

Dengan mempertimbangkan segala sesuatu yang meliputi keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya, maka untuk Repelita VI telah di tetapkan sasaran sub program kesehatan gigi untuk dapat ditekannya angka kesakitan penyakit gigi tetap di bawah 3 DMF-T untuk kelompok umur 12 tahun, sesuai dengan indikator penilaian WHO.

Sementara itu dari hasil survei yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi tahun 1994-1995 pada anak usia 12 tahun angka prevalensinya menunjukkan sebesar 74,41% dengan DMF-T rata-rata sebesar 2,50, dimana angka prevalensi tertinggi terdapat di propinsi Sulut yaitu sebesar 96,67% dengan DMF-T rata-rata 4,12 dan prevalensi terendah terdapat di propinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 50,67 dengan DMF-T rata-rata 1,27.

koran digital....

Image Hosted by ImageShack.us